Ilmuwan: Spesies Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Bermutasi, Bisa Hindari Insektisida
Merdeka.com - Salah satu spesies nyamuk terus mengakali bagaimana menghindari manusia yang berusaha membasmi mereka.
Menurut penelitian baru, nyamuk "super" ini telah berevolusi untuk menahan insektisida, menurut penelitian baru. Hal yang mengagetkan, spesies yang dikenal membawa penyakit ini telah bermutasi.
Para peneliti di Institut Nasional Penyakit Menular Jepang (NIID) meneliti nyamuk di daerah endemik demam berdarah di Vietnam dan Kamboja. Mereka menemukan nyamuk ini memiliki mutasi yang membuat mereka sangat tahan terhadap insektisida. Hasil penelitian ini diterbitkan di Science Advances akhir Desember lalu, dikutip dari ABC News, Senin (2/1).
-
Bagaimana cara menghindari gigitan nyamuk? Sejumlah warna ini bisa menjadi cara untuk menghindari gigitan nyamuk, namun tetap disarankan untuk melakukan cara lain. Hal ini termasuk menggunakan berbagai semprotan pengusir nyamuk.
-
Bagaimana cara mencegah gigitan nyamuk? Gigitan nyamuk tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat menularkan penyakit berbahaya seperti demam berdarah, malaria, dan Zika. Berikut cara efektif untuk mencegah gigitan nyamuk:
-
Bagaimana nyamuk membantu menjaga alam? Seperti di hutan hujan tropis. Jika keberadaan nyamuk hilang, mungkin saja banyak wilayah alam yang akan mengalami kerusakan akibat dikunjungi manusia.
-
Kenapa nyamuk berbahaya? Nyamuk merupakan ancaman paling mematikan bagi manusia, dengan perkiraan kematian akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk mencapai 2,7 juta per tahun.
-
Bagaimana nyamuk mendeteksi orang yang akan digigit? Jonathan F. Day, seorang profesor entomologi di University of Florida, mengatakan bahwa nyamuk memang menangkap beberapa isyarat yang kita berikan, yang membuat mereka lebih cenderung mendarat pada orang tertentu.
Salah satu mutasi yang paling mengkhawatirkan muncul pada sekitar 78 persen spesimen Aedes aegypti yang dikumpulkan, salah satu spesies nyamuk paling terkenal dan penyebab utama demam berdarah, demam kuning, dan virus Zika.
Para peneliti menemukan 10 sub-varian baru nyamuk Aedis aegypti dan memperhatikan satu mutasi Vgsc -- disebut L982W -- membuat nyamuk memiliki daya tahan tinggi terhadap insektisida piretroid permetrin di laboratorium.
Menurut para peneliti, mutasi ini muncul dengan frekuensi lebih dari 79 persen pada nyamuk yang dikumpulkan dari Vietnam, dan nyamuk di Kamboja menyimpan kombinasi L982W dan mutasi Vgsc lainnya yang menunjukkan tingkat resistensi piretroid “ekstrim”.
Mutasi L982W ini belum terdeteksi di luar Kamboja dan Vietnam, tapi para peneliti yakin mutasi ini bisa menyebar ke wilayah Asia lainnya.
Temuan ini membawa ancaman serius terkait pengendalian penyakit menular dan program pemberantasan.
Banyak inisiatif kesehatan mengandalkan piretroid dan insektisida lain untuk mengendalikan infeksi yang ditularkan oleh nyamuk, terutama yang tidak memiliki vaksin, seperti demam berdarah.
"Penting untuk menyadari bahwa insektisida yang biasa kita gunakan mungkin tidak efektif melawan nyamuk," kata Shinji Kasai, penulis studi dan peneliti senior dari Departemen Entomologi Medis NIID, kepada ABC News.
Kasai menambahkan, penting untuk terus memantau mutasi-mutasi ini, khususnya di Asia Tenggara, agar tidak menyebar ke seluruh dunia.
"Pejabat kesehatan pemerintah harus memilih insektisida yang layak, lebih efektif untuk mengendalikan nyamuk," sarannya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan bakteri Wolbachia adalah upaya untuk mengurangi kasus demam berdarah. Dengan cara alami ini, nyamuk akan sulit untuk berkembang biak.
Baca SelengkapnyaNyamuk wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi oleh bakteri wolbachia, yang dapat menghambat perkembangan virus demam berdarah.
Baca SelengkapnyaNyamuk wolbachia sudah diuji coba di sembilan negara.
Baca SelengkapnyaPeneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini atau akrab disapa Uut buka-bukaan terkait nyamuk wolbachia.
Baca SelengkapnyaPenggunaan nyamuk wolbachia diklaim lebih efektif dibandingkan dengan penanganan DBD melalui pengasapan.
Baca SelengkapnyaPeneliti menegaskan, nyamuk wolbachia tidak berubah menjadi bionik atau transgenik.
Baca SelengkapnyaSelain suara dan gigitannya yang mengganggu, nyamuk juga dapat menularkan virus penyakit yang mematikan.
Baca SelengkapnyaNyamuk terkadang menjengkelkan. Namun bila mereka punah, adakah keuntungan atau bahkan kerugiannya bagi umat manusia? Simak penjelasan ini.
Baca SelengkapnyaNyamuk anopheles penyebab malaria bukan satu-satunya nyamuk yang berbahaya dan bisa mematikan.
Baca SelengkapnyaMenurut penelitian, sejumlah warna bisa membantu mengusir nyamuk.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 jenis nyamuk di Indonesia dan bahayanya bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya