Ilmuwan: Temuan papirus kuno mengklaim Yesus menikah memang asli
Merdeka.com - Potongan papirus kuno mengklaim Yesus mempunyai seorang istri, yang sebelumnya ditepis oleh Vatikan sebagai pemalsuan modern, telah dikonfirmasi sebagai dokumen kuno asli. Para ilmuwan dari beberapa universitas bergengsi di Amerika Serikat mengatakan papirus itu ditulis antara abad keempat dan kedelapan. Papirus adalah sejenis tanaman air dikenal sebagai bahan untuk membuat kertas pada zaman dahulu.
Fragmen dalam papirus itu ditulis menggunakan bahasa Koptik kuno dan berbunyi, 'Yesus berkata kepada mereka, istri saya' serta 'Dia akan mampu menjadi murid saya', seperti dilansir situs the Times of Israel, Jumat (11/4).
Sejarawan dan pemimpin agama dengan gigih berusaha untuk membuktikan dan menyangkal kredibilitas dari artefak itu, setelah papirus tersebut ditunjukkan kepada dunia sekitar 18 bulan lalu oleh Profesor Harvard Karen King. Beberapa ahli telah menyatakan jika papirus itu terbukti benar, ini dapat digunakan untuk membuktikan bahwa Yesus telah menikah bukan hidup berselibat, di mana bisa merusak salah satu ajaran utama Kekristenan.
-
Bahasa apa yang digunakan oleh Gereja Koptik? Meskipun kini Koptik hanya digunakan sebagai bahasa liturgi oleh Gereja Koptik, bahasa ini dulu merupakan bahasa utama di Mesir hingga akhir abad ke-17 M.
-
Dimana teks kuno ini ditemukan? Gulungan kertas ini salah satu dari ratusan papirus yang digali dari sebuah vila mewah Romawi abad ke-18 di Herculaneum, Italia.
-
Bagaimana teks kuno diterjemahkan? Di bawah bimbingan dan kolaborasi dua rekan penulisnya, ahli Mesir Christian Casey dan Jen Thum, Hoffen menghabiskan waktu selama tiga setengah tahun untuk menerjemahkan hieroglif ke dalam bentuk prosa modern dan mengumpulkan gambar-gambar untuk menceritakan kisah Kheti dan Pepi.
-
Bahasa kuno apa yang ditemukan di cetakan tangan perunggu? Mereka menyimpulkan, prasasti tersebut merupakan contoh tertua dan terpanjang dari bahasa Vaskonik hingga saat ini.
-
Apa yang ditemukan dalam manuskrip kuno itu? Lembaran Injil ini ditemukan oleh spesialis abad pertengahan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (OeAW), Grigory Kessel. Setelah dianalisis, penemuan ini merupakan salah satu terjemahan Injil tertua yang berasal dari abad ke-3 dan ke-6. Rupanya, dua halaman manuskrip itu berisi bagian yang hilang dari injil, yang diterjemahkan dalam bahasa Suriah kuno.
-
Mengapa naskah 'sihir' Mesir Kuno ditulis dalam bahasa Koptik? Naskah ini menggunakan bahasa Koptik, tahap terakhir dalam perkembangan bahasa Mesir.
Sebuah koran Vatikan yang marah menepis penemuan itu sebagai suatu kepalsuan dalam sebuah editorial yang ditulis oleh salah satu editor mereka, Giovanni Maria Vian, yang menulis dengan judul 'Di setiap tingkatkan, itu palsu', yang mempertanyakan keaslian dokumen itu.
Studi baru, diterbitkan di Harvard Theological Review, mengungkapkan dari hasil tes radiokarbon terbaru dilakukan terhadap dokumen itu, yang ditemukan untuk tanggal abad kedelapan Mesir, sekitar 400 tahun lebih lama dari perkiraan Profesor King, seperti dikutip the Boston Globe.
Tes tambahan juga menunjukkan bahwa komposisi kimiawi pada tinta di papirus itu konsisten dengan tinta lain yang digunakan oleh bangsa Mesir kuno, sementara dari pencitraan mikroskopis tidak menemukan tinta mencurigakan di mana para kritikus mengatakan itu menjadi bukti tinta tersebut diterapkan pada zaman lebih terkini.
Pada saat papirus itu awalnya diungkapkan, Vatikan bergabung dengan seorang peneliti Inggris dalam menyebut papirus kuno itu 'palsu'. Profesor ahli Perjanjian Baru, Francis Watson dari Universitas Durham, mengatakan fragmen itu merupakan sebuah kolase teks-teks dari Injil Thomas, disalin dan dirakit kembali dari urutan Koptik kuno yang buruk.
"Saya pada dasarnya berharap kita bisa bergerak maju dari masalah pemalsuan ke pertanyaan-pertanyaan tentang makna dari fragmen ini untuk sejarah Kekristenan, untuk berpikir tentang pertanyaan-pertanyaan seperti, 'Mengapa Yesus menikah, atau tidak, bahkan masalah? Mengapa orang mempunyai suatu reaksi luar biasa tentang hal ini?" kata Profesor King.
Papirus itu, yang kira-kira seukuran kartu nama, tampaknya telah ditulis lebih awal dari injil-injil Perjanjian Baru, yang dianggap paling awal dan karena itu menjadi sumber-sumber informasi terpercaya tentang kehidupan sang Kristus.
Profesor King berpikir teks itu disalin dari dokumen sebelumnya, mungkin ditulis dalam bahasa Yunani, dan berpikir papirus itu sangat penting dalam menunjukkan bagaimana Kekristenan menyebar melalui Mediterania.
Papirus itu sekarang telah dikaji oleh para ahli teknik elektro, kimia dan biologi dari Universitas Columbia, Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts (MIT), yang telah menyatakan bahwa perkamen itu memang sudah berusia beberapa ratus tahun, menurut koran the New York Times.
Para ilmuwan menekankan bahwa meski mereka telah mengkonfirmasi umur papirus itu, tapi dari pemeriksaan mereka terhadap perkamen itu tidak membuktikan bahwa Yesus memang menikah.
Profesor King mengatakan pada 2012 bahwa pencarian dia terhapa papirus berukuran delapan sentimeter kali empat sentimeter itu tidak menemukan bukti bahwa Yesus yang historis itu telah menikah. Tapi dia menjelaskan itu menyebabkan orang-orang mempertanyakan status perkawinan Yesus.
Profesor King awalnya menafsirkan dokumen itu sebagai sebuah perdebatan tentang kehidupan selibat. "Sekarang, ketika saya kembali membaca fragmen itu, tampaknya masalah utama yang sedang dibicarakan adalah Yesus menegaskan bahwa para istri dan kaum ibu bisa menjadi murid-murid-Nya," kata King dalam sebuah wawancara awal pekan ini.
Salah satu interpretasi papirus itu adalah jika memang papirus itu berbicara tentang istri Yesus, maka dokumen itu dapat menyebarkan keraguan atas sebuah representasi resmi selama berabad-abad dari Maria Magdalena sebagai seorang pelacur yang bertobat dan menjungkirbalikkan idel dalam Kekristenan terkait pantangan terhadap hubungan seksual.
Pada waktu papirus itu diumumkan, Profesor King mengatakan kepada majalah Smithsonian bahwa fragmen itu melemparkan keraguan pada klaim dari keseluruhan ajaran Katolik terkait hidup selibat dari para pastor yang didasarkan pada kehidupan selibat Yesus.
King mengatakan dia memperoleh papirus itu pada 2011 dari seorang donatur yang ingin identitasnya tidak disebutkan. Dia menjelaskan sang pemilik itu telah membeli papirus itu pada 1999 dari seorang kolektor yang, pada gilirannya, telah mendapatkannya di Jerman Timur sekitar tahun 1963.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernikahan di Indonesia umumnya diwarnai dengan sesi serah terima antar pihak keluarga.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut pengantin tunarungu tampak menggunakan bahasa isyarat saat ijab kabul.
Baca SelengkapnyaViral anak temukan buku diari ibunya semasa muda, curi perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan ucapan selamat menikah dari berbagai agama dan kalangan.
Baca SelengkapnyaDia bercerita soal kepribadian sang pacar yang menuai gelak tawa.
Baca SelengkapnyaMomen pengantin ijab kabul pakai bahasa isyarat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPidato Bahasa Jawa dibalas bahasa Inggris, pernikahan dua insan beda negara di Bantul ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaKata-kata bijak kristen tentang pasangan hidup bisa mendatangkan banyak pemahaman Anda mengenai cinta dan kasih sayang Tuhan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menerima laporan dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan pegawai Kemenhub Asep Kosasih Samapta.
Baca SelengkapnyaPasangan ini kini telah menjalani pernikahan selama 12 tahun.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dianggap sebagai simbol dimulainya kehidupan baru yaitu kehidupan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaIa menceritakan bagaimana kisah awalnya bertemu pria Turki yang kini jadi suaminya.
Baca Selengkapnya