Ilmuwan Temukan Bukti Amputasi Pada Manusia Zaman Batu di Indonesia
Merdeka.com - Pada 2020, tim arkeolog asal Australia dan Indonesia menemukan kerangka manusia zaman batu berusia 31.000 tahun di Gua Liang Tebo, Kalimantan Timur. Temuan ini awalnya dianggap sebagai temuan biasa, namun setelah diteliti, kerangka ini menyimpan rahasia yang mampu mengubah pengetahuan medis.
Dikutip dari laman CNN, Rabu (7/9), penelitian lanjut menunjukkan, kerangka manusia itu tidak memiliki bagian bawah kaki kiri. Menurut peneliti, di saat manusia itu berumur sekitar 19 atau 21 tahun bagian bawah kaki kirinya diamputasi dengan hati-hati.
Maxime Aubert, profesor di Pusat Penelitian Sosial dan Budaya Universitas Griffith Queensland mengatakan temuan “ini penting karena sangat mendorong kembali pengetahuan spesies kita tentang operasi dan pengobatan kompleks”.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Australia? Ilmuwan menemukan fosil mata terbaik di dunia, yang kondisinya masih sangat terpelihara dengan baik.
-
Apa temuan arkeolog di Australia? Dua tongkat kayu ditemukan di sebuah gua di Australia, menunjukkan tanda-tanda pembuatan yang sangat mirip dengan praktik sihir dan perdukunan Aborigin yang dijelaskan pada abad ke-19.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Australia? Sebuah studi baru di Quaternary Science Review membantah keyakinan lama bahwa suku Aborigin Australia tidak membuat tembikar. Para peneliti di Pusat Keunggulan Dewan Penelitian Australia untuk Keanekaragaman Hayati dan Warisan Australia bermitra dengan komunitas Aborigin Dingaal dan Ngurrumungu untuk pertama kalinya melakukan penggalian di Jiigurru (Pulau Kadal).
-
Apa yang ditemukan para ahli di Selandia Baru? Sementara itu, para ahli baru-baru ini menemukan fosil utuh dari Ichthyosaurus di Selandia Baru yang baru di daerah Coverham di ujung utara lembah Waiau Toa/Clarence.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan kebohongan fosil? Analisis mikroskopis menunjukkan tekstur dan komposisi bahan tidak sesuai dengan jaringan lunak fosil asli. Investigasi awal menggunakan fotografi UV mengungkapkan, keseluruhan spesimen diberi semacam bahan pelapis.
-
Kenapa ilmuwan skeptis? Profesor Cox meminta agar sampel makhluk itu dikirim ke perusahaan bioteknologi 23andme untuk melakukan verifikasi independen bahwa spesimen tersebut bukanlah alien.
Temuan yang dipublikasi di jurnal Nature kemarin itu membantah keyakinan ilmuwan yang awalnya mengira jika manusia tidak memiliki keahlian untuk melakukan prosedur sulit.
“Mereka harus memiliki pengetahuan mendalam tentang anatomi manusia, cara menghentikan aliran darah, anestesi, dan antisepsis. Semua ini hanya menjadi norma baru-baru ini,” jelas Aubert.
Di dunia Barat, amputasi baru menjadi hal biasa sekitar 100 tahun lalu sebab risiko amputasi sangat besar, yaitu kematian.
“Kehilangan darah, syok, dan infeksi berikutnya adalah sumber utama amputasi yang berakibat fatal hingga baru-baru ini dalam sejarah manusia,” jelas Tim Maloney, peneliti Universitas Griffith dan rekan penulis temuan itu.
Namun temuan baru ini menunjukkan kemajuan medis di manusia zaman itu, sebab tidak ditemukannya jejak infeksi pada tulang kerangka itu dan juga pertumbuhan tulang baru di area yang diamputasi.
Menurut penelitian, manusia itu diamputasi oleh seorang yang ahli menggunakan pisau bedah batu, memiliki pengetahuan rinci tentang anatomi dan sistem otot dan pembuluh darah dan memahami pembuluh darah dan saraf untuk mencegah kehilangan darah yang fatal dan infeksi.
Operasi yang kompleks dan sukses ini terjadi karena kerja sama dan kepedulian komunitas manusia kala itu.
"Saya pikir yang paling menakjubkan ini adalah bukti nyata, arkeologis langsung, bukti nyata untuk tingkat kepedulian masyarakat yang sangat tinggi,” ungkap Maloney.
Sebelumnya, bukti amputasi pada manusia pertama kali ditemukan pada petani tua di wilayah Prancis yang lengan kirinya diamputasi sekitar 7.000 tahun lalu.
Temuan baru ini menunjukkan manusia zaman batu memiliki pemahaman medis tinggi.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabupaten Kutai Timur memang memiliki segalanya. Tak hanya bentang alam yang indah, namun juga bukti arkeologi yang mengungkap fakta tentang manusia purba.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba.
Baca SelengkapnyaAwalnya situs Gunung Padang disebut sebagai "piramida" yang dibangun 25.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTemuan ini menghebohkan para ilmuwan karena mengungkap sejarah perawatan medis masa lalu.
Baca SelengkapnyaMuncul anggapan sejak dulu bahwa perkakas batu pertama dibuat oleh hominid atau nenek moyang manusia.
Baca SelengkapnyaBeberapa bukti terdokumentasi paling awal dari praktik medis dan pembedahan berasal dari peradaban Mesir Kuno.
Baca SelengkapnyaPeneliti menemukan bukti yang menguatkan Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia. Namun, fakta ini memicu kontroversi di antara para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaArkeolog dibikin bingung dengan temuan ini, mengingat teknologi senjata belum ditemukan ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaHal itu diketahui setelah dilakukan penelitian terhadap tengkorak dari Mesir Kuno yang berusia lebih dari 4.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia purba ini masih lengkap tapi belum bisa digali sampai saat ini sejak ditemukan pada 1993 silam.
Baca SelengkapnyaDi sebuah lembah di utara Kuala Lumpur, arkeolog menemukan kerangka manusia prasejarah di gua-gua terpencil.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Toba merupakan salah satu letusan gunung berapi paling dahsyat dalam sejarah.
Baca Selengkapnya