Ilmuwan Temukan Mimpi Buruk Bisa Diredam dengan Alunan Piano
Merdeka.com - Ternyata mimpi buruk bisa dicegah dengan paduan nada dari piano. Ini merupakan temuan baru para ilmuwan yang meneliti 36 pasien penderita gangguan mimpi buruk.
Para peneliti menggunakan kombinasi dua terapi ringan untuk mengurangi frekuensi mimpi buruk para pasien.
Para sukarelawan yang terlibat dalam penelitian ini menuliskan ulang mimpi buruk yang paling sering mereka alami dan kemudian memutar suara berkaitan dengan pengalaman positif ketika mereka tidur.
-
Bagaimana mimpi buruk dipelajari dalam sains? Dalam sebuah studi yang dilakukannya pada 2018, Schredl dan rekannya menganalisis lebih dari 1.200 mimpi buruk. Ia melakukan wawancara dan meminta partisipan mengingat mimpi buruk terbaru mereka. Mereka kemudian mengelompokkannya ke dalam tema-tema umum.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
"Ada kaitan antara jenis emosi yang dialami dalam mimpi dan kesehatan emosional kita," jelas psikiater Lampros Perogamvros dari Rumah Sakit Universitas Jenewa dan Universitas Jenewa di Swiss.
"Berdasarkan pengamatan ini, kami tahu bahwa kita bisa membantu orang dengan memanipulasi emosi dalam mimpi mereka. Dalam penelitian ini, kami menunjukkan bahwa kami bisa mengurangi jumlah mimpi yang sangat kuat secara emosional dan sangat negatif pada pasien yang menderita mimpi buruk," lanjutnya, dikutip dari laman Science Alert, Selasa (8/11).
Banyak orang mengalami mimpi buruk. Mimpi buruk juga dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk, yang pada akhirnya dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya.
Kualitas tidur yang buruk juga bisa meningkatkan kecemasan, yang bisa menyebabkan insomnia dan mimpi buruk.
Metode non-invasif yang digunakan para peneliti merupakan terapi latihan citra, di mana pasien menulis ulang mimpi buruk paling sering dan mengerikan yang mereka alami agar mimpi itu bisa memiliki akhir yang bahagia. Lalu mereka akan mengutarakan apa yang mereka tulis. Metode ini bisa mengurangi frekuensi dan kengerian mimpi buruk, tapi cara ini tidak efektif untuk semua pasien.
Pada 2010 para ilmuwan menemukan bahwa memainkan suara yang telah dilatih untuk diasosiasikan dengan stimulus tertentu, saat orang tersebut sedang tidur, membantu meningkatkan memori stimulus tersebut. Ini reaktivasi memori yang ditargetkan (TMR), dan Perogamvros dan rekan ingin mengetahui apakah itu dapat meningkatkan efektivitas terapi latihan citra (IRT).
Setelah peserta penelitian menyelesaikan buku harian tidur dan mimpi mereka selama dua minggu, mereka diberi satu sesi IRT. Setengah dari peserta sesi TMR, menciptakan hubungan antara versi positif dari mimpi buruk mereka dan suara.
Separuh lainnya berperan sebagai kelompok kontrol, membayangkan versi mimpi buruk yang tidak terlalu mengerikan tanpa terkena suara-suara positif.
Kedua kelompok menerima headphone tidur yang akan memainkan suara (akord piano C69) setiap 10 detik selama mereka tidur. Kelompok dievaluasi setelah dua minggu dan kemudian setelah tiga bulan tanpa pengobatan apapun.
Pada awal penelitian, kelompok kontrol memiliki rata-rata 2,58 mimpi buruk per minggu, dan kelompok TMR memiliki rata-rata 2,94 mimpi buruk mingguan. Pada akhir penelitian, kelompok kontrol mengalami mimpi buruk mingguan 1,02, sedangkan kelompok TMR turun menjadi hanya 0,19. Bahkan kelompok TMR melaporkan peningkatan mimpi indah.
Setelah tiga bulan, mimpi buruk sedikit meningkat pada kedua kelompok, masing-masing menjadi 1,48 dan 0,33 per minggu. Namun, menurut para peneliti itu masih merupakan pengurangan signifikan dalam frekuensi mimpi buruk.
"Kami mengamati penurunan cepat mimpi buruk, bersama dengan mimpi menjadi lebih positif secara emosional. Bagi kami, peneliti dan dokter, temuan ini sangat menjanjikan baik untuk studi pemrosesan emosional selama tidur dan untuk pengembangan terapi baru," jelas Perogamvros.
Penelitian tim ini diterbitkan dalam jurnal Current Biology.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mimpi buruk bisa dicegah dengan menerapkan sejumlah hal berikut sebelum tidur:
Baca SelengkapnyaMunculnya mimpi buruk di tengah malam yang membuat kita terbangun perlu diatasi secara tepat agar bisa kembali memejamkan mata.
Baca SelengkapnyaManfaat memutar musik saat tidur ternyata cukup banyak. Cari tahu, yuk!
Baca SelengkapnyaSering penasaran dari mana asalnya mimpi saat tidur?
Baca SelengkapnyaStudi terbaru mengungkap bahwa aplikasi berbasis metode Targeted Lucidity Reactivation (TLR) efektif dalam memicu lucid dreaming.
Baca SelengkapnyaMendengarkan musik bisa memiliki sejumlah manfaat kesehatan bagi tubuh dan mental.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian terbaru mendengarkan musik setelah operasi bisa mengurangi rasa sakit dan kecemasan.
Baca SelengkapnyaAda penyebab mengapa manusia menyukai lagu sedih. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaMendengarkan musik bisa sangat bermanfaat pada kondisi kesehatan mental kita.
Baca SelengkapnyaMunculnya mimpi buruk yang kita hadapi pada saat tidur, hal ini bisa disebabkan oleh kesepian yang kita alami.
Baca SelengkapnyaMenjaga rutinitas tidur dan pencegahan depresi bisa dilakukan dengan mengatur paparan cahaya yang kita terima setiap hari.
Baca SelengkapnyaIni merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan pada 2018.
Baca Selengkapnya