Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan Uni Emirat Arab Suntikkan Sampel Covid-19 ke Unta untuk Teliti Antibodi Virus

Ilmuwan Uni Emirat Arab Suntikkan Sampel Covid-19 ke Unta untuk Teliti Antibodi Virus Balap unta di Dubai. ©KARIM SAHIB/AFP

Merdeka.com - Seorang ilmuwan di Uni Emirat Arab memelopori penelitian untuk mengetahui bagaimana unta – yang kebal virus corona – dapat memberikan jawaban penting terkait cara menangani pandemi global dan merawat pasien yang terinfeksi.

Ahli mikrobiologi hewan dan kepala Laboratorium Penelitian Kedokteran Hewan Pusat di Dubai, Dr. Ulrich Wernery, dan timnya menyuntikkan sampel virus Covid-19 mati ke dalam punuk unta untuk menguji antibodi yang diproduksi hewan padang pasir itu. Hal ini disampaikan Werenery kepada Al Arabiya.

Sementara unta dikenal sebagai inang MERS – penyakit pendahulu Covid-19 yang menyebabkan penyakit pernapasan akut, masalah saluran pencernaan, gagal ginjal, dan kematian – penelitian menunjukkan unta sebenarnya kebal terhadap virus corona baru penyebab Covid-19.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Wernery, ini karena unta tidak memiliki reseptor virus – sebuah sel inang yang dikenali virus sebagai gerbang untuk memasuki sel –yang dimiliki manusia dan hewan lain yang membuat mereka rentan terhadap Covid-19.

Dia mengatakan virus MERS-CoV bisa bersarang dalam badan unta, tetapi tidak membuat mereka sakit.

“Dengan Covid-19, virus tidak bisa melekat pada sel mukosa saluran pernapasan unta sebagai reseptor itu karena reseptornya tidak ada atau tumpul,” jelasnya, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (4/5).

“Ini membuat semuanya sangat menarik. Di samping manusia, cerpelai, dan kucing – kecil dan besar, seperti harimau dan singa – bisa terinfeksi Covid-19 dan bisa menularkan virus ke kucing lain dan pada manusia dan sebaliknya. Tapi tidak unta.”

Covid-19 ditemukan di beberapa hewan. Gorila di kebun binatang di San Diego adalah prima non manusia pertama yang dites positif virus corona.

Seekor kucing di Surrey, Inggris, menjadi hewan pertama Inggris yang dites positif virus corona. Seekor harimau di Kebun Binatang Bronx juga hewan pertama di AS yang dites positif. Empat singa juga positif virus corona di Kebun Binatang Barcelona. Di Kebun Binatang Kentucky, macan tutul saljut dites positif virus corona.

Varian mutan virus juga ditemukan dalam sebuah cerpelai Denmark, di mana 17 juta ekor cerpelai dimusnahkan. Sherpard Jerman merupakan anjing pertama di AS yang dikonfirmasi positif Covid-19.

Namun demikian, para ilmuwan dan WHO mengatakan risiko binatang menyebarkan Covid-19 ke manusia rendah.

Sementara sumber pasti Covid-19 belum diketahui, ilmuwan WHO yakin virus itu kemungkinan besar berasal dari kelelawar.

Wernery berharap penelitiannya bisa memberikan jawaban lebih jauh terkait Covid-19 dan memberikan opsi pengobatan alternatif.“Kami telah menyuntikkan unta-unta kami dengan virus Covid-19 mati untuk memproduksi antibodi dan kami menggunakan darah ini untuk menetapkan tes yang yang lebih baik untuk diagnosis Covid-19,” jelasnya.

“Kami harap mungkin suatu hari kita bisa menggunakan darah – antibodi – dari unta untuk mengobati manusia melawan infeksi Covid-19,” lanjutnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Virus Mengerikan Ciptaan Ilmuwan China Bisa Bunuh Manusia dalam 3 Hari
Virus Mengerikan Ciptaan Ilmuwan China Bisa Bunuh Manusia dalam 3 Hari

Ini merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Profesor Indonesia yang Kerja Bareng Bill Gates Ciptakan Nyamuk Wolbachia
Mengenal Sosok Profesor Indonesia yang Kerja Bareng Bill Gates Ciptakan Nyamuk Wolbachia

Sejak 2013, dia sudah bergelut dengan penelitian tentang nyamuk bersama World Mosquito Program Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin

Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Racik Salep Antibiotik dari Kotoran Jerapah,  Ampuh untuk Penderita Diabetes
Ilmuwan Racik Salep Antibiotik dari Kotoran Jerapah, Ampuh untuk Penderita Diabetes

Para ilmuwan mengungkap virus yang menginfeksi bakteri dalam kotoran hewan dan sedang menguji apakah bakteri ini ampuh sebagai antibiotik.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Penelitian Ungkap Canggihnya Dunia Medis Semut, Bak Manusia Lakukan Operasi buat Selamatkan Nyawa
Penelitian Ungkap Canggihnya Dunia Medis Semut, Bak Manusia Lakukan Operasi buat Selamatkan Nyawa

Sebuah temuan baru dari para ilmuan mengungkap kecanggihan dunia pengobatan di bangsa semut.

Baca Selengkapnya
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar

Temuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Solusi Tumbuhkan Gigi untuk Orang Dewasa, Begini Caranya
Ilmuwan Temukan Solusi Tumbuhkan Gigi untuk Orang Dewasa, Begini Caranya

Seorang ilmuwan asal Kyoto University dan Fikui University melakukan penelitian ini.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya