Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan: Virus Corona Ada Tiga Jenis, Yang di Wuhan Adalah Mutasi Kedua

Ilmuwan: Virus Corona Ada Tiga Jenis, Yang di Wuhan Adalah Mutasi Kedua Karantina Diri. washingtonpost.com ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Hasil analisis pertama terhadap genetik virus corona menyimpulkan, jenis virus corona yang muncul di Wuhan, China, kemungkinan adalah jenis yang sudah bermutasi dari varian virus corona sebelumnya.

Para peneliti di Universitas Cambridge yang sudah melacak asal mula pandemi ini menganalisis 160 genom dari pasien yang terjangkit dan mengidentifikasi ada tiga varian virus corona.

Laman Al Arabiya melaporkan, Selasa (13/4), ketiga jenis virus corona itu disebut Tipe A, B, dan C. Ketiga jenis virus corona ini sudah menyebar ke seluruh dunia karena kemungkinan mereka bisa bermutasi lebih efektif di populasi tertentu, kata peneliti.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi CGTN Sabtu lalu, Ahli Genetik Dr Peter Forster yang mengepalai penelitian ini mengatakan, tidak ada bukti yang menyatakan virus corona berasal dari Wuhan.

Jenis paling awal virus corona yang oleh ilmuwan disebut "Tipe A" banyak ditemukan di Amerika Serikat dan Australia. Tipe ini adalah nenek moyang dari virus corona dan punya hubungan dekat dengan virus corona yang ditemukan pada kelelawar dan trenggiling.

Tipe B yang banyak ditemukan di Asia Timur berasal dari mutasi Tipe A dan Tipe C adalah hasil mutasi dari Tipe B.

Yang menarik adalah, negara-negara Eropa saat ini terpapar corona sebagian besar dari Tipe C yang sama sekali tidak ditemukan di China.

Bahkan Tipe C banyak ditemukan di Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan, dan itu menandakan penyebaran di Eropa boleh jadi berasal dari ketiga wilayah itu, kata para peneliti.

"Tipe A adalah varian asal yang bisa menulari manusia. Kemudian Tipe A itu bermutasi dan berubah menjadi Tipe B. Jenis Tipe B inilah yang genom pertamanya ditemukan di Wuhan dan kemudian penyakit ini menjadi mewabah," kata Dr Forster.

"Peneliti bisa dimaklumi jika berpikir bahwa kala itu Tipe B adalah varian pertama dari virus corona ini, padahal bukan, masih ada Tipe A. Di Wuhan tipe A ini termasuk minoritas dan Tipe B menjadi mayoritas ketika terjadi wabah di sana. Lalu kemudian virus ini bermutasi menjadi Tipe C yang tidak ditemukan pada fase awal wabah di China. Tipe C ditemukan di luar China, misalnya yang terlihat jelas di Singapura," kata dia.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya