Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

ILO: 4 Dari 5 Pekerja di Seluruh Dunia Terdampak Pandemi Corona

ILO: 4 Dari 5 Pekerja di Seluruh Dunia Terdampak Pandemi Corona Potret Social Distancing yang Sudah Berlaku di Beberapa Negara. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi corona berdampak cukup dahsyat terhadap perekonomian global di tengah aturan karantina wilayah yang membuat hampir 2,7 miliar penduduk bumi harus tinggal di rumah. Menurut Organisasi Buruh Internasional (ILO) angka itu berarti sekitar empat dari 5 pekerja dari sekitar 3,3 miliar tenaga kerja di seluruh dunia.

Dalam laporannya yang terbaru ILO menuturkan, pandemi covid-19 membuat sistem kesehatan terpukul dan hal itu mempengaruhi ekonomi dan pasar pekerja dengan dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Ini adalah krisis global terparah sejak Perang Dunia Kedua," kata laporan ILO seperti dilansir laman NPR, Rabu (8/4).

"Para pekerja dan dunia usaha menghadapi bencana, baik di negara ekonomi maju dan berkembang," kata Direktur ILO Guy Ryder dalam laporan ILO yang dirilis kemarin.

Dalam istilah ekonomi, pandemi ini akan jauh lebih buruk dari resesi yang pernah ada, kata ILO.

"Kehilangan pendapatan akan dialami sejumlah kelompok pekerja, terutama di negara-negara berpenghasilan menengah ke atas," kata ILO. Akibatnya diperkirakan akan ada penurunan sekitar 7 persen jam kerja di kelompok pekerja itu dalam kuartal pertama tahun ini. Itu berarti ada angka kehilangan jam kerja sebanyak 100 juta jam kerja jika di waktu normal durasi kerja mencapai 40 jam dalam sepekan.

"Ini jauh lebih buruk dari dampak krisis ekonomi pada 2008-2009," kata laporan ILO.

Hingga kini virus corona sudah menjangkiti lebih dari 1,3 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 75.000 kematian.

Di bidang ekonomi, krisis ini menghantam paling parah sektor pangan dan jasa hingga manufaktur dan retail.

Sektor-sektor itu mempekerjakan sekitar 1,25 miliar pekerja, hampir 38 persen dari tenaga kerja global. Sebagian besar dari mereka berupah rendah dan tidak siap dengan keadaan kehilangan pendapat secara tiba-tiba seperti sekarang ini.

Kaum perempuan mengalami ancaman serius dari pandemi corona ini. Pekerja perempuan mencakup lebih dari separuh dunia kerja di sektor pangan dan perhotelan, itu berarti pendapatan mereka sekarang terancam. Namun kaum perempuan juga sekitar 70 persen bekerja di bidang kesehatan dan sosial, jutaan pekerja kini terancam kurangnya layanan kesehatan dan risiko ekonomi.

Pandemi corona juga tentu menghantam sektor ekonomi informal, termasuk pekerjaan domestik dan pedagang jalanan yang kerap kurang mendapat perlindungan sosial. Jenis pekerjaan itu mencakup sebagian besar perekonomian di negara berkembang seperti India, Nigeria, dan Brazil.

Dampak paling akhir dari pandemi ini, kata ILO, akan bergantung pada bagaimana wabah ini akan berubah haluan serta bagaimana pemerintah merespons pandemi ini. Kerja sama menjadi kunci bagi perekonomian global.

"Keputusan yang kita buat hari ini akan berdampak langsung terhadap bagaimana krisis ini akan diatasi dan juga mempengaruhi hidup miliaran orang," kata Ryder.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Disangka, Karyawan Australia Ternyata yang Paling Lelah Sedunia
Tak Disangka, Karyawan Australia Ternyata yang Paling Lelah Sedunia

Ada relasi kuat tingkat stres pekerja dengan kemajuan pesat teknologi.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya

Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.

Baca Selengkapnya
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Bekerja 55 Jam dalam Sepekan Dapat Picu Kematian Dini
Hati-Hati, Bekerja 55 Jam dalam Sepekan Dapat Picu Kematian Dini

Dari tahun 2000 hingga 2016, kematian akibat penyakit jantung meningkat sebesar 42 persen dan stroke sebesar 19 persen akibat jam kerja yang berlebihan.

Baca Selengkapnya
Angka PHK di Indonesia Meningkat, Wamenaker Ungkap Penyebabnya
Angka PHK di Indonesia Meningkat, Wamenaker Ungkap Penyebabnya

Jumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Tidak akan Punah 229 Tahun Lagi
5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Tidak akan Punah 229 Tahun Lagi

5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Baru akan Punah 229 Tahun Lagi

Baca Selengkapnya
Survei: Pekerja Kurang Sejahtera Bisa Ganggu Perekonomian Global
Survei: Pekerja Kurang Sejahtera Bisa Ganggu Perekonomian Global

Banyak pekerja merasa kesepian, marah, atau sedih setiap hari.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi

Kekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah

Baca Selengkapnya
Dibombardir Israel, Begini Kondisi Tragis Ekonomi Terkini di Jalur Gaza
Dibombardir Israel, Begini Kondisi Tragis Ekonomi Terkini di Jalur Gaza

ILO memperingatkan dampak akibat perang terhadap ekonomi Palestina akan berlangsung selama bertahun-tahun mendatang.

Baca Selengkapnya