Imam Al-Azhar sebut kebiasaan mengkafirkan orang lain picu terorisme
Merdeka.com - Dalam konferensi Kontraterorisme di Makkah, Arab Saudi kemarin (22/2), Imam Besar Universitas Al-Azhar, Mesir, mengingatkan seluruh ulama perlunya reformasi materi pendidikan agama Islam. Kesalahan tafsir ayat-ayat Al Quran dan Hadits Nabi Muhammad disinyalir pemicu maraknya terorisme.
Imam Syekh Ahmad al-Tayib menyatakan sasaran utama reformasi ini khususnya pesantren atau kampus berbasis agama yang mengajarkan paham kafir-mengkafirkan sesama pemeluk Islam.
"Harapan satu-satunya bagi bangsa-bangsa mayoritas Islam untuk memulihkan persatuan adalah mengatasi kecenderungan kafir-mengkafirkan di sekolah-sekolah," ujarnya seperti dilansir the Guardian, Senin (23/2).
-
Siapa yang mengajarkan tauhid? Tauhid mengajarkan umat Islam untuk mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang layak disembah.
-
Dimana Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren? Maka dari itu Syekh Basyaruddin mendirikan pesantren di Gunung Munggut yang berada di utara desa.
-
Apa yang diajarkan Abdul Hafidz di pondok pesantren? Ia sendiri biasa mengajarkan Kitab Fathul Qorib tentang fikih cara beribadah dan Kitab Taklim Muta’alim tentang akhlak kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang diajari Abdul Hafidz di pondok pesantren? Di pondok pesantrennya, saat ini Abdul Hafidz mengasuh sebanyak 120 santri.
-
Siapa pendiri Pondok Pesantren Al Fatah Temboro? Sejarah Pondok Pesantren Al Fatah awalnya adalah halakah pengajian di bawah pimpinan K.H. Shiddiq tahun 1912. Halakah tersebut bertahan sampai wafatnya Kiai Shiddiq pada 1950.
-
Mengapa guru ngaji itu takut di Arab Saudi? 'Saya di sini (salat di Masjidil Haram) sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi. Kan ada yang bilang tempat paling aman justru tempat paling berbahaya,' ungkap pria itu.
Kepada alim ulama seluruh dunia yang berkumpul di Makkah, Syekh al-Tayib mengingatkan hal kecil seperti itu yang membiakkan organisasi teroris level internasional. Namun sepanjang ceramahnya, ulama mazhab Sunni paling terpandang ini tidak menyebut ISIS atau Al-Qaidah sebagai contoh terorisme akibat kesalahan memahami agama.
"Ini tren yang terus berulang sepanjang sejarah," tandasnya.
Meluruskan tafsir Quran dan Hadits, dua panduan utama kaum muslim, menurut al-Tayib adalah kunci memerangi terorisme.
"Karena tafisr yang keliru dalam memahami Quran dan hadits menyebabkan ekstremisme."
Konferensi para ulama membahas terorisme ini digelar selama tiga hari. Penyelenggaranya adalah Liga Muslim Dunia, beranggotakan perwakilan pemerintah maupun ulama senior independen. Majelis Ulama Indonesia turut serta dalam kegiatan ini.
Al-Azhar yang berlokasi di Ibu Kota Kairo, Mesir, merupakan pusat pendidikan Islam terkemuka sejagat yang jadi acuan kalangan mazhab Sunni. Selain tempat studi syariah hingga sejarah peradaban Islam terbaik, kampus ini sekarang juga membuka jurusan sekuler seperti kedokteran, teknik, dan ekonomi, yang kualitasnya mumpuni.
Kala membuka konferensi ini, Raja Arab Saudi, Salman, mengingatkan seluruh dunia pentingnya memerangi ekstremisme. Konflik di Irak-Suriah akibat keberadaan ISIS, mengancam kawasan Timur Tengah, sekaligus dunia pada umumnya.
"Terorisme sudah pasti produk dari ideologi ekstremis. Maka ancaman itu harus dihadapi bangsa-bangsa muslim dan seluruh bangsa di dunia," kata Raja Salman. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaIslamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf mengingatkan pesantren merupakan tempat untuk mencetak seseorang menjadi berakhlak mulia.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf menegaskan Islam bukanlah agama kekerasan, melainkan agama yang penuh kasih,
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq memulai jenjang awal pendidikannya di Pesantren Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bondowoso.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaAdapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Baca Selengkapnya