Imam Masjid Korban Teror Selandia Baru: Saya Tidak Benci Pelakunya
Merdeka.com - Seorang imam masjid di Selandia Baru, Farid Ahmed mengatakan telah memaafkan pelaku penembakan, meskipun istrinya menjadi salah satu dari 50 korban serangan teror yang terjadi pada Jumat (15/3) pekan lalu. Memaafkan pelaku, kata Ahmed, adalah apa yang diinginkan istrinya, Husna.
"Saya kehilangan istri, namun saya tidak membenci pembunuhnya," katanya sebagaimana dilansir dari laman Newshub, Rabu (20/3).
"Sebagai (sesama) manusia, saya mencintainya. Tapi maaf saya tidak bisa mendukung tindakannya," lanjutnya.
-
Bagaimana cara memaafkan seseorang? Memaafkan adalah proses yang membutuhkan usaha emosional yang cukup besar. Proses ini melibatkan perasaan dan emosi untuk mampu memaafkan seseorang yang telah menyakiti hati. Proses memaafkan tidak bisa hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga perlu diiringi dengan perasaan empati dan pengertian terhadap orang yang melakukan kesalahan.
-
Siapa yang melakukan sholat taubat? Sholat taubat adalah ibadah untuk membersihkan jiwa dan menghapus dosa.
-
Apa makna memaafkan yang ikhlas? Memaafkan tidak sekedar berucap, tetapi juga harus didasari dengan keikhlasan.
-
Bagaimana cara memaafkan dengan ikhlas? Cara memaafkan dengan ikhlas dimulai dengan membiarkan kesalahan orang lain menjadi masa lalu, menyadari bahwa setiap orang pernah berbuat salah, menerima proses memaafkan, hingga menghapus dendam dan merangkai kembali sumber kebahagiaan.
-
Siapa yang dianjurkan sholat taubat? Dalam perjalanan hidup seorang Muslim, tak luput dari berbagai kesalahan dan dosa. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami tata cara sholat taubat nasuha sebagai sarana memohon pengampunan dari Allah SWT.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
Farid mengatakan, Brenton Tarrant, pelaku penembakan di dua masjid Kota Christchurch itu mungkin pernah menderita dalam hidupnya.
"Saya pikir mungkin dia mengalami beberapa trauma dalam hidupnya, namun tidak bisa menerjemahkan sakitnya dalam kebaikan. Itulah sebabnya ia melakukan hal salah. Pelaku yang melakukan tindakan terorisme mereka ingin membuat orang merasa takut. Dia ingin mengadu domba satu kelompok dengan yang lain; mungkin itu yang mereka harapkan," jelasnya.
"Jika dia menargetkan Muslim, mungkin dia (berfikir) Muslim akan membalasnya. Namun kami, pemimpin Muslim mengatakan hal itu tidak akan terjadi. Kami tidak akan membiarkan Anda untuk merasa takut atau membenci orang lain karena serangan yang menghebohkan," lanjutnya.
Ahmed juga menyatakan tidak membenci pelakunya.
"Saya tidak membencinya sama sekali, saya tidak membencinya sama sekali, tidak sama sekali. Saya berdoa untuknya (pelaku serangan)," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga menceritakan kronologi penembakan di Masjid Al Noor, tempat di mana ia dan istrinya beraktivitas pada Jumat siang itu. Beberapa saat sebelum serangan terjadi, Ahmed tengah memberikan khotbah. Sedangkan Husna, istrinya, tengah mengelola sebuah kelas untuk anak-anak di Masjid Al Noor.
Saat Brenton Tarrant, pelaku penembakan memasuki masjid, Husna segera bertindak taktis menyelamatkan perempuan dan anak-anak. Ia memimpin mereka untuk keluar dari masjid.
Saat itu, Husna dan Farid berada di bilik terpisah, di mana ruangan perempuan lebih aman dibandingkan dengan laki-laki. Sang suami sudah siap mati, mengingat ia menggunakan kursi roda dan tidak bisa berlari.
"Saya pikir saya tidak akan keluar, dan saya siap mati. Itulah sebabnya saat ini saya hanya berpikir, 'Tidak ada gunanya panik, saya lebih baik tenang dan siap'," ujarnya.
Namun ternyata, Husna kembali ke dalam masjid untuk menyelamatkan suaminya setelah para perempuan dan anak-anak berada di tempat relatif aman.
"Itulah sewaktu dia kembali ke gerbang (masjid), itulah saatnya," tuturnya.
Pada Jumat setelah beberapa jam penembakan berlalu, Ahmed berbicara kepada media, berharap Husna baik-baik saja.
"Pada tahap ini, saya tidak tahu di mana istri saya berada, dia ada di ruang perempuan," katanya.
Beberapa saat kemudian, ia mendapatkan berita duka. Husna dikonfirmasi kehilangan nyawa dalam serangan teror karena berusaha menyelamatkannya. Husna adalah seorang perempuan yang aktif dalam bidang sosial-keagamaan, dekat dengan berbagai elemen masyarakat.
"Dia mungkin lebih terbuka daripada saya; dia bisa menjangkau siapa pun, dia magnetis," kata dia.
Ahmed sangat mengapresiasi istrinya, yang di waktu genting masih memikirkan untuk menyelamatkan komunitasnya dan orang lain.
"Dia berani, dan dia memberikan nyawanya untuk menyelamatkan orang lain," pungkasnya.
/******/
Reporter: Siti KhotimahSumber: Liputan6
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasaruddin Umar mengajak seluruh jamaah Istiqlal melaksanakan salat gaib setelah Shalat Jumat, 2 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaInsiden penembakan terjadi pada Rabu (3/1) sekitar pukul 06.15 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaSalat Gaib dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Baca SelengkapnyaPelaku menikam korban sebanyak delapan kali dengan badik.
Baca SelengkapnyaYuni berharap keadilan memihak kepada sang kekasih. Keinginannya tak muluk, gadis cantik ini ingin pelaku dihukum yang setimpal.
Baca SelengkapnyaGenosida Israel terhadap warga Gaza, Palestina, masih terus berlangsung hingga kini.
Baca SelengkapnyaViral video merekam ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah yang disumpah di atas Alquran.
Baca SelengkapnyaTenaga Paramedis di Gaza harus kehilangan keluarga dan ibunya akibat serangan bom Israel yang menyasar rumah keluarganya.
Baca SelengkapnyaIslam menyatakan para tersangka berada di lantai satu dekat pintu masuk utama
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca SelengkapnyaOditur Militer II-07 menghadirkan ibu Imam Masykur Fauziah, korban pembunuhan Praka Riswandi Manik dan 2 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaEmosional ibunda Imam Masykur ketika menatap langsung ketiga tersangka, yang membunuh anaknya
Baca Selengkapnya