Imigran muslim di Jerman dituding akan picu perang saudara
Merdeka.com - Kedatangan jutaan pengungsi muslim dari Timur Tengah ke Jerman dalam setahun belakangan menimbulkan masalah rasisme dan sosial di masyrakat.
Kebijakan Kanselir Angela Merkel menerima jutaan pengungsi itu dikecam kelompok anti-Islam. Tahun ini saja Merkel mengizinkan satu juta pengungsi datang ke Jerman.
Anggoat Partai Alternatif Jerman Hasjoerg Mueller mengatakan Jerman kini berada di ambang anarki dan perang saudara akibat kebijakan Merkel itu, seperti dilansir koran the Daily Mail, Rabu (4/11).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang mengecam tindakan warga Yahudi Israel? Video berdurasi 45 detik itu lantas mendapat beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengecam hingga mendukung aksi pria Palestina itu.
-
Siapa yang protes ke Gisel? 'Kemarin dia sudah protes 'kamu selalu bilang ke semua orang' oke, berarti sudah minta privasi anaknya. Jadi nanti tanya sendiri aja,' katanya.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
Sebelumnya, sekitar delapan ribu orang anggota mengikuti unjuk rasa dari kelompok anti-Islam Pegida di Dresden belum lama ini.
Dalam demonstrasi itu terlihat sejumlah warga membawa tanda salib sambil meneriakkan 'Merkel keluar'. Beberapa di antara mereka membawa foto Merkel mengenakan burqa dan baju Nazi.
Kelompok ekstrem Pegida ingin Merkel segera mengakhiri kebijakannya.
Pejabat wilayah Bavaria Peter Dreier diketahui telah mengatakan kepada Merkel, kota yang dipimpinnya Landshut hanya akan menampung 1.800 pengungsi jika satu juta pengungsi diizinkan masuk ke Jerman. Sisanya, kata dia, akan dia kirim dengan bus ke Berlin.
Krisis pengungsi di Eropa ini kian melambungkan nama kelompok Pegida dan semakin memicu kekhawatiran berkembangnya kelompok radikal sayap kanan. Jika kondisi ini dibiarkan maka ditakutkan akan memicu perang saudara. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi kekerasan dilakukan oleh kepolisian Jerman di Kota Berlin terhadap pengunjuk rasa pro Palestina belum lama ini.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaPasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran kitab suci umat Islam ini menuai kecaman dari seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBocah laki-laki berusia 10 tahun ditangkap polisi karena pegang bendera Palestina.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa nekat memanjat tembok & membakar Kedubes Swedia di Baghdad, Irak. Mereka murka setelah tau Alquran akan dibakar lagi di Swedia. SImak potretnya!
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa pro-Palestina memprotes kedatangan PM Israel Benjamin Netanyahu di Amerika Serikat untuk berpidato dalam Kongres AS.
Baca SelengkapnyaKerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.
Baca SelengkapnyaBentrokan terjadi sebelum dan sesudah pertandingan antara tim mereka Maccabi Tel Aviv dan Ajax di Amsterdam.
Baca SelengkapnyaSetelah insiden pembakaran Alquran di hari Iduladha bulan lalu, semakin banyak izin yang masuk ke polisi untuk demo sambil membakar kitab suci umat Islam ini.
Baca SelengkapnyaMassa muslim mengamuk setelah menuduh dua pria anggota komunitas Kristen melakukan penistaan Alquran. Ratusan orang ditangkap atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaSebulan yang lalu di Dusseldorf, sebuah serangan yang direncanakan kelompok teroris telah terjadi di kota-kota Jerman selama Kejuaraan Sepak Bola Eropa.
Baca Selengkapnya