India: Ada 22 Kamp Pelatihan Teroris di Pakistan
Merdeka.com - Seorang pejabat senior India di Washington kemarin mengatakan ada 22 kamp pelatihan teroris yang aktif di Pakistan. Termasuk sembilan di antaranya milik kelompok militan Jaish-e-Muhammad.
"Ada 22 kamp pelatihan teroris, termasuk sembilan di antaranya milik JeM yang masih aktif di Pakistan dan mereka tidak berbuat apa pun," kata si pejabat.
Dia menyebut New Delhi akan melancarkan serangan udara serupa seperti ke Balakot beberapa waktu lalu jika ada lagi teror dari kelompok militan di Pakistan.
-
Bagaimana ancaman bom terhadap penerbangan India disebarkan? Sebagian besar ancaman tersebut disampaikan melalui media sosial.
-
Dimana roket Pakistan diluncurkan? Presiden Ayub sendiri yang mencari pangkalan militer di Sonmiani, Balochistan yang bisa menjadi landasan peluncuran.
-
Kenapa ancaman bom terhadap penerbangan India meningkat? Telah terjadi sejumlah ancaman bom yang ditujukan kepada lebih dari 400 penerbangan domestik dan internasional yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan India.
-
Kapan polusi udara di New Delhi meningkat? Setiap tahun, New Delhi dan beberapa kota di utara India melaporkan tingkat polusi udara yang sangat tinggi antara bulan Oktober hingga Januari, yang berdampak pada gangguan aktivitas bisnis serta penutupan sekolah dan kantor.
-
Apa tujuan peluncuran roket Pakistan? Diperlukan pengetahuan tentang kondisi 30.000 kaki di atas area ini sebelum NASA melakukan eksplorasi.
-
Siapa yang terkena dampak ancaman bom terhadap penerbangan India? Maskapai penerbangan Air India dan IndiGo masing-masing menerima ancaman untuk 21 penerbangan, sedangkan Vistara mengalami gangguan pada 20 penerbangannya.
Pada 26 Februari lalu India melancarkan serangan udara selama kurang dari dua menit ke lokasi yang mereka sebut kamp pelatihan Jaesh-e-Muhammad di Balakot, Kashmir. Tindakan itu adalah balasan terhadap serangan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 42 paramiliter India di Pulawama, Kashmir pada 14 Februari. JeM mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri itu.
"Pakistan adalah pusat terorisme global dan mereka harus mengambil langkah tegas untuk melawan organisasi teroris dan teroris," kata si pejabat India, seperti dilansir laman India Today, Jumat (8/3).
Pejabat itu juga menuding Pakistan dan para pemimpinnya kini sedang menjalankan aksi penyangkalan untuk menimbulkan situasi perang antara India dan Pakistan.
"Alih-alih menindak kelompok teroris, Pakistan malah mempertegang situasi dan larut dalam suasana perang dengan mengumumkan keadaan darudat di Karachi, memblokade wilayah udara dan menciptakan rumor, pola yang sudah sering dilakukan," kata dia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaPasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaSayap media militer Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR) mengatakan pihaknya berhasil menyasar sasaran "dalam operasi berbasis intelijen".
Baca SelengkapnyaSerangan bom bunuh pada hari Minggu (30/7/2023) tersebut terjadi di tengah rapat umum politik.
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaIsrael lagi-lagi menargetkan sekolah yang jadikan kamp pengungsian dalam serangan terbarunya di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaRudal yang dijatuhkan Israel di kamp pengungsian Nuseirat diduga berasal dari India.
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa terluka dalam serangan ini dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTim medis Palestina mengatakan sedikitnya satu orang tewas dalam serangan itu.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya