India akan luncurkan informasi basis data para penjahat kelamin
Merdeka.com - Pemerintah India rencananya akan membuat dan mengumumkan basis data para pelaku kejahatan seksual seiring menguatkan tuntutan memberikan rasa keadilan bagi para korban.
Basis data itu akan mencakup profil pelaku dan data pribadi para penjahat kelamin yang sudah pernah ditangkap dan mereka yang masih dituding. Media lokal menyebutkan data itu juga akan memuat para pelaku kejahatan seksual dari kalangan anak-anak di bawah umur.
"Data nasional kejahatan seksual terhadap perempuan akan diluncurkan bulan depan. Catatan itu sedang dikumpulkan dari Sistem Jaringan Pelacak Kejahatan," kata seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri, seperti dilansir laman Sputnik News Sabtu (31/8).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
Menurut laporan terbaru dari Kementerian Dalam Negeri, kontraktor swasta akan mengembangkan sistem pengumpulan basis data ini, menjaga kerahasiaannya, sedangkan pejabat dari Biro Catatan Kejahatan Nasional akan melakukan pendataan itu.
Keterangan dari Kementerian mengatakan, sekitar 450 ribu pelaku sudah masuk dalam daftar itu dan sekitar 35 ribu lagi akan dikumpulkan hingga tahun ini.
Pemerintah sejauh ini belum merinci lebih jauh apakah orang-orang yang masuk dalam daftar itu akan dicekal dan tidak ada kejelasan soal bagaimana jika pelaku dinyatakan tidak bersalah dan nama seseorang bisa dicabut dari daftar itu.
Pada 2015 pemerintah India menginformasikan Mahkamah Agung bahwa daftar itu akan mencakup nama-nama para pelaku dari catatan polisi.
Namun kelompok pembela hak asasi dan aktivis memperingatkan langkah pemerintah ini.
"Kebijakan ini bisa kontraproduktif dan bisa membahayakan pada tingkat tertentu. Daftar ini bisa melanggar hak dasar seseorang. Perlindungan bagi anak-anak dan perempuan memerlukan pendekatan yang lebih proaktif dan keilmuan daripada langkah gegabah semacam ini dengan membuat daftar nama pelaku," kata Shiney Anil, manajer program Perlindungan Anak, Jovita India kepada Sputnik.
Menurut data pemerintah 2016, dari 38.947 kasus pemerkosaan yang dilaporkan di India, 95 persen pelakunya adalah orang dekat korban. Hampir 4.000 kasus bahkan pelakunya masih kerabat keluarga. Kasus pemerkosaan yang tidak dilaporkan diyakini masih lebih banyak lagi.
Hasil studi organisasi Human Rights Watch dan Serikat Kebebasan Sipil Amerika memperlihatkan pembuatan daftar nama para pelaku kejahatan seksual di Amerika Serikat berdampak lebih buruk ketimbang memperbaiki keadaan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik masih menunggu jaksa peneliti memeriksa kelengkapan berkas perkara apakah lengkap secara materiil dan formil.
Baca SelengkapnyaKominfo dan BSSN dituding lalai terkait hal ini. Berikut selengkapnya
Baca SelengkapnyaPeretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaRumah produksi sudah memproduksi 120 film porno. Pemerannya, artis hingga foto model.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan perdana tersangka kasus industri film porno tanggal 8 Januari dan 9 Januari 2024
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku membuat konten pornografi anak sejak September 2022 sampai Juni 2023.
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaBerkas tersangka rumah produksi film pornografi Kelasbintang.com itu dilimpahkan ke jaksa pada tanggal 8 September 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi sebelumnya telah menetapkan lima tersangka kasus produksi film porno di Jaksel.
Baca SelengkapnyaMahfud menyampaikan, sebaiknya KPU sebagai penyelenggara pemilu, untuk bekerja lebih hati-hati lagi
Baca Selengkapnya