India batasi iklan kondom di televisi, dianggap bahayakan anak
Merdeka.com - India melarang iklan kondom di televisi selama jam tayang utama. Alasannya, konten iklan tersebut membahayakan keselamatan anak-anak dan mempromosikan praktik tidak sehat.
Kementerian informasi dan penyiaran memerintahkan sekitar 900 saluran televisi di negara tersebut untuk membatasi iklan kondom antara pukul 10 malam dan 6 pagi. Tujuannya, agar anak-anak tidak melihat iklan tersebut.
Munculnya perintah ini karena ada keluhan bahwa beberapa saluran menayangkan iklan kondom berulang kali. Dan tidak senonoh terutama untuk anak-anak. Kementerian mengutip dari peraturan 1994 yang melarang iklan membahayakan keselamatan anak-anak.
-
Apa dampak negatif TV untuk interaksi anak? Televisi adalah salah satu jenis media komunikasi searah, sehingga tidak terjadi komunikasi secara aktif. Oleh karena itu, menonton televisi terlalu sering dapat menyebabkan anak kekurangan keterampilan dalam hal interaksi sosial dengan lingkungannya serta kemampuannya dalam berbahasa.
-
Kenapa iklan di HP Android berbahaya? Meski demikian, iklan yang seringkali muncul itu bisa menghadirkan virus berbahaya ke dalam software Android kita sendiri. Selain itu, iklan yang seringkali muncul ke layar bisa saja membuat kondisi baterai menjadi terlalu panas atau overheating.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Apa yang dipromosikan dalam iklan? Dalam peluncuran iklan video musik terbarunya ini, Sido Muncul turut mengundang para penari yang menarikan Tarian Kabasaran khas Minahasa.
-
Mengapa kampanye uang di Indonesia harus dilarang? Karena itu melarang adanya kampanye uang dan menghindarinya menjadi satu cara untuk memajukan sistem politik Indonesia.
-
Kenapa gadget bahaya buat anak? Penggunaan layar yang berlebihan bisa mengakibatkan sejumlah masalah yang signifikan bagi anak-anak dan orang dewasa. Gangguan tidur menjadi salah satu dampak utama, karena paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme alami tubuh dan mempersulit proses tidur. Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga sering terkait dengan masalah kegemukan, karena waktu yang dihabiskan di depan layar berarti waktu yang kurang untuk aktivitas fisik yang sehat. Tak hanya itu, terlalu banyak waktu di layar juga bisa berhubungan dengan gangguan perilaku dan belajar. Anak-anak yang terlalu sering terpaku pada layar cenderung mengalami kesulitan dalam konsentrasi, interaksi sosial, dan bahkan mengembangkan kemampuan bahasa. Selain itu, risiko terkena kecanduan terhadap teknologi juga meningkat akibat paparan berlebihan terhadap layar.
Peraturan ini juga melarang iklan bertema tidak senonoh, vulgar, sugestif, menjijikkan atau menyinggung.
Advokat Keluarga Berencana kecewa dengan perintah di negara tersebut, di mana kesadaran manfaat cukup tinggi, namun penggunaannya tetap rendah, dan terbatas pada sekitar 5 persen pria.
"(Hal ini) Siap untuk menghentikan beberapa dekade terhadap kemajuan kesehatan seksual dan reproduksi," kata Poonam Muttreja, direktur eksekutif Yayasan Kependudukan India.
Sterilisasi paling populer di India saat ini merupakan metode kontrasepsi, terutama di daerah pedesaan. Namun caranya hampir terus dilakukan pada wanita, dan seringkali dalam kondisi berbahaya.
Meskipun kota-kota besar seperti Mumbai dihiasi dengan iklan kondom, seks masih menjadi topik tabu bagi banyak orang India, bahkan adegan ciuman kadang-kadang dipotong dari film-film populer.
Muttreja mengatakan bahwa membatasi iklan TV adalah pendekatan yang salah di era digital. "Anak-anak saat ini memiliki akses ke berbagai media dan informasi dengan banyak konten yang tidak bisa kita kendalikan," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Yang kita butuhkan adalah pendekatan yang lebih sensitif tanpa mengorbankan informasi dan menganjurkan pilihan seksual dan reproduksi. Jika iklan adalah cara untuk menciptakan permintaan seks aman dan keluarga berencana, maka kita perlu memastikan bahwa hal itu tidak terhambat oleh pembatasan," kata dia, seperti dilansir dari The Guadian, Rabu (13/12).
Badan perdagangan terbesar di India termasuk di antara kelompok-kelompok yang menentang iklan tersebut. Mereka mengatakan adanya nilai budaya India yang dipertaruhkan.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Janoe Arijanto menegaskan selama ini pelaku industri periklanan telah menaati peraturan dalam mengiklankan produk tembakau dan turunannya.
Baca SelengkapnyaPeredaran rokok perlu dikendalikan di tingkat masyarakat selaku konsumen.
Baca SelengkapnyaPP Kesehatan disusun tanpa melibatkan para stakeholder yang terlibat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah semakin memperketat peredaran dan penjualan rokok melalui PP Nomor 28 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin tengah membuat Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) tentang produk tembakau dan rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaJanoe juga memperkirakan adanya potensi penurunan yang dapat terjadi jika pembatasan dan penyempitan iklan rokok diberlakukan.
Baca SelengkapnyaPemerintah melarang pedagang untuk menjual rokok secara eceran per batang.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, mayoritas dari persentase tersebut merupakan pengusaha kecil dengan skala bisnis menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaBerbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.
Baca SelengkapnyaBanyak uang yang seharusnya untuk konsumsi rumah tangga justru habis untuk membeli rokok
Baca SelengkapnyaKerugian Rp9,1 Triliun Hingga PHK Massal Membayangi Industri Media Jika Iklan Rokok Dilarang
Baca SelengkapnyaTelevisi, sebagai salah satu sumber hiburan, memiliki dampak yang signifikan pada tumbuh kembang anak-anak.
Baca Selengkapnya