India Buka Kembali Taj Mahal Setelah Pembatasan Covid-19 Diperlonggar

Merdeka.com - Taj Mahal dibuka kembali untuk pengunjung pada Rabu (16/6), ketika pemerintah India memperlonggar pembatasan setelah terjadi lonjakan besar virus corona dalam beberapa bulan terakhir.

Infeksi dan kematian Covid-19 mencapai level tertinggi pada April dan Mei, membuat layanan kesehatan kewalahan di beberapa tempat dan mendorong diberlakukannya lockdown serta pembatasan lainnya.

Kasus menurun dalam beberapa pekan terakhir, di mana beberapa kota besar termasuk New Delhi dan Mumbai mulai memperlonggar sejumlah pembatasan.

Di Agra, di mana Taj Mahal berlokasi, pemandu wisata dan pemilik toko merasa optimis ketika objek wisata utama India itu dihidupkan kembali pada Rabu. Monumen abad ke-17 yang dibangunan penguasa Mughal, Shah Jahan itu ditutup pada Maret 2020, dibuka kembali pada September, kemudian ditutup lagi pada April.

Dilansir Al Arabiya, tidak terlalu banyak kerumunan pada hari pertama pembukaan, karena pihak berwenang membatasi pengunjung hanya 650 per hari.

Pengunjung dilarang menyentuh pualam bangunan tersebut, tapi mereka yang mengunjungi bangunan tujuh keajaiban dunia itu tetap terpukau.“Saya sangat senang saya bisa melihatnya, luar biasa,” kata seorang turis Brasil, Melissa Dalla Rosa (40).

“Saya menangis saat pertama kali melihatnya, Ya Tuhan, ini pengalaman yang sangat special,” ujarnya kepada AFP.

Seorang penjaga toko, Lucky Feizan (20), mengatakan lockdown sangat berdampak pada mereka yang mata pencahariannya bergantung pada Taj Mahal.

Pada Selasa, India melaporkan 62.224 kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir, dibandingkan sekitar 400.000 per hari pada April dan Mei. Total beban kasus sekarang mencapai hampir 30 juta dengan 380.000 kematian, meskipun banyak ahli mengatakan jumlah sebenarnya bisa lebih dari 1 juta.