India Izinkan Pil Molnupiravir dan Dua Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri
Merdeka.com - India telah menyetujui penggunaan darurat pil anti COVID-19 buatan Merck dan dua vaksin ketika negara terpadat kedua di dunia itu menghadapi kemungkinan lonjakan kasus akibat penyebaran cepat varian Omicron.
Negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu sebelumnya mengatakan akan mengizinkan suntikan booster bagi sebagian penduduknya karena sejumlah negara bagian melaporkan kenaikan kasus Omicron.
Izin penggunaan darurat diberikan pada saat pemerintah berupaya meningkatkan pasokan oksigen dan memperkuat infrastruktur kesehatan.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
Molnupiravir buatan Merck akan diproduksi di India oleh 13 perusahaan untuk penggunaan terbatas dalam situasi darurat untuk merawat penduduk dewasa yang terkena COVID-19, kata Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya, Selasa.
Pil anti virus corona itu disetujui penggunaannya di Amerika Serikat pekan lalu untuk mengobati pasien dewasa tertentu yang berisiko tinggi.
Dalam sebuah pengujian klinis, obat itu terbukti dapat mengurangi kasus rawat inap dan kematian hingga sebesar 30 persen.
Awal tahun ini, Aurobindo Pharma, Cipla, Sun Pharmaceuticals dan sejumlah perusahaan lainnya menandatangani perjanjian lisensi sukarela non-eksklusif dengan Merck untuk memproduksi dan memasok molnupiravir di India.
Dua vaksin COVID-19, Covovax dan Corbevax, juga memperoleh izin penggunaan darurat, kata Mandaviya lewat Twitter.
Covavax adalah versi vaksin Novavax yang dibuat Serum Institute of India, sedangkan Corbevax merupakan vaksin buatan produsen obat dalam negeri Biological E.
Pakar kesehatan sebelumnya mengatakan India perlu menggandakan program vaksinasinya.
Sejumlah negara bagian telah menerapkan jam malam dan pembatasan lain menjelang perayaan Tahun Baru untuk mencegah lonjakan infeksi dan kejadian pada musim panas 2021 ketika gelombang kedua wabah COVID-19 menewaskan puluhan ribu orang.
Program vaksinasi India sejauh ini didominasi oleh vaksin AstraZeneca yang diproduksi di dalam negeri oleh Serum Institute dan vaksin Covaxin dari Bharat Biotech.
India hingga kini telah menyuntikkan 1,43 miliar dosis vaksin COVID-19 dan 62 persen populasi yang memenuhi syarat telah menerima vaksin secara lengkap.
Negara itu berencana untuk memvaksin kelompok usia 15-18 tahun mulai 3 Januari.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca Selengkapnya