India Klaim Vaksin Covaxin Ampuh Lawan Covid-19 Bergejala Parah
Merdeka.com - Uji coba tahap III vaksin buatan Bharat Biotech India diklaim 93,4 persen ampuh melawan COVID-19 bergejala parah, menurut perusahaan pada Sabtu, sebuah temuan yang dapat meningkatkan penerimaan Covaxin di masyarakat.
Data tersebut menunjukkan perlindungan 65,2 persen terhadap varian COVID Delta, yang pertama kali muncul di India, yang menyebabkan lonjakan infeksi pada April hingga Mei sekaligus jumlah kematian harian tertinggi di dunia.
Vaksin buatan dalam negeri itu juga menunjukkan kemanjuran 77,8 persen terhadap gejala COVID-19 pada uji coba tersebut.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Sabtu (3/7), bulan lalu produsen AstraZeneca juga mengklaim bahwa vaksin buatannya ampuh melawan varian COVID Delta dan Kappa, mengutip sebuah studi.
India telah memberikan vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang diproduksi di dalam negeri oleh Serum Institute of India. Pihaknya berencana menambah produksi bulanan mulai Juli, menjadi hampir 100 juta dosis.
Bharat Biotech kini memperkirakan dapat menghasilkan 23 juta dosis per bulan.
Data uji coba tahap III muncul saat Ocugen, yang sama dengan Bharat Biotech mengembangkan Covaksin untuk pasar AS, bersiap mengajukan permohonan persetujuan penuh AS.
India, yang mengonfirmasi 30,45 juta infeksi, merupakan negara kedua di dunia yang paling parah terdampak COVID setelah AS, dengan 33 juta infeksi. Total kematian COVID-19 di negeri Bollywood itu kini menembus angka 400.000.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca Selengkapnya