India Setop Produksi Sirup Obat Batuk Setelah 66 Anak Meninggal
Merdeka.com - Otoritas India menghentikan produksi sirup obat batuk di pabrik perusahaan Maiden Pharmaceuticals setelah obat tersebut dikaitkan dengan kematian 66 anak di Gambia.
Menteri Kesehatan Negara Bagian Haryana, Anil Vij mengatakan kepada media partner Reuters, ANI, pihak berwenang telah menginspeksi pabrik obat Maiden di dekat daerah Sonipat di negara bagian tersebut. Dari inspeksi tersebut, ditemukan 12 pelanggaran. Vij mengatakan pihaknya pun memerintahkan agar produksi dihentikan.
Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan analisis laboratorium empat produk Maiden yaitu Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup mengandung dietilen glikol dan etilen glikol yang kadarnya berlebihan, yang dapat menjadi racun dan menyebabkan cedera ginjal akut.
-
Bagaimana PT Hung-A Indonesia menghentikan produksi? Jadi begitu si buyer tidak memberikan orderan atau tidak beli ya sudah di tahun 2024 enggak ada operasional produksi, kalau bangkrut sih enggak, tapi enggak ada order, kemampuan finansialnya kita secara keseluruhan memang enggak tahu, tapi ketika mereka tidak dikasih order bagaimana dia untuk beroperasi,' jelasnya.
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
-
Obat apa yang bisa bahaya buat anak? Sejumlah obat-obatan bisa jadi sangat berbahaya bahkan mungkin mematikan ketika dikonsumsi oleh anak atau bayi.
-
Kenapa Pabrik Gula Ceper berhenti beroperasi? Menurut beberapa referensi, pabrik gula itu ditutup oleh pemerintah pada tahun 1998. Krisis ekonomi waktu itu membuat pabrik tersebut bangkrut dan harus dihentikan operasionalnya.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Apa yang dihapus WHO dari daftar obat terlarang? Pada 2 Desember 2020, UN Commission on Narcotic Drugs (CND) menyetujui rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu untuk menghapus ganja dan resin ganja dari klasifikasi Golongan IV berdasarkan Konvensi Tunggal Narkotika tahun 1961.
Situs web berita Moneycontrol sebelumnya mengutip badan pengawas obat Haryana yang mengatakan Maiden tidak melakukan pengujian kualitas propilen glikol, dietilen glikol dan etilena glikol, sementara batch tertentu propilen glikol tidak memiliki tanggal pembuatan dan kedaluwarsa.
Dietilen glikol dan etilena glikol digunakan merupakan alternatif gliserin yang lebih murah di beberapa produk farmasi yang fungsinya sebagai pelarut atau zat pengental dalam sirup obat batuk.
Dikutip dari Al Arabiya, Rabu (12/10), petinggi Maiden, Naresh Kumar Goyal menolak berkomentar. Pekan lalu dia mengatakan kepada Reuters, pihaknya berusaha mencari tahu apa yang terjadi di Gambia.
Maiden menyampaikan dalam situs webnya, mereka memproduksi 2,2 juta botol sirup per tahun, 600 juta butir kapsul, 28 juta suntikan, dan 300.000 tube obat, dan 1,2 miliar butir tablet di tiga pabriknya. Maiden memasarkan produknya di dlaam negeri dan juga ekspor ke negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaKapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.
Baca SelengkapnyaPresiden Akihiro memastikan tetap bertanggungjawab atas segala kerugian.
Baca SelengkapnyaPedagang dilarang menjual lem cap kambing dan sejenisnya kepada remaja
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.
Baca SelengkapnyaGAPPRI mengusulkan agar pasal-pasal terkait produk tembakau yang bernuansa pelarangan diubah menjadi pengendalian.
Baca SelengkapnyaApakah penarikan dua obat sirop di atas berkaitan dengan cemaran Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG)?
Baca SelengkapnyaAnak-anak ini mengalami muntah dan halusinasi. Penjual permen belum ditangkap.
Baca SelengkapnyaSidang lanjutan gugatan class action GGAPA yang beragendakan pembacaan gugatan tersebut harus ditunda karena alasan perbaikan adminsitrasi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaRPP UU Kesehatan dinilai melarang total kegiatan penjualan dan promosi produk tembakau.
Baca SelengkapnyaKetua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman memandang, bahwa aturan ini seakan-akan menjadikan gula sebagai barang haram.
Baca Selengkapnya