India Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia
Merdeka.com - India secara resmi menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V. India adalah negara ke-60 yang menyetujui penggunaan vaksin ini dan menjadi salah satu dari tiga vaksin yang terdaftar di India.
Hal ini diumumkan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF). Dalam pernyataannya, RDIF menyampaikan Badan Pengendalian Obat India (DCGI) telah menyetujui penggunaan vaksin Sputnik V Rusia untuk melawan virus corona di negara tersebut.
Dalam keterangan yang diterima Merdeka.com, vaksin Sputnik V telah terdaftar di India di bawah prosedur otorisasi penggunaan darurat berdasarkan hasil uji klinis di Rusia serta data positif uji klinis lokal Fase III tambahan di India. Pelaksanaan uji klinis Fase III dilaksanakan bekerja sama dengan Laboratorium Dr Reddy.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin kanker Rusia? Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, Andrey Kaprin, menyampaikan 'Rusia telah mengembangkan vaksin mRNA sendiri untuk kanker, yang akan didistribusikan secara gratis kepada pasien.'
-
Bagaimana cara kerja vaksin kanker Rusia? Vaksin adalah obat medis berbasis biologis,' ujar Kaprin. Dalam wawancara dengan Radio Rossiya, ia juga menegaskan bahwa obat ini dikembangkan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, melanoma (kanker kulit), dan glioblastoma (kanker otak).
-
Apa itu Sputnik? Menurut laporan dari kantor berita TASS, satelit yang dikenal sebagai Sputnik kini berada pada ketinggian 560 mil (900 kilometer) dari permukaan Bumi dan menyelesaikan orbitnya setiap satu setengah jam.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
India merupakan pusat produksi vaksin Sputnik V. RDIF telah membuat kesepakatan dengan perusahaan farmasi terkemuka di negara tersebut (Gland Pharma, Hetero Biopharma, Panacea Biotec, Stelis Biopharma, Virchow Biotech) untuk memproduksi lebih dari 850 juta dosis per tahun.
Sputnik V menempati urutan kedua di antara vaksin-vaksin Covid-19 secara global dalam hal jumlah persetujuan yang dikeluarkan oleh regulator pemerintah.
Sputnik V juga telah disetujui di Rusia, Belarus, Argentina, Bolivia, Serbia, Aljazair, Palestina, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hongaria, UEA, Iran, Republik Guinea, Tunisia, Armenia, Meksiko, Nikaragua, Republika Srpska (entitas dari Bosnia dan Herzegovina), Lebanon, Myanmar, Pakistan, Mongolia, Bahrain, Montenegro, Saint Vincent dan Grenadines, Kazakhstan, Uzbekistan, Gabon, San-Marino, Ghana, Suriah, Kyrgyzstan, Guyana, Mesir, Honduras, Guatemala, Moldova, Slovakia , Angola, Republik Kongo, Djibouti, Sri Lanka, Laos, Irak, Makedonia Utara, Kenya, Maroko, Yordania, Namibia, Azerbaijan, Filipina, Kamerun, Seychelles, Mauritius, Vietnam, Antigua dan Barbuda, Mali dan Panama.
“Kami menghargai keputusan badan pengatur India dalam memberikan otorisasi untuk Sputnik V. Persetujuan penggunaan vaksin merupakan tonggak penting karena Rusia dan India telah mengembangkan kerja sama yang luas dalam uji klinis Sputnik V di India dan produksi lokalnya,” jelas CEO RDIF, Kirill Dmitriev.
Dmitriev mengatakan, vaksin Rusia memiliki tingkat kemanjuran 91,6 persen dan memberikan perlindungan penuh terhadap kasus Covid-19 yang parah seperti yang ditunjukkan oleh data yang dipublikasikan di salah satu jurnal medis terkemuka The Lancet.
“India adalah pusat pembuatan vaksin dan mitra strategis kami untuk produksi Sputnik V. RDIF telah menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan farmasi terkemuka India untuk memproduksi Sputnik V, yang akan menyediakan vaksinasi bagi penduduk di India dan distribusi global untuk vaksin Rusia ini. Lebih dari 850 juta dosis Sputnik V akan diproduksi di India setiap tahun, cukup untuk memvaksinasi lebih dari 425 juta orang di seluruh dunia,” paparnya.
Vaksin Sputnik V didasarkan pada platform vektor adenoviral manusia yang telah terbukti dan dipelajari dengan baik, yang menyebabkan flu biasa dan telah ada selama ribuan tahun.
Sputnik V menggunakan dua vektor berbeda untuk dua kali suntikan dalam proses vaksinasi, memberikan kekebalan dengan durasi yang lebih lama daripada vaksin yang menggunakan mekanisme pengiriman yang sama untuk kedua suntikan.
Keamanan, kemanjuran dan kurangnya efek negatif jangka panjang dari vaksin adenoviral telah dibuktikan oleh lebih dari 250 studi klinis selama dua dekade.
Pengembang vaksin Sputnik V bekerja sama dengan AstraZeneca dalam uji klinis bersama untuk meningkatkan efikasi vaksin AstraZeneca.
Tidak ada alergi hebat yang diakibatkan oleh Sputnik V. Suhu penyimpanan Sputnik V pada +2+8 C berarti dapat disimpan di lemari es konvensional tanpa perlu berinvestasi dalam infrastruktur rantai dingin tambahan.
Harga Sputnik V kurang dari USD 10 per suntikan atau di bawah Rp 140 ribu, sehingga terjangkau di seluruh dunia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaRoket ini sukses meluncur dari Bumi dan akan menuju ke Bulan.
Baca SelengkapnyaMisi Chandrayaan 3 berhasil. Pesawat luar angkasa India ini mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaIndia ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka mampu melakukan peluncuran roket ke luar angkasa secara mandiri.
Baca SelengkapnyaIndia mendanai proyek antariksa senilai USD2,7 miliar, termasuk misi Chandrayaan-4, misi orbit Venus, dan pengembangan modul stasiun luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaMomen bersejarah ini terjadi hanya beberapa hari setelah pendaratan serupa yang dilakukan Rusia gagal total.
Baca SelengkapnyaPakistan menjadi negara ketiga di Asia yang meluncurkan roket ke luar angkasa.
Baca Selengkapnya