Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

India Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia

India Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia Vaksin Sputnik V. Russian Direct Investment Fund (RDIF)/Handout via REUTERS ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - India secara resmi menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V. India adalah negara ke-60 yang menyetujui penggunaan vaksin ini dan menjadi salah satu dari tiga vaksin yang terdaftar di India.

Hal ini diumumkan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF). Dalam pernyataannya, RDIF menyampaikan Badan Pengendalian Obat India (DCGI) telah menyetujui penggunaan vaksin Sputnik V Rusia untuk melawan virus corona di negara tersebut.

Dalam keterangan yang diterima Merdeka.com, vaksin Sputnik V telah terdaftar di India di bawah prosedur otorisasi penggunaan darurat berdasarkan hasil uji klinis di Rusia serta data positif uji klinis lokal Fase III tambahan di India. Pelaksanaan uji klinis Fase III dilaksanakan bekerja sama dengan Laboratorium Dr Reddy.

Orang lain juga bertanya?

India merupakan pusat produksi vaksin Sputnik V. RDIF telah membuat kesepakatan dengan perusahaan farmasi terkemuka di negara tersebut (Gland Pharma, Hetero Biopharma, Panacea Biotec, Stelis Biopharma, Virchow Biotech) untuk memproduksi lebih dari 850 juta dosis per tahun.

Sputnik V menempati urutan kedua di antara vaksin-vaksin Covid-19 secara global dalam hal jumlah persetujuan yang dikeluarkan oleh regulator pemerintah.

Sputnik V juga telah disetujui di Rusia, Belarus, Argentina, Bolivia, Serbia, Aljazair, Palestina, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hongaria, UEA, Iran, Republik Guinea, Tunisia, Armenia, Meksiko, Nikaragua, Republika Srpska (entitas dari Bosnia dan Herzegovina), Lebanon, Myanmar, Pakistan, Mongolia, Bahrain, Montenegro, Saint Vincent dan Grenadines, Kazakhstan, Uzbekistan, Gabon, San-Marino, Ghana, Suriah, Kyrgyzstan, Guyana, Mesir, Honduras, Guatemala, Moldova, Slovakia , Angola, Republik Kongo, Djibouti, Sri Lanka, Laos, Irak, Makedonia Utara, Kenya, Maroko, Yordania, Namibia, Azerbaijan, Filipina, Kamerun, Seychelles, Mauritius, Vietnam, Antigua dan Barbuda, Mali dan Panama.

“Kami menghargai keputusan badan pengatur India dalam memberikan otorisasi untuk Sputnik V. Persetujuan penggunaan vaksin merupakan tonggak penting karena Rusia dan India telah mengembangkan kerja sama yang luas dalam uji klinis Sputnik V di India dan produksi lokalnya,” jelas CEO RDIF, Kirill Dmitriev.

Dmitriev mengatakan, vaksin Rusia memiliki tingkat kemanjuran 91,6 persen dan memberikan perlindungan penuh terhadap kasus Covid-19 yang parah seperti yang ditunjukkan oleh data yang dipublikasikan di salah satu jurnal medis terkemuka The Lancet.

“India adalah pusat pembuatan vaksin dan mitra strategis kami untuk produksi Sputnik V. RDIF telah menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan farmasi terkemuka India untuk memproduksi Sputnik V, yang akan menyediakan vaksinasi bagi penduduk di India dan distribusi global untuk vaksin Rusia ini. Lebih dari 850 juta dosis Sputnik V akan diproduksi di India setiap tahun, cukup untuk memvaksinasi lebih dari 425 juta orang di seluruh dunia,” paparnya.

Vaksin Sputnik V didasarkan pada platform vektor adenoviral manusia yang telah terbukti dan dipelajari dengan baik, yang menyebabkan flu biasa dan telah ada selama ribuan tahun.

Sputnik V menggunakan dua vektor berbeda untuk dua kali suntikan dalam proses vaksinasi, memberikan kekebalan dengan durasi yang lebih lama daripada vaksin yang menggunakan mekanisme pengiriman yang sama untuk kedua suntikan.

Keamanan, kemanjuran dan kurangnya efek negatif jangka panjang dari vaksin adenoviral telah dibuktikan oleh lebih dari 250 studi klinis selama dua dekade.

Pengembang vaksin Sputnik V bekerja sama dengan AstraZeneca dalam uji klinis bersama untuk meningkatkan efikasi vaksin AstraZeneca.

Tidak ada alergi hebat yang diakibatkan oleh Sputnik V. Suhu penyimpanan Sputnik V pada +2+8 C berarti dapat disimpan di lemari es konvensional tanpa perlu berinvestasi dalam infrastruktur rantai dingin tambahan.

Harga Sputnik V kurang dari USD 10 per suntikan atau di bawah Rp 140 ribu, sehingga terjangkau di seluruh dunia.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Jika Roket Chandrayaan 3 Berhasil, India Jadi Negara Keempat yang Sukses Melakukan Pendaratan ke Bulan
Jika Roket Chandrayaan 3 Berhasil, India Jadi Negara Keempat yang Sukses Melakukan Pendaratan ke Bulan

Roket ini sukses meluncur dari Bumi dan akan menuju ke Bulan.

Baca Selengkapnya
India Jadi Negara Keempat yang Sukses Mendaratkan Pesawat Luar Angkasa di Bulan, Bagaimana Indonesia?
India Jadi Negara Keempat yang Sukses Mendaratkan Pesawat Luar Angkasa di Bulan, Bagaimana Indonesia?

Misi Chandrayaan 3 berhasil. Pesawat luar angkasa India ini mendarat di Bulan.

Baca Selengkapnya
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker

Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.

Baca Selengkapnya
India Bakal Luncurkan 30 Roket ke Luar Angkasa selama 15 Bulan
India Bakal Luncurkan 30 Roket ke Luar Angkasa selama 15 Bulan

India ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka mampu melakukan peluncuran roket ke luar angkasa secara mandiri.

Baca Selengkapnya
Saat Amerika Serikat Fokus pada Mars, India mau Jalankan Misi ke Planet Venus
Saat Amerika Serikat Fokus pada Mars, India mau Jalankan Misi ke Planet Venus

India mendanai proyek antariksa senilai USD2,7 miliar, termasuk misi Chandrayaan-4, misi orbit Venus, dan pengembangan modul stasiun luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen

Vaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).

Baca Selengkapnya
FOTO: Euforia Rakyat India Rayakan Momen Bersejarah Jadi Negara Pertama Mendarat di Kutub Selatan Bulan
FOTO: Euforia Rakyat India Rayakan Momen Bersejarah Jadi Negara Pertama Mendarat di Kutub Selatan Bulan

Momen bersejarah ini terjadi hanya beberapa hari setelah pendaratan serupa yang dilakukan Rusia gagal total.

Baca Selengkapnya
Pakistan Tercatat Punya Andil Menempatkan Manusia di Bulan, Begini Kisahnya
Pakistan Tercatat Punya Andil Menempatkan Manusia di Bulan, Begini Kisahnya

Pakistan menjadi negara ketiga di Asia yang meluncurkan roket ke luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Potret Penampakan Pesawat Luar Angkasa India Mendarat di Kutub Selatan Bulan, Sukses Jadi Negara Pertama di Dunia
Potret Penampakan Pesawat Luar Angkasa India Mendarat di Kutub Selatan Bulan, Sukses Jadi Negara Pertama di Dunia

Sejarah tercipta bagi Negara India usai Badan antariksa India (ISRO) berhasil mendaratkan pendarat Chandrayaan-3 di permukaan bulan pada Rabu (23/8) lalu.

Baca Selengkapnya
Dua Robot Penjelajah Misi Chandrayaan-3 Mogok di Bulan, Begini Kronologinya
Dua Robot Penjelajah Misi Chandrayaan-3 Mogok di Bulan, Begini Kronologinya

Vikram dan Pragyan, dua robot tulang punggung misi Chandrayaan-3 India ke Bulan mogok.

Baca Selengkapnya