India versus Pakistan, Perbandingan Kekuatan Militer Dua Negara Nuklir
Merdeka.com - India melakukan serangan udara menyasar kamp pemberontak di wilayah Pakistan, dua pekan setelah serangan bom bunuh diri di wilayah Kashmir. Sejak saat itu, hubungan India-Pakistan semakin memanas dan dikhawatirkan kedua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklrt ini akan jatuh dalam perang.
Saat serangan bom bunuh diri di Distrik Pulwama, Kashmir pada 14 Februari lalu, 42 anggota polisi paramiliter India tewas. Jaish-e-Mohammad (JeM) atau Tentara Muhammad yang berbasis di Pakistan mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Perdana Menteri India, Narendra Modi berjanji akan membalas serangan teror terburuk yang menimpa tentaranya dalam beberapa dekade terakhir itu.
-
Bagaimana ancaman bom terhadap penerbangan India disebarkan? Sebagian besar ancaman tersebut disampaikan melalui media sosial.
-
Dimana roket Pakistan diluncurkan? Presiden Ayub sendiri yang mencari pangkalan militer di Sonmiani, Balochistan yang bisa menjadi landasan peluncuran.
-
Siapa yang terkena dampak ancaman bom terhadap penerbangan India? Maskapai penerbangan Air India dan IndiGo masing-masing menerima ancaman untuk 21 penerbangan, sedangkan Vistara mengalami gangguan pada 20 penerbangannya.
-
Kenapa ancaman bom terhadap penerbangan India meningkat? Telah terjadi sejumlah ancaman bom yang ditujukan kepada lebih dari 400 penerbangan domestik dan internasional yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan India.
-
Apa tujuan peluncuran roket Pakistan? Diperlukan pengetahuan tentang kondisi 30.000 kaki di atas area ini sebelum NASA melakukan eksplorasi.
-
Bagaimana Pakistan Timur melawan? Mulanya Pakistan Timur menanggapi ancaman dari Pakistan Barat dengan perlawanan secara spontan dan kurang terorganisir.
Menanggapi serangan udara militer India, Pakistan mengatakan pesawat India melanggar wilayah udara Pakistan dan melepaskan muatan dengan tergesa-gesa di kawasan hutan setelah melintasi Garis Kontrol, perbatasan de facto yang membagi Kashmir yang berada di bawah India dan Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat perang dua kali atas Kashmir sejak merdeka pada 1947 dari Inggris.
Anggaran Militer
Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) menyampaikan pada tahun 2018, India mengalokasikan USD 58 miliar atau 2,1 persen dari produk domestik bruto (PDB), untuk mendukung 1,4 juta pasukan aktifnya. Sementara tahun lalu, Pakistan membelanjakan USD 11 miliar atau sekitar 3,6 persen dari PDB, untuk 653.800 tentaranya. Pakistan juga menerima USD 100 juta bantuan militer asing tahun lalu.
Antara 1993 dan 2006, lebih dari 20 persen pengeluaran pemerintah tahunan Pakistan dihabiskan untuk militer, menurut perkiraan dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
"Militer menyumbang 16,7 persen dari pengeluaran pemerintah pada 2017," kata laporan SIPRI, dilansir dari Al Jazeera, Selasa (26/2).
Sebagai perbandingan, pengeluaran militer India sebagai persentase dari pengeluaran pemerintahnya tetap di bawah 12 persen selama periode yang sama dan 9,1 persen pada 2017.
persenjataan india pakistan ©AP
Senjata Rudal dan Nuklir
Kedua negara memiliki rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir. India memiliki sembilan jenis rudal operasional, termasuk Agni-3 dengan jangkauan 3.000 km hingga 5.000 km. Demikian disampaikan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) di Washington.
Program rudal Pakistan, dibangun dengan bantuan China, termasuk senjata jarak pendek dan menengah yang dapat menjangkau bagian India, kata CSIS. Shaheen 2 memiliki jangkauan terpanjang, hingga 2.000 kilometer.
Pada 2011, Pakistan mengkonfirmasi mereka memiliki kemampuan senjata nuklir taktis, di mana hulu ledak nuklir yang lebih kecil melekat pada rudal jarak pendek (50-100km) sebagai pencegah terhadap serangan India konvensional skala kecil.Penambahan senjata nuklir taktis ke gudang senjata Pakistan menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir, memberi Pakistan apa yang oleh militer disebut "pencegahan spektrum penuh" terhadap pasukan konvensional India.
Senjata-senjata itu dikembangkan untuk melawan doktrin "Cold Start" India, yang membayangkan serangan dangkal ke wilayah Pakistan tanpa melanggar ambang batas nuklir sebelumnya. Pakistan memiliki 140 hingga 150 hulu ledak nuklir, dibandingkan dengan hulu ledak India 130-140, menurut SIPRI.
Angkatan Darat
Data IISS menyebutkan, India memiliki pasukan berkekuatan 1,2 juta, didukung lebih dari 3.565 tank tempur, 3.100 kendaraan tempur infanteri, 336 pengangkut personel lapis baja dan 9.719 artileri.
Tentara Pakistan lebih kecil, dengan 560.000 tentara didukung 2.496 tank, 1.605 pengangkut personel lapis baja, dan 4.472 senjata artileri, termasuk 375 howitzer swadaya.
IISS dalam laporannya mengatakan, meskipun pasukannya lebih besar, kemampuan pasukan konvensional India dibatasi logistik yang tidak memadai, pemeliharaan dan kekurangan amunisi dan suku cadang.
Angkatan Udara
Dengan 127.200 personel dan 814 pesawat tempur, angkatan udara India secara substansial lebih besar tetapi ada kekhawatiran tentang armada jet tempurnya. Rencana pertahanan India membutuhkan 42 skuadron jet, sekitar 750 pesawat, untuk bertahan melawan serangan dua cabang dari China dan Pakistan.
Dengan jet Rusia yang lebih tua seperti MiG-21, pertama kali digunakan pada 1960-an, para pejabat mengatakan India bisa memiliki 22 skuadron pada 2032.
Pakistan memiliki 425 pesawat tempur, termasuk jet F-7PG dan F-16 Fighting Falcon asal China. Ada juga tujuh pesawat peringatan dini dan kontrol udara, lebih banyak tiga unit dari India.
"Angkatan udara (Pakistan) sedang memodernisasi inventarisnya sambil meningkatkan serangan presisi dan ISR (intelijen, pengawasan, dan pengintaian)," kata IISS.
Angkatan Laut
Angkatan laut India memiliki satu kapal induk, 16 kapal selam, 14 kapal penghancur, 13 kapal fregat, 106 kapal patroli dan pengawas pantai, dan 75 pesawat berkemampuan tempur.
AL India juga memiliki 67.700 personel, termasuk marinir dan staf penerbangan angkatan laut.
Pakistan, yang memiliki garis pantai yang jauh lebih kecil, memiliki 9 fregat, 8 kapal selam, 17 kapal patroli dan pantai, dan 8 pesawat berkekuatan tempur.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sayap media militer Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR) mengatakan pihaknya berhasil menyasar sasaran "dalam operasi berbasis intelijen".
Baca SelengkapnyaKelahiran negara Pakistan adalah awal mula konflik Bangladesh ini.
Baca SelengkapnyaIran menyerang Pakistan sehari sebelumnya, menyasar kelompok milisi di Provinsi Balochistan, dekat perbatasan kedua negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaKekerasan meletus setelah pawai keagamaan kelompok Hindu melewati wilayah Nuh yang didominasi kelompok Muslim. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaSerangan bom bunuh pada hari Minggu (30/7/2023) tersebut terjadi di tengah rapat umum politik.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaPengamat militer mengatakan serangan rudal Iran pekan lalu membuat pertahanan udara ISrael kewalahan.
Baca SelengkapnyaIsrael dan Hizbullah Lebanon saling balas serangan roket.
Baca SelengkapnyaPasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.
Baca Selengkapnya