Indonesia belajar atasi kebakaran lahan gambut dari Finlandia

Merdeka.com - Indonesia kini jadi primadona serangkaian negara Skandinavia dalam kerjasama bilateral. Kunjungan Ratu Denmark Margrethe II ke Indonesia pekan lalu, dan kunjungan Menteri Kelautan Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti ke Norwegia pada Agustus kemarin menjadi bukti jika Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata oleh mereka.

Finlandia, sebagai salah satu dari negara tersebut secara khusus mendatangkan presiden mereka, Sauli Niinisto, dalam tujuan kerjasama dengan Indonesia dengan menggandeng 11 CEO dari negaranya. Menanggapi hal ini, Menlu Retno Marsudi mengatakan bila Indonesia sedang menjadi 'trend' berdasarkan potensi yang dimiliki.

"Dengan trend seperti ini Indonesia semakin dilihat dalam hal kerjasamanya dan masing-masing memiliki karakter yang bereda, seperti dengan Finlandia, paling tidak ada 2 bidang, energi terbarukan dan teknologi," katanya usai pertemuan bilateral dengan Menlu Finlandia Timo Soini, Senin (2/11).

Dalam pembahasan kerjasama dengan Finlandia, Menlu Retno menambahkan akan berfokus pada energi terbarukan. Finlandia adalah negara yang 1/3 wilayahnya berupa lahan gambut. Alih-alih menjadi sumber bencana asap seperti di tanah air, Finlandia berhasil menyulap lahan gambutnya sehingga menyokong 5-7 persen energi di negara tersebut.

"Mengenai bidang energi terbarukan kita menyinggung masalah hutan gambut yang saat ini sedang menjadi polemik di Indonesia. Finlandia diketahui sudah memiliki teknologi dimana lahan gambut dapat diubah menjadi energi," imbuh Menlu.

Lebih jauh, isu ini dipertegas Menlu Retno untuk pembahasan lanjutan yang akan diteruskan oleh pertemuan Menteri ESDM Sudirman Said dengan Menlu Finlandia besok, Selasa (3/11).