Indonesia didesak lebih aktif berperan di Laut China Selatan
Merdeka.com - Pakar maritim Amerika Serikat, sekaligus profesor di bidang Kajian Strategis dan Studi Maritim China dari US Naval War College, Prof. Peter Dutton, mengatakan Indonesia memiliki peranan yang besar di Laut China Selatan meskipun Indonesia tidak terlibat dengan gesekan yang terjadi antara Negeri Tirai Bambu dengan berbagai negara di ASEAN, yang memiliki wilayah di Laut China Selatan.
"Walaupun Indonesia tidak terlibat dengan perdebatan di Laut China Selatan, namun sebagai negara yang berbatasan langsung, Indonesia memiliki peranan besar," kata Dutton melalui telekonferensi dengan awak media di kantor Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Rabu (30/3).
Menurut dia, Indonesia bisa melihat dari berbagai sudut pandang untuk menyelesaikan masalah perdamaian di Laut China Selatan, misalnya dengan hukum internasional. Dia menyatakan Negeri Tirai Bambu salah dengan melakukan pembangunan di Laut China Selatan, yang berujung pada perselisihan dengan negara-negara yang punya wewenang atas Laut China Selatan.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Bagaimana DPR RI menjaga perdamaian ASEAN? Terakhir, Puteri juga mengungkapkan parlemen Anggota AIPA dan Parlemen Tiongkok berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama, menjaga perdamaian dan keamanan, mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan, hingga mendukung pembangunan sosial dan keberlanjutan lingkungan.
-
Kenapa Laut Cina Selatan menjadi sorotan dunia? Teritorial LCS merupakan kawasan perairan yang menjadi sorotan tidak hanya di level Asia, namun juga dunia khususnya negara-negara Barat yang memiliki kepentingan ekonomi dan keamanan.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Mengapa Jokowi meminta ASEAN untuk menjadikan lautan sebagai sea of cooperation? Jokowi meminta ASEAN harus mampu menjadikan lautan sebagai a sea of cooperation, bukan a sea of confrontation.
-
Siapa yang mendukung kedaulatan laut Filipina? Meski visi kedaulatan kelautan mereka didukung oleh kebijakan seperti The National Security Policy dan National Security Strategy untuk menjamin 24/7 Maritime Domain Awareness, namun pada implementasinya sungguh cukup berbeda (Batongbacal, 2021).
Dutton juga mengatakan, yang dilakukan Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan aktif sudah sangat benar. Dengan hal tersebut, Indonesia merupakan model bagi negara lain untuk tidak menganggap remeh negara berkembang.
Pakar maritim ini mengatakan Indonesia merupakan negara kuat di ASEAN. Kepemimpinan Indonesia sangat kuat di kawasan tersebut. "Sebagai negara kuat di kawasan ASEAN, Indonesia dan Amerika Serikat bersama partner lain, seperti Australia dan India harus berbicara untuk menegakkan hukum internasional," ungkap dia.
Dutton mengatakan, dengan kekuatan tersebut negara-negara di kawasan ASEAN harus khawatir. Sebab China tidak peduli dengan masalah yang ada di Laut China Selatan dan dengan masalah abritasi.
"Kita harus khawatir dengan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Kekuatan yang mereka punya sangat memungkinkan mereka melakukan sesuatu yang lebih besar dari sekedar membangun pulau di Laut China Selatan," tutur Dutton.
"Saya sangat peduli dengan masalah abritasi di Laut China Selatan, dan ini tidak bisa kita terima begitu saja. Abritasi ini harus diikuti dengan hukum internasional dan diskusi global. Mereka (China) tidak peduli dengan masalah abritasi itu."
Dari Boston, pria tersebut menyatakan China harus bertanggung jawab atas ketidakstabilan yang mereka buat di Laut China Selatan tersebut.
Beijing sendiri bersengketa dengan beberapa negara ASEAN berbatasan langsung dengan Laut China Selatan, seperti Malaysia, Filipina dan Vietnam. Mereka bahkan membuat pulau di wilayah sengketa yang dikenal dengan Kepulauan Spratly.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Responden mengharapkan bentuk kerja sama dengan negara Asean sebanyak 47,0 persen untuk membuat aliansi Pertahanan.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaPrabowo memilih kunjungan pertamanya ke China setelah jadi presiden. Kemudian, dia langsung bertolak ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kerap dipandang sebagai regional power dan sekaligus global player
Baca SelengkapnyaIndonesia dan China memiliki pandangan yang sama terkait deeskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca Selengkapnya