Indonesia Kecam Nasionalisme Vaksin karena Distribusi Tidak Adil dan Merata
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi kembali mengkritik praktik nasionalisme vaksin, menyusul laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai ketimpangan dalam proses vaksinasi COVID-19.
“Kehadiran vaksin merupakan kemajuan yang menggembirakan. Namun, mentalitas ‘negaraku yang utama’ atau nasionalisme vaksin juga terus meningkat,” ujar Retno saat menyampaikan pidato kunci dalam seminar virtual yang diselenggarakan Universitas Padjajaran, Rabu, seperti dilansir Antara, Rabu (24/2).
Mengutip keprihatinan Sekjen WHO mengenai vaksinasi COVID-19 yang “sangat tidak merata dan tidak adil”, Retno menjelaskan bahwa beberapa negara maju ada yang memiliki kelebihan pesanan vaksin bahkan sampai lima kali lipat dari populasinya.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Mengapa inklusi digital penting untuk masyarakat? Inklusi digital penting untuk masyarakat yang lebih berkembang.
Sebanyak 130 negara bahkan belum memulai vaksinasi dan hanya enam negara Afrika yang telah memulai program vaksinasi COVID-19.
“Kita juga melihat beberapa daerah dan negara memberlakukan pembatasan ekspor vaksin,” tutur Retno.
WHO telah menyatakan bahwa dibutuhkan sedikitnya 70 persen populasi global yang memiliki kekebalan, untuk menghentikan pandemi COVID-19. Namun, dengan laju dua miliar dosis vaksin per tahun saat ini, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memvaksin populasi global.
“Situasi ini menyoroti semakin mendesaknya kerja sama dan kolaborasi internasional untuk mengatasi tantangan ini. Sejak awal pandemi, Indonesia telah menyuarakan pentingnya multilateralisme vaksin,” kata Retno, menegaskan.
Mengamankan akses yang adil, merata, dan tepat waktu dinilai Indonesia penting, tidak hanya untuk negara berkembang tetapi juga untuk negara maju.
“Ini adalah tanggung jawab kolektif semua negara untuk mempromosikan solidaritas dan komitmen politik yang lebih besar untuk tujuan ini,” ujar Retno.
Untuk meningkatkan perannya dalam multilateralisme vaksin, Indonesia menjalankan tugas sebagai salah satu Ketua Bersama COVAX AMC Engagement Group, yang berupaya memastikan akses dan distribusi vaksin COVID-19 bagi 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Selain COVAX, Indonesia juga mendukung beberapa sarana multilateral WHO yang penting serta berkomitmen untuk meningkatkan pasokan vaksin melalui keanggotaannya di CEPI Investors Council dan kemitraan Bio Farma dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) dalam pembuatan vaksin global.
Sejalan dengan itu, Indonesia juga telah mempromosikan komitmen ini tahun lalu lewat Kebijakan Luar Negeri dan Inisiatif Kesehatan Global (FPGH) dengan tema “Perawatan Kesehatan yang Terjangkau untuk Semua”.
“Ke depannya, melalui sarana dan jalan apa pun, Indonesia akan selalu memperjuangkan pemerataan akses vaksin untuk semua,” tutur Retno.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Republik Indonesia mendorong pendekatan inklusif untuk mengikis kesenjangan digital.
Baca SelengkapnyaTak heran jika pesatnya pertumbuhan kepesertaan JKN membuat banyak negara yang tertarik mengulik rahasia di baliknya.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta mengenai penyebab rendahnya implementasi IPv6.
Baca SelengkapnyaPrestasi Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan Indonesia telah memicu ketertarikan dari sejumlah negara.
Baca Selengkapnya