Indonesia siap gelar forum antiperdagangan manusia di Bali
Merdeka.com - Konferensi Tingkat Menteri Bali Process yang akan dilakukan di Bali pada 22-23 Maret mendatang akan membahas mengenai masalah penyelundupan manusia, perdagangan orang, imigran gelap dan kejahatan transnasional. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan ada 13 menteri yang akan hadir dalam konferensi ini.
Kementerian Luar Negeri Indonesia memaparkan, hingga saat ini sudah ada 44 negara anggota Bali process yang mengkonfirmasikan kehadiran mereka dalam Bali Regional Ministerial Conference on People Smuggling, Trafficking in Person And Related Transnational Crime ke VI atau Bali Process (BP). Total negara anggota BP adalah 47 sudah termasuk observer dan organisasi internasional.
"Sampai pagi ini laporan yang kami dapat adalah 44 negara sudah konfirmasi termasuk negara observer dan enam organisasi internasional. Jumlah Menteri yang akan datang adalah 13, delapan Wakil Menteri dan sisanya yang datang adalah Senior Official," kata pria akrab disapa Tata, Kamis (17/3), di gedung Kemlu RI, Jakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Kapan para menteri hadir di MK? Keempatnya dijadwalkan hadir di MK pada Jumat, 5 April 2024.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam negosiasi? Pihak-pihak tersebut bisa berupa individu, kelompok, organisasi, atau negara.
-
Siapa yang terlibat dalam CMA Bali? BBTF juga menargetkan kehadiran 400 buyers dari 51 negara untuk bertemu dengan 250 sellers dari seluruh Indonesia.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Tata mengatakan, saat ini proses persiapan masih berlangsung dan sudah hampir matang berikut dengan sudah disebarkannya dokumen atau draft pembahasan pertemuan kepada para peserta. Ia menekankan isu yang akan dibahas di Bali Process merupakan isu yang sangat penting dan sensitif mengingat sangat berhubungan langsung dengan Indonesia.
"Misalnya soal meningkatnya angka migran yang datang dari tahun lalu. Pertemuan ini merupakan salah satu cara untuk berdiskusi atau menyelesaikan masalah-masalah itu," kata Tata.
Dia juga beranggapan, beratnya isu yang dibahas kali ini akan membantu Indonesia untuk mengatasi semua permasalahan yang terkait. Indonesia, ujar dia, tidak sendirian dalam menghadapi semua isu itu dan hasil dari pertemuan ini adalah solusi jangka panjang.
Dua outcome yang dihasilkan pada Bali Process nanti adalah Co-Chair Statement dan Bali Process Minesterial Declaration.
"Co-Chair Statement berisi hal-hal yang lebih merefleksikan apa yang dibahas dari pertemuan tersebut. Sementara itu, Bali Process Ministrial Declaration akan berisi mengenai langkah konkret yang akan dilakukan bersama ke depannya," pungkas Tata. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Delegasi World Water Forum ke-10 mulai berdatangan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Baca SelengkapnyaISF 2023 juga menampilkan 14 sesi tematik tentang isu-isu seperti ekonomi sirkular, kerja sama internasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaISF 2023 menjadi rapat tahunan (annual meeting) untuk membahas isu-isu terkait keberlanjutan lingkungan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
Baca SelengkapnyaHari ke-3 WWF bakal diisi dengan pertemuan kepala negara.
Baca SelengkapnyaPutu menambahkan, pemaknaan Tanah Air itu justru memperkuat kenapa kita menjadi tuan rumah yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaSkema yang telah disiapkan akan berjalan lancar apabila didukung dengan kebijakan dari Pemda Bali.
Baca SelengkapnyaKemenkumham Bali nyatakan kesiapannya untuk menyukseskan penyelenggaraan World Water Forum ke-10.
Baca SelengkapnyaIndonesia Jadi Tuan Rumah World Water Forum, Digelar di Bali 18-25 Mei
Baca SelengkapnyaPutu berharap suasana pembahasan isu air dalam World Water Forum ke-10 ini menghasilkan kesepakatan dan semangat perubahan untuk lingkungan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meyakini pertemuan IAPF dapat memberi ‘nilai tambah’ dalam hubungan antar negara.
Baca SelengkapnyaLangkah ini merupakan hasil tidak lanjut dari rapat terbatas Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka.
Baca Selengkapnya