Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

"Industri Bahan Bakar Fosil Menikmati Ratusan Miliar Dolar dan Planet Kita Terbakar"

Sekjen PBB Antonio Guterres. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Di depan 193 negara anggota yang hadir dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan negara-negara kaya harus membantu negara lain yang terkena dampak perubahan iklim.

Bagi Guterres, negara-negara kaya dapat membantu melalui pengenaan pajak keuntungan tak terduga atas perusahaan-perusahaan minyak mereka.

Pernyataan ini menunjukkan "perlawanan" Guterres terhadap perusahaan-perusahaan minyak yang mendapat keuntungan besar semenjak kenaikan harga energi.

Orang lain juga bertanya?

Guterres bahkan menganggap perusahaan-perusahaan itu melakukan “perang bunuh diri melawan alam”.

“Industri bahan bakar fosil menikmati ratusan miliar dolar dalam bentuk subsidi dan keuntungan tak terduga sementara anggaran rumah tangga menyusut dan planet kita terbakar,” kata Guterres seperti dilansir Aljazeera, Selasa (20/9).

“Pencemar harus membayar,” lanjutnya.

Guterres mendorong agar pajak keuntungan tak terduga itu dapat digunakan untuk membantu negara-negara lain, terutama bagi negara yang rentan terhadap perubahan iklim.

“Dana itu harus dialihkan dengan dua cara: ke negara-negara yang menderita kerugian dan kerusakan akibat krisis iklim; dan kepada orang-orang yang berjuang dengan kenaikan harga pangan dan energi,” kata dia.

Guterres juga menyerukan agar bank-bank pembangunan di dunia untuk meningkatkan dan memberikan bantuan mereka pada negara lain agar dapat beradaptasi karena perubahan iklim.

“Harus menjadi setengah (bantuan) dari semua pembiayaan iklim,” jelas Guterres.

“Negara ekonomi utama adalah pemegang saham mereka dan harus mewujudkannya,” lanjut dia.

“Ini harus menjadi prioritas utama setiap pemerintah dan organisasi multilateral. Namun aksi iklim sedang dikesampingkan meski mendapat dukungan luar biasa di seluruh dunia. Kami menghadapi bencana iklim,” kata dia.

Sebelumnya negara-negara Eropa seperti Inggris telah menerapkan pajak keuntungan tak terduga sebesar 25 persen pada perusahaan minyak dan gasnya.

Juga dengan Uni Eropa yang berencana mengumpulkan uang lebih dari USD 139 miliar atau Rp 2.000 triliun untuk melindungi warganya dari lonjakan harga energi.

Uni Eropa juga akan mengenakan pajak keuntungan tak terduga pada perusahaan minyak dan listriknya.

Berbeda dengan Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya telah membahas ide serupa namun hanya membuat perpecahan di pemerintahan.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?
Negara Berkembang Butuh Rp15.152 Triliun untuk Transisi Energi Bersih, Uangnya dari Mana?

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Beberkan Kerugian Ekonomi Global Akibat Perubahan Iklim Capai USD23 T
Di ISF 2023, Luhut Beberkan Kerugian Ekonomi Global Akibat Perubahan Iklim Capai USD23 T

Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 resmi dimulai hari ini, Kamis (7/9).

Baca Selengkapnya
Pengertian Efek Rumah Kaca, Penyebab hingga Dampak yang Dihasilkan
Pengertian Efek Rumah Kaca, Penyebab hingga Dampak yang Dihasilkan

Efek rumah kaca menjadi salah satu hal yang membuat bumi menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.

Baca Selengkapnya
Raja Minyak Dunia Ini sebut jika Tak Pakai Bahan Bakar Fosil Lebih Baik Dunia Kembali ke Zaman Gua
Raja Minyak Dunia Ini sebut jika Tak Pakai Bahan Bakar Fosil Lebih Baik Dunia Kembali ke Zaman Gua

Pernyataan ini begitu kontroversial di saat pertemuan membahas iklim

Baca Selengkapnya
Jokowi Tantang Negara Maju Berikan Pinjaman Murah Demi Atasi Dampak Perubahan Iklim
Jokowi Tantang Negara Maju Berikan Pinjaman Murah Demi Atasi Dampak Perubahan Iklim

Upaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.

Baca Selengkapnya
Pertanyaan tentang Perubahan Iklim dan Jawabannya, Perlu Diketahui
Pertanyaan tentang Perubahan Iklim dan Jawabannya, Perlu Diketahui

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca.

Baca Selengkapnya
Efek Rumah Kaca adalah Kondisi Pemanasan Atmosfer, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Efek Rumah Kaca adalah Kondisi Pemanasan Atmosfer, Ketahui Penyebab dan Dampaknya

Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global.

Baca Selengkapnya
Fakta Perubahan Lingkungan Berikut Penyebabnya, Penting Diketahui
Fakta Perubahan Lingkungan Berikut Penyebabnya, Penting Diketahui

Perubahan lingkungan adalah salah satu isu paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini.

Baca Selengkapnya
Indonesia Utang Rp6 Triliun ke Bank Dunia untuk Proyek Rehabilitasi Bakau
Indonesia Utang Rp6 Triliun ke Bank Dunia untuk Proyek Rehabilitasi Bakau

Presiden Bank Dunia Ajay Banga memulai kunjungan ke Indonesia selama 4 hari.

Baca Selengkapnya
Jokowi Melawat ke Dubai, Hadiri KTT Perubahan Iklim COP28
Jokowi Melawat ke Dubai, Hadiri KTT Perubahan Iklim COP28

Jokowi juga akan menghadiri presidensi event terkait transformasi food system, KTT G-77, serta melakukan beberapa pertemuan bilateral.

Baca Selengkapnya
Jika 0,5 Persen Pajak Orang Super Kaya Digabungkan, Bisa Sumbang Rp30.118 Triliun buat Seluruh Negara di Dunia
Jika 0,5 Persen Pajak Orang Super Kaya Digabungkan, Bisa Sumbang Rp30.118 Triliun buat Seluruh Negara di Dunia

Pajak ringan bagi orang super kaya digagas saat G20 di bawah kepemimpinan Luiz Inácio Lula da Silva.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Presiden Jokowi Ungkap Ada Tekanan Tambang Soal Masalah Lingkungan & Iklim
VIDEO: Keras Presiden Jokowi Ungkap Ada Tekanan Tambang Soal Masalah Lingkungan & Iklim

Presiden Jokowi mengakui adanya tekanan dari sektor energi khususnya tambang

Baca Selengkapnya