Inggris dan Uni Eropa Nyatakan Vaksin Astrazeneca Aman
Merdeka.com - Badan Obat-obatan Eropa (EMA) kemarin menyatakan vaksin AstraZeneca aman digunakan setelah 13 negara Uni Eropa sebelumnya menunda penggunaan vaksin itu.
EMA menggelar pertemuan khusus untuk mengamati hubungan antara penggumpalan darah yang ditemukan pada sejumlah kasus setelah orang disuntik vaksin AstraZeneca.
Dilansir dari laman Deutsche Welle, Jumat (19/3), Jerman, Prancis, Spanyol dan sejumlah negara lain menunda penggunaan vaksin produksi Inggris-Swedia itu setelah negara anggota Uni Eropa melaporkan 30 kasus penggumpalan daarah, termasuk kasus yang jarang terjadi yaitu cerebral venous thrombosis (CVT).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa Amerika Serikat mulai memproduksi penisilin secara massal? Ilmuwan Skotlandia Alexander Fleming menemukan penisilin pada tahun 1928, namun baru pada Perang Dunia II Amerika Serikat mulai memproduksinya secara massal sebagai pengobatan medis.Pembuatan penisilin untuk tentara merupakan prioritas utama Departemen Perang AS, yang dalam salah satu posternya menyebut upaya tersebut sebagai 'perlombaan melawan kematian'.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Sejauh ini sudah 5 juta warga Eropa mendapat vaksin AstraZeneca.
Emer Coke, direktur eksekutif EMA, mengatakan vaksin AstraZeneca aman dan pilihan efektif untuk melindungi warga dari Covid-19. EMA mengatakan efektivitas vaksin itu jauh lebih menguntungkan ketimbang risiko yang ada setelah "kesimpulan ilmiah cukup jelas."
Namun di saat yang sama EMA menuturkan mereka tidak bisa mengabaikan hubungan antara vaksin dengan penggumpalan darah.
EMA akan menggelar penelitian tambahan terhadap masalah ini dan menyarankan selebaran mengenai vaksin ini menyertakan informasi soal penggumpalan darah demi kewaspadaan warga.
Sementara itu otoritas kesehatan Inggris mengatakan tidak ditemukan ada hubungan langsung antara vaksin AstraZeneca dengan penggumpalan darah. Inggris tetap melanjutkan program vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca terhadap 11 juta rakyatnya.
"Bukti-bukti yang ada tidak menandakan penggumpalan darah di pembuluh vena disebabkan oleh vaksin Covid-19 AstraZeneca," kata otoritas kesehatan Inggris MHRA kemarin.
Kepala medis AstraZeneca, Ann Taylor, menyambut baik kabar dari Uni Eropa dan Inggris tersebut.
"Keamanan vaksin nomor satu dan kami menyambut baik keputusan para penentu kebijakan yang menegaskan keuntungan vaksin kami dalam menghentikan pandemi," kata Taylor dalam pernyataan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaRespons Unilever terkait penarikan produk es krim magnum di Inggris dan Irlandia.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca Selengkapnya