Ini 10 Masalah Terbesar Dunia Menurut PBB
Merdeka.com - Satu dasawarsa terakhir ditandai dengan kemajuan signifikan di berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, kedokteran dan teknologi, tetapi pada saat yang sama, jumlah masalah dalam masyarakat saat ini terus bertambah.
Pada 2020 dan 2021, muncul dua masalah terbesar di dunia yaitu pandemi Covid dan kemiskinan.
Pandemi Covid-19 memperburuk kemiskinan, dampak iklim, bencana krisis kemanusiaan, kelaparan, dan situasi di negara-negara yang dilanda perang.
-
Bagaimana PBB membantu Indonesia dalam masalah air? Dalam menjaga keberlangsungan sumber air yang ada, UNESCO, bertanggung jawab atas beberapa program pengelolaan sumber daya air di Indonesia, salah satunya adalah indikator 6.5.2 yang membahas secara khusus pengelolaan air di wilayah tertentu.
-
Kenapa PBB di Jakarta dikorting? Kebijakan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan keadilan dan pemerataan dalam pemungutan pajak.
-
Apa tugas utama dari BPS? BPS memiliki peran penting dalam menyediakan data statistik yang terpercaya untuk keperluan pembangunan, pemerintahan, dan kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa fokus utama diskusi BPIP? Tema diskusi yakni 'Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara' dan berfokus pada upaya menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan etika yang dihadapi oleh para pejabat publik.
-
Apa yang membuat Sekjen PBB terkejut? 'Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sangat terkejut dengan tingginya angka kematian, cedera, dan kerusakan yang terjadi di Gaza utara. Banyak warga sipil terjebak di bawah reruntuhan, sementara mereka yang sakit dan terluka tidak mendapatkan akses ke perawatan kesehatan yang memadai. Selain itu, banyak keluarga yang menghadapi kekurangan makanan dan kesulitan dalam mencari tempat tinggal.'
PBB merangkum 10 masalah terbesar dunia, seperti dikutip dari laman Development Aid, Selasa (23/1).
1. Perubahan iklim
Suhu global terus mengalami kenaikan. Pada 2100, penelitian menunjukkan suhu global bisa melampaui 3,5 derajat Celcius atau bisa di atas 4,7 derahat Celcius. Ini akan menyebabkan pola cuaca yang semakin tidak menentu, kelangkaan sumber pangan dan sumber daya lainnya, serta penyebaran cepat penyakit.
Salah satu solusinya adalah memangkas emisi gas rumah kaca. Selain itu, menyusun strategi untuk memangkas emisi karbon dan reboisasi.
2. Perang dan konflik militer
Meningkatnya jumlah wilayah yang menjadi zona konflik menyebabkan lonjakan kemiskinan dan meningkatnya jumlah pengungsi perempuan dan anak-anak. Ini menyebabkan penyebaran penyakit dan terhentinya progres perekonomian.
Solusi utama dalam mencegah konflik adalah diplomasi preventif dan demiliterisasi. Selain itu, mediasi, rekonsiliasi, atau negosiasi juga penting untuk mengatasi masalah ini.
3. Kontaminasi air
Tidak ada kehidupan tanpa air. Pengelolaan sumber air yang buruk dan penggunaan yang tidak rasional memaksa masyarakat bermigrasi untuk mencari air minum.
Industri mencemari air bawah tanah dan masalah ini berkembang pesat. Saat ini sekitar 2,1 miliar orang kekurangan akses mendapatkan air minum
Cara paling efisien mengurangi polusi air ini adalah melakukan penyaringan dan disinfeksi air sebelum dialirkan ke sistem saluran air.
4. Pelanggaran HAM dan ketimpangan gender
Banyak masalah hari ini yang berkaitan dengan pelanggaran HAM seperti ketidaksetaraan gender, perdagangan manusia, dan kurangnya kebebasan berbicara.
50 persen populasi dunia adalah perempuan dan anak perempuan. Kesetaraan gender tidak hanya hak asasi krusial, tapi juga penting demi terbangunnya masyarakat yang damai, pengembangan penuh potensi manusia, dan evolusi jangka panjang.
Solusi untuk masalah ini salah satunya adalah meningkatkan kesadaran publik terkait ketimpangan gender dan terus menyuarakan masalah ini.
5. Isu kesehatan global
Salah satu yang masih menjadi perhatian besar di tingkat global adalah pandemi Covid-19. Selain itu, penyakit menular yang mengkhawatirkan adalah malaria, Ebola, dan HIV/AIDS, meningkatnya angka kematian bayi, penyakit tidak menular seperti serangan jantung, kanker, dan diabetes.
Berbagai isu kesehatan global ini juga erat kaitannya dengan polusi udara dan perubahan iklim, ketimpangan dan buruknya akses perawatan kesehatan, dan aspek politik.
PBB merancang berbagai solusi untuk mengatasi isu kesehatan global ini, antara lain mendorong dokter untuk bertugas di daerah-daerah pinggiran, mengeluarkan kebijakan yang mempermudah akses masyarakat mendapatkan perawatan kesehatan, serta edukasi kepada masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup seperti buruknya pola makan, dampak buruk rokok dan alkohol.
6. Kemiskinan
Kemiskinan global adalah salah satu masalah paling serius dalam masyarakat modern. Orang-orang paling miskin di dunia paling sering mengalami kelaparan, tidak memiliki untuk mendapatkan pendidikan yang layak, hidup tanpa listrik, dan menghadapi masalah kesehatan yang serius.
Diperkirakan sekitar 60 persen populasi dunia hidup dengan uang kurang dari USD10 per hari dan sekitar 10 persen populasi dunia hidup dengan uang kurang dari USD1,90 per hari.
Solusi untuk masalah ini: memberikan edukasi pencegahan dan bantuan pengobatan selama epidemi, meningkatkan dan memperluas akses pendidikan, meningkatkan level keamanan pangan dan akses air bersih, serta mengakhiri konflik.
7. Buruknya akses pendidikan, kesehatan, dan keselamatan anak-anak
Jutaan anak-anak di seluruh dunia menghadapi berbagai masalah serius berkaitan dengan gender, tempat lahir, atau kondisi lainnya.
Lebih dari 72 juta anak-anak usia cukup sekolah di seluruh dunia tidak bisa masuk SD. Marginalisasi dan kemiskinan menjadi masalah utamanya.
Untuk mengatasi hal ini, pendidikan anak-anak harus terus didorong khususnya di negara-negara miskin. Selain itu, perlu juga untuk meningkatkan pemberian nutrisi kepada mereka, memastikan mereka mendapatkan perawatan kesehatan mendasar, dan penyediaan akses air bersih.
8. Akses makanan dan kelaparan
Situasi di negara-negara yang menghadapi kerawanan pangan dan di mana penduduknya menderita kelaparan semakin memburuk akibat dampak kesehatan dan sosial ekonomi dari pandemi Covid-19.
Selain itu, perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia diperkirakan akan menyebabkan kelaparan di banyak negara, termasuk Somalia, Senegal, dan Mesir, yang bergantung pada ekspor dari Ukraina dan Rusia, terutama gandum, minyak bunga matahari, dan pupuk.
9. Migrasi
Gerakan migrasi besar-besaran berdampak pada semua Negara Anggota PBB, yang memerlukan kolaborasi dan pembagian tanggung jawab yang lebih besar.
Anggota PBB mengesahkan Deklarasi New York untuk Pengungsi dan Migran (A/RES/71/1) dimana mereka mengakui bahwa ada kebutuhan untuk strategi komprehensif masalah migrasi ini.
10. Aksesibilitas senjata
Perlucutan senjata multilateral dan pembatasan persenjataan adalah tujuan yang penting bagi upaya PBB untuk menjaga perdamaian internasional sejak awal.
PBB sangat mempriotitaskan penurunan dan penghapusan senjata nuklir, penghapusan senjata kimia, dan memperkuat larangan senjata biologis, yang semuanya menimbulkan bahaya terbesar bagi umat manusia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan meminta komunitas internasional untuk memastikan tata global saat ini pun dapat mengatasi tantangan Abad ke-21, khususnya PBB.
Baca SelengkapnyaDalam upaya untuk memahami dan mengatasi masalah ini, artikel-artikel lingkungan muncul sebagai sumber informasi yang berharga.
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Puan dalam G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 di Brasil, Amerika Selatan.
Baca SelengkapnyaSituasi di Gaza, Yaman, Ukraina, dan beberapa bagian dunia lain juga memperburuk krisis air yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim kini jadi perhatian seluruh negara.
Baca SelengkapnyaPimpinan BKSAP DPR memaparkan isu Pembangunan Berkelanjutan saat menghadiri Inter-Parliamentary Union (IPU) Parliamentary Forum at The United Nation.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaMengetahui permasalahan di lingkungan sekitar bisa membantu keadaan menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaWWF ke-10 di Bali sukses menghasilkan Compendium of Concrete Deliverables and Actions berupa 113 proyek kesepakatan proyek dan sanitasi senilai USD 9,4 miliar.
Baca SelengkapnyaTombol panik terakhir kali digunakan pada tahun 1989.
Baca SelengkapnyaSebagai Chair dalam Ministerial Meeting, Mendagri didampingi oleh co-Chair Profesor Ben Braga.
Baca Selengkapnya