Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini alasan mengapa bantuan AS untuk korban gempa Palu disebut sangat kecil

Ini alasan mengapa bantuan AS untuk korban gempa Palu disebut sangat kecil Bantuan gempa Palu. ©2018 Liputan6.com/Fery Pradolo

Merdeka.com - Gempa berkekuatan 7,5 Skala Richter yang melanda Sulawesi Tengah telah menyebabkan 1.800 orang tewas dan 5.000 lainnya hilang. Saat ini tim penyelamat masih terus melakukan pencarian terhadap mayat-mayat korban bencana yang diduga masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.

Musibah berskala besar ini mengundang rasa simpati negara-negara lain. Beberapa negara juga ikut mengirim bantuan kepada Indonesia sebagai bentuk solidaritas. Namun tidak seperti biasanya, Amerika Serikat justru memberi perhatian sedikit terhadap tragedi besar ini. Mengapa demikian?

Dilansir dari laman CNN, Rabu (10/10), AS rupanya saat ini juga sedang mengalami krisis. Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS menjadi lebih terpencar daripada sebelumnya. Tidak hanya itu, kekuatan asing yang ikut campur dalam pemilu kemarin telah menyebabkan negara tersebut tak terlindung dari infiltrasi di masa depan.

Ada banyak persoalan terjadi di AS saat ini, mulai dari Trump yang dituduh melakukan pelecehan seksual, pencalonan Brett Kavanaugh sebagai hakim Mahkamah Agung yang berujung pada dugaan pemalsuan sumpah karena dia dituding sebagai pelaku pemerkosaan, dan masalah-masalah lain yang menjadi kekhawatiran pemerintah.

Sebagai negara adidaya, AS seharusnya menjadi pemimpin dalam hal bantuan untuk negara asing, baik itu yang berkaitan dengan krisis kemanusiaan atau pembangunan secara umum. Namun di tengah permasalahan yang tengah dihadapi, AS harus melepaskan perannya pada tatanan global.

Sejauh ini AS sudah memberikan bantuan senilai USD 100.000 atau Rp 1,5 miliar melalui USAID sebagai permulaan. Namun tampaknya negara tersebut tidak memiliki banyak urgensi untuk memberikan bantuan lebih melalui badan pendanaan tersebut.

Sebagaimana diketahui, Trump telah memotong anggaran dana untuk USAID. Hal ini membuat badan tersebut semakin sulit dalam menanggapi keadaan darurat internasional. Pemotongan dana ini juga berpengaruh terhadap program-program pemerintah yang lain seperti pembangunan, diplomasi, dan perdamaian.

(mdk/ias)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam

Kekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini

Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Trump Ini Bikin Ekonomi Global Makin Suram
Kebijakan Trump Ini Bikin Ekonomi Global Makin Suram

Trump sering kali menekankan prinsip "America First".

Baca Selengkapnya
Dampak Potensial Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia jika Terpilih Kembali sebagai Presiden AS
Dampak Potensial Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia jika Terpilih Kembali sebagai Presiden AS

Jika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, kebijakan proteksionisme dan perubahan pajak yang mungkin diterapkan berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump

Dia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD

Pontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.

Baca Selengkapnya
Harga Nikel Terancam Janji Trump Cabut Mandat Kendaraan Listrik
Harga Nikel Terancam Janji Trump Cabut Mandat Kendaraan Listrik

Trump terus melontarkan janji-janji untuk membatalkan sebagian besar upaya Joe Biden dalam melawan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi

Said menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi

Angka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).

Baca Selengkapnya
Proyeksi BI: Ekonomi Global Tahun 2025 Cuma Tumbuh 3,1 Persen
Proyeksi BI: Ekonomi Global Tahun 2025 Cuma Tumbuh 3,1 Persen

Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.

Baca Selengkapnya
Penyebab Harga Emas Hari Ini Turun Rp30 Ribu, Ketahui Faktor yang Mempengaruhi
Penyebab Harga Emas Hari Ini Turun Rp30 Ribu, Ketahui Faktor yang Mempengaruhi

Harga emas Antam mengalami penurunan tajam sebesar Rp30.000 per gram pada Kamis, 7 November 2024.

Baca Selengkapnya