Ini Alasan WHO Tetapkan Wabah Virus Corona jadi Darurat Kesehatan Global
Merdeka.com - Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendeklarasikan wabah virus corona 2019-nCoV merupakan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), Kamis (30/1) waktu Jenewa. Keputusan itu akhirnya dikeluarkan, mengingat virus corona yang mulai menyebar ke sejumlah negara.
"Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi virus ini menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah serta tidak siap untuk menghadapinya," katanya.
Tak hanya itu saja, WHO punya alasan logis hingga akhirnya memutuskan wabah virus corona menjadi darurat kesehatan global. Berikut ulasannya:
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa Pertempuran Wuhan jadi penting? Pertempuran ini menandai salah satu upaya terbesar Jepang untuk menghancurkan perlawanan Tiongkok dan memperluas kendali mereka di daratan Tiongkok.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
Korban Meninggal Tembus 200 Jiwa
Jumlah kematian akibat virus corona di China terus meningkat menjadi 213 orang hingga Jumat (31/1) pagi. Jumlah orang yang terpapar virus corona jenis baru yang diberi nama 2019-nCoV itu dalam 24 jam terakhir juga bertambah menjadi 9.066 orang dan yang terduga sebanyak 12.167.
Selain itu, terdapat pula 162 orang yang dinyatakan sembuh sehingga sudah bisa meninggalkan rumah sakit, demikian otoritas kesehatan setempat.
Provinsi Penyumbang Korban Corona Terbanyak
Provinsi Hubei masih menjadi penyumbang kasus terbanyak wabah tersebut, yakni 5.806 orang dinyatakan positif, 204 orang tewas, dan 116 orang dinyatakan sembuh.
Ibu Kota Provinsi Hubei di Wuhan sebagai episentrum virus tersebut juga masih mencatat angka kematian tertinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain di provinsi itu, yakni sebanyak 159 orang.
Di Wuhan terdapat 2.639 kasus positif dan 75 orang diizinkan meninggalkan rumah sakit.
Belasan Negara Terpapar Virus Corona
Belasan negara mulai terpapar virus corona. Negara-negara tersebut, seperti Australia dengan 9 kasus virus corona, Kamboja terdeteksi 1 orang kasus corona. Kanada dengan 3 orang kasus corona, Finlandia dengan 1 orang kasus corona, Prancis dengan 6 orang kasus corona.
Kemudian Jerman dengan 4 kasus corona, Hong Kong sebanyak 10 kasus, India 1 kasus, Italia dengan 2 kasus, Jepang dengan 14 kasus corona, Makao dengan 7 kasus, Malaysia sebanyak 8 kasus, Nepal 1 kasus, Filipina 1 kasus, Singapura sebanyak 13 kasus.
Selanjutnya Korea Selatan sebanyak 6 kasus, Sri Lanka 1 kasus, Taiwan 9 kasus, Thailand 14 kasus, Uni Emirat Arab sebanyak 4 kasus, Amerika Serikat 6 kasus, dan Vietnam 2 kasus corona.
Perbatasan Tidak Perlu Ditutup
Walaupun sudah menetapkan wabah corona sebagai darurat kesehatan global, WHO mengatakan mereka tidak merekomendasikan tindakan membatasi perjalanan atau perdagangan internasional. Meski cara ini dinilai ampuh untuk membendung penyebaran penyakit, kondisi tersebut belum diperlukan.
"Tidak ada alasan untuk tindakan yang tidak perlu, mengganggu perjalanan dan perdagangan internasional."
WHO melanjutkan, mereka juga percaya pada kapasitas Tiongkok untuk mengendalikan wabahnya.
"Selama diskusi, saya dengan presiden (Presiden Tiongkok Xi Jinping) beserta pejabat lainnya, mereka bersedia mendukung negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah dengan apa pun yang dimungkinkan," tutup Tedros.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8) menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".
Baca SelengkapnyaWHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaPentingnya indikator untuk menentukan apakah negara sudah masuk dalam kondisi darurat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, edukasi dan kesadaran masyarakat harus gencar dilakukan terkait informasi wabah Mpox tersebut,
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya