Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Cara China Sembuhkan 1000 Lebih Pasien Virus Corona

Ini Cara China Sembuhkan 1000 Lebih Pasien Virus Corona Penanganan pasien virus corona di Wuhan. ©THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO/Handout via REUTERS

Merdeka.com - Sejumlah pasien virus corona di China mendapat perlakukan khusus. Hingga Kamis (6/2), korban meninggal akibat virus 2019-nCoV ini sebanyak 564 orang dan 28.018 lainnya terinfeksi. Meski begitu, pemerintah China mengklaim mampu menyembuhkan 1.165 pasien corona.

Ada banyak cara yang dilakukan para dokter dan ilmuwan China. Mereka melakukan banyak penelitian sampai menemukan obat yang ampuh untuk menyembuhkan pasien corona.

Berikut cara China sembuhkan pasien virus corona:

Orang lain juga bertanya?

Diberi Obat Sistem Kekebalan Tubuh

Pasien virus corona biasanya mengalami pilek, demam, batuk dan masalah pernapasan. Biasanya pasien akan dirawat di sebuah ruangan khusus yang tidak mudah dijangkau orang lain. Mereka diberi obat untuk sistem kekebalan tubuh dan melawan virus.

Prof Jonathan Ball, ahli virologi di Universitas Nottingham mengatakan pasien yang berada di ruang isolasi bisa menghentikan penyebaran virus.

Pasien yang sudah terlalu parah, akan diberi oksigen dan bahkan bisa saja memakai ventilator.

"Jika pasien memiliki gangguan pernapasan, mereka harus mendapat pernapasan dari oksigen," kata Prof Ball.

Zhang Dingyu, kepala Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, mengatakan kepada bahwa pasien yang pulih di sana dalam kondisi baik.

Membatasi Kontak antara Pasien dengan Orang Lain

Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Keamanan dan Lingkungan Kesehatan, David Heymann mengatakan cara untuk menghentikan wabah corona adalah dengan mencari tahu siapa pasien yang pernah melakukan kontak, dan mencoba untuk menangani mereka dari penyebaran virus.

Heymann menjelaskan setiap dokter terus memantau pasien corona. Jika ada seseorang yang tertular virus corona, mereka akan mengalami demam. Jika sudah terjadi, maka pasien itu akan dibawa ke ruang isolasi untuk dirawat.

"Dengan melacak kontak, mengidentifikasi pasien baru, mengisolasi pasien baru, pada akhirnya Anda dapat menghentikan penularan," katanya, seraya menambahkan bahwa itulah bagaimana wabah SARS 2003 dikendalikan.

"Itu adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan, membersihkan seluruh ruangan rumah sakit, memastikan bahwa itu dilakukan dengan baik sehingga Anda tidak menularkan penyakit di rumah sakit, dan pada saat yang sama, pastikan bahwa Anda mengetahui sekeliling Anda," kata Heymann, seperti dikutip dari CNN.

Menggunakan Masker

Permintaan masker di Hong Kong dan China semakin meningkat, bahkan persediaannya hampir habis. Pemerintah pusat China telah meminta produsen masker wajah medis untuk menambah produksi masker selama periode Tahun Baru Imlek. Menurut Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi, 30 pabrik telah meningkatkan produksi dan membuat 8 juta masker setiap hari.

"Tetapi masih belum jelas bagaimana virus itu menyebar, atau apakah masker akan menghentikannya," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Keamanan dan Lingkungan Kesehatan, David Heymann.

"Tidak ada bukti bahwa virus menyebar dengan cara yang bisa mencegahnya," katanya. Bahkan jika penyakit ini dapat menyebar melalui udara, masker mungkin tidak sepenuhnya efektif.

"Masker sangat sulit diandalkan," tambahnya, karena celah udara di masker dan itu tidak akan berhasil.

Tergantung Kekebalan Tubuh

Zhan Qingyuan, Direktur pencegahan dan perawatan radang paru-paru di Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang, mengingatkan bahwa orang yang sudah pulih mungkin akan menjadi tidak kebal terhadap virus.

"Untuk pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh," katanya, seperti dilansir Bussiness Insider.

Menurut Zhan, antibodi yang terbentuk pada setiap individu akan berbeda-beda tergantung gaya hidup dan usia. "Pada individu tertentu, kekebalan tubuh tidak akan bertahan lama."

Zhan mengatakan, keluarga virus corona--termasuk SARS dan MERS, menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang ringan hingga berat. Virus ini menyebar dari hewan ke manusia (zoonosis).

"Ketika virus memasuki tubuh manusia, virus itu mencoba menempel dan mengambil alih sel inang (dalam biologi, adalah organisme yang menampung virus, parasit, partner mutualisme). Alhasil, sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan antibodi--yang membentuk protein yang mengenali dan menghilangkan virus." ujar Zhan.

Begitulah cara manusia menjadi kebal terhadap penyakit tertentu. Anak-anak yang terjangkit cacar air, misalnya, kebal terhadap penyakit ini saat dewasa. Vaksin adalah cara lain untuk mengembangkan kekebalan.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta

Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
Dokter Spesialis: Deteksi Dini dan Penanganan Cepat Kunci Sembuh dari Cacar Monyet
Dokter Spesialis: Deteksi Dini dan Penanganan Cepat Kunci Sembuh dari Cacar Monyet

Dokter spesialis mengatakan bahwa koreng-koreng yang muncul akibat Mpox juga bisa sembuh.

Baca Selengkapnya
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan

Penyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.

Baca Selengkapnya
Pakai Teknologi Robot, Dokter Bedah di China Sukses Operasi Paru-paru Berjarak 5.000 Km
Pakai Teknologi Robot, Dokter Bedah di China Sukses Operasi Paru-paru Berjarak 5.000 Km

Operasi jarak jauh ini sukses karena teknologi berbasis 5G.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet

Sementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh

Kemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kisah WNI Divonis Dokter di Indonesia Sakit Jantung & Harus Dioperasi, Berobat ke China Ternyata Kolesterol Diberi Jamu Langsung Sembuh
Kisah WNI Divonis Dokter di Indonesia Sakit Jantung & Harus Dioperasi, Berobat ke China Ternyata Kolesterol Diberi Jamu Langsung Sembuh

Berikut kisah WNI yang divonis dokter di Indonesia sakit jantung dan harus operasi namun ternyata kolesterol.

Baca Selengkapnya