Ini daftar lengkap 34 WNI berada di Nepal saat gempa dahsyat
Merdeka.com - Data terbaru Kementerian Luar negri mendapati 34 Warga Negara Indonesia (WNI) sedang berada di Nepal saat terjadinya gempa berkekuatan 7,9 skala Richter yang mengguncang kemarin, (25/4).
Dari data tersebut 18 orang memang menetap di Nepal, sedangkan 16 lainnya sedang melakukan pelesir, termasuk di antaranya rombongan dokter sedang mendaki gunung Everest.
Konsul Kehormatan Indonesia di Kathmandu terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Nepal, dan 17 WNI diketahui dalam kondisi selamat.
-
Siapa pendaki gunung yang tewas di Everest? Pada Juni 1924, sebuah tim ekspedisi melakukan pendakian Gunung Everest. Di tanggal 8 Juni, pendaki gunung asal Inggris bernama George L Mallory dan seorang mahasiswa teknik bernama Andrew 'Sandy' Irvine berangkat meninggalkan tim ekspedisi mereka untuk mecapai puncak. Sayangnya, mereka tidak pernah terlihat lagi dalam keadaan hidup.
-
Di mana letak Gunung Everest? Gunung Everest berdiri di perbatasan antara China dan Nepal, dan bagian utaranya berada di sisi China.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Mengapa pendaki Amerika Serikat ini tersesat? Namun, ia tersesat setelah kehilangan arah, sebagian besar disebabkan oleh kerusakan beberapa jalur penting akibat kebakaran hutan yang baru saja terjadi di wilayah tersebut.
-
Bagaimana pendaki mencapai puncak? Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh untuk mendaki Gunung Salak. Puncak yang umumnya menjadi tujuan pendaki adalah Salak I. Alternatif jalur lainnya termasuk melalui 'jalan belakang' melalui Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, yang berdekatan dengan Gunung Bunder.
Lalu Muhamad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, menjelaskan jika Indonesia tidak mempunyai Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Nepal, sehingga kontak penanganan harus melalui KBRI di Dhaka, Bangladesh.
"Kita tidak memiliki KBRI di Nepal sehingga upaya penanganan ditangani oleh KBRI di Dhaka, Bangladesh, melalui Konsul Kehormatan Indonesia di Kathmandu," ujarnya kepada Merdeka.com, saat dihubungi terpisah Minggu, (26/4).
Berikut identitas lengkap para WNI tersebut:
Nomer 1 - 18 adalah WNI yg menetap di Nepal.
1. Diah Ismaya, status: baik
2. Winarti Karyono, status: baik
3. Ari Isyanawati, status: belum dapat dihubungi (BD)
4. Samini, status: baik
5. Evi Nurlaila Ana, status: baik
6. Fitri Rosdiana, status: teridentifikasi selamat
7. Freddy Lawrens, status: BD
8. Grace Tarigan, status: BD
9. Aprieri Dwi, status: teridentifikasi selamat
10. Maria E. Putuhena, status: BD
11. Toyibah, status: BD
12. Maya Apriyani, status: BD
13. Ariani Hasanah, status: baik
14. Ni Putu Purniawati, status: sedang berada di luar negeri
15. Parsiah Majudi, status: BD
16. Purwanti, status: BD
17. Ni Komang Widiasih, status: BD
18. Wayan Kushle, status: baik
Nomor 19-34 adalah WNI berstatus wisatawan:
19. Ahmad Taufan Damanik, ASEAN ACWC, status: sedang diklarifikasi
20. Esther Indriani, World Vision, status: baik
21. Laura Hukom, World Vision, status: baik
22. Dhiana Anggraeni, World Vision, status: baik
23. Emmy Lucy, World Vision, status: baik
24. Tessy Ananditya, treking di Annapurna, status: BD
25. Sapta Hudaya, treking di Annapurna, status: BD
26. Alma Parahita, Taruna Hiking Club, status: BD
27. Kadek Andana, Taruna Hiking Club, status: BD
28. Jeroen, Taruna Hiking Club, status: BD
29. Nuri Arunbiati, info melalui FB, kondisi baik
30. Virgo Dirgantara, operator oleh Himalaya Guides, status: BD, diperkirakan berada di Lobuche
31. Handri Ramdhani, operator oleh Himalaya Guides, status: BD, diperkirakan berada di Lobuche
32. Nicko Ronny, operator oleh Himalaya Guides, status: BD, diperkirakan berada di Lobuche
33. Ong Kim Han, status: baik
34. Yanti, status: baik
Pihak Kemenlu sendiri menegaskan bagi masyarakat yang mengetahui ada keluarga atau teman WNI yang juga berada Nepal namun tidak terdapat di dalam daftar ini, dapat menyampaikan informasi kepada Hernawan Bagaskoro Abid, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, Kementerian Luar Negeri, di nomor (021) 3813186 atau +6281284794696 (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan erupsi Gunung Marapi mengimbau masyarakat segera melapor apabila ada keluarganya hilang Gunung Marapi..
Baca SelengkapnyaPria ini mendaki Everest hampir setiap tahun karena berkaitan dengan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaAdapun jarak puncak menuju pos evakuasi Batu Plano Gunung Marapi kira-kira dua setengah jam.
Baca SelengkapnyaGempa 5,6 magnitudo mengguncang wilayah terpencil di Nepal. Akubatnya, rumah-rumah hancur dan ratusan orang tewas. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaSebanyak 6 pendaki asal Riau masih terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), yang kembali erupsi pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB.
Baca SelengkapnyaTidak kurang dari 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaLima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaMinggu (3/12) sore Gunung Marapi, Sumatra Barat mengalami erupsi dan memuntahkan abu vulkanik.
Baca Selengkapnya