Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini jalur bebas perompak pengiriman batu bara Indonesia-Filipina

Ini jalur bebas perompak pengiriman batu bara Indonesia-Filipina Ilustrasi Kapal Batu Bara. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Kembali Indonesia dikejutkan dengan disanderanya tujuh anak buah kapal Charles 001 milik perusahaan Rusianto Bersaudara di perairan selatan Filipina. Kapal yang membawa batubara tersebut sedang berlayar kembali ke Indonesia dari Cagayan, Mindanao, Filipina.

Penculikan ini tentunya membuat Indonesia kembali 'kecolongan'. Bagaimana tidak? Penyanderaan ABK Indonesia oleh kelompok bersenjata ini merupakan yang ketiga kalinya dalam kurun waktu empat bulan terakhir.

Namun kali ini, penyanderaan terjadi karena ulah perusahaan yang tiba-tiba saja lewat 'jalur tengkorak', padahal pihak perusahaan telah menandatangani surat pernyataan bahwa tidak akan melewati jalur selatan Filipina. Pemerintah sendiri, melalui Kementerian Perhubungan telah meminta kapal-kapal yang mengirimkan batu bara agar tidak melewati wilayah itu, dengan moratorium.

Dari Kementerian perhubungan sendiri, disebutkan kapal-kapal berbendera Indonesia dilarang lewat jalur selatan FIlipina. Untuk mengirimkan batu bara, jalur yang ditempuh selama moratorium berlangsung adalah lewat utara, yakni Laut China Selatan.

Sayangnya, moratorium ini tidak diindahkan perusahaan demi bisnis belaka.

Demi menyelesaikan masalah ini, Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi bertolak ke Filipina beberapa hari lalu. Sekalian berkenalan dengan Menlu Filipina yang baru dilantik, Perfecto Yasay Jr, Menlu Retno membahas masalah pembebasan sandera asal Indonesia.

Disamping itu, mantan Dubes RI untuk Belanda ini juga menyepakati penguatan kerja sama dan keamanan di Laut Sulu dengan mempercepat penerapan Sea Lane Corridor. Kebijakan tersebut sebelumnya telah dibahas oleh menlu dan menteri pertahanan ketiga negara terkait, yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Yang jadi pertanyaan, apa itu Sea Lane Corridor?

Menjawab pertanyaan ini, juru bicara Kemlu Indonesia Arrmanatha Nasir menjelaskan Sea Lane Corridor merupakan jalur pelayaran aman dan dapat dilintasi kapal-kapal perdagangan. Jalur tersebut terbentang sepanjang Laut Sulawesi hingga perairan selatan Filipina.

"Dalam konteks seperti ini, ada satu jalur yang akan dijaga, yaitu antara Laut Sulawesi dan Filipina bagian selatan. Di jalur ini, kapal yang bergerak di bidang perdagangan bisa melewati jalur tersebut," ujar pria akrab disapa Tata kepada merdeka.com, Sabtu (3/7).

Tata menuturkan, Sea Lane Corridor ini akan terus dijaga, dipatroli, sehingga bisa terdeteksi apabila ada kapal yang mau merampok.

Kapal-kapal perdagangan, lanjut Tata, diwajibkan melewati jalur tersebut.

"Iya. (Kapal) diwajibkan lewat situ, jadi bisa terpantau dan akan cenderung lebih aman," sambungnya.

Pembentukan Sea Lane Corridor ini tentunya mempertimbangkan beberapa aspek, seperti jarak dan keamanan.

"Pasti ada pemotongan jalur supaya lebih hemat. Tentunya pembentukan jalur ini mempertimbangkan beberapa aspek dari segi jarak dan keamanan. Ini jalur yang paling gampang dipantau karena akses kapal untuk lewat sangat gampang," ucapnya.

Kepala Biro Administrasi Menteri (BAM) Kemlu ini juga menegaskan, akan ada patroli dari tiga negara yang melakukan trilateral di Yogyakarta di jalur tersebut, sehingga dapat dikatakan jalur yang aman.

"Jadi nanti ada patroli dari Malaysia, Indonesia dan Filipina yang selalu berpatroli, sehingga jadi lebih aman kalau kapal-kapal kargo yang pulang-pergi, nanti gampang dimonitor," imbuhnya.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Bea Cukai Berantas Penyelundupan di Selat Malaka
Cara Bea Cukai Berantas Penyelundupan di Selat Malaka

Selat Malaka jadi salah satu perairan penting yang perdagangan Indonesia dan Malaysia. Jalur ini tidak jarang digunakan praktik ilegal.

Baca Selengkapnya
Bakamla RI Tangkap 3 Kapal Muatan Nikel Ilegal di Sulawesi Tenggara
Bakamla RI Tangkap 3 Kapal Muatan Nikel Ilegal di Sulawesi Tenggara

Bakamla berhasil mengamankan tiga kapal bermuatan Nikel Ore Ilegal

Baca Selengkapnya
Libatkan Petugas Maskapai dan Pakai Mobil Bandara, Modus Baru Penyelundupan Narkoba
Libatkan Petugas Maskapai dan Pakai Mobil Bandara, Modus Baru Penyelundupan Narkoba

Puluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan

Baca Selengkapnya
Indonesia Ekspor Dua Kapal Perang ke Filipina, Intip Kecanggihannya
Indonesia Ekspor Dua Kapal Perang ke Filipina, Intip Kecanggihannya

Kapal Landing Dock Philippines mengakomodasi kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai dan BNN Perketat Pintu Masuk Narkoba di Seluruh Indonesia
Bea Cukai dan BNN Perketat Pintu Masuk Narkoba di Seluruh Indonesia

Bea Cukai dan Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkuat kerjasama dalam upaya pemberantasan narkoba

Baca Selengkapnya
Potret Pulau Panehan dan Pulau Sekel Trenggalek, Berbatasan Langsung dengan Australia dan Tak Ada Penduduknya
Potret Pulau Panehan dan Pulau Sekel Trenggalek, Berbatasan Langsung dengan Australia dan Tak Ada Penduduknya

Kabupaten Trenggalek memiliki sejumlah pulau, dua di antaranya merupakan pulau terluar Indonesia. Begini potretnya.

Baca Selengkapnya
Potret Prajurit TNI Jaga Ketat Perbatasan Papua, Ada Apa?
Potret Prajurit TNI Jaga Ketat Perbatasan Papua, Ada Apa?

Berseragam lengkap dan menenteng senjata, prajurit sikap memeriksa setiap kendaraan yang melintas jalan Trans Papua,

Baca Selengkapnya
Polri Sebut Jaringan Fredy Pratama Masih Aktif Edarkan Narkoba di Indonesia
Polri Sebut Jaringan Fredy Pratama Masih Aktif Edarkan Narkoba di Indonesia

Freddy Pratama hingga kini masih diburu pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya
Kisah Bajak Laut di Perairan Gorontalo, Bekerja Sama hingga Timbul Kerugian Bagi Perdagangan VOC
Kisah Bajak Laut di Perairan Gorontalo, Bekerja Sama hingga Timbul Kerugian Bagi Perdagangan VOC

Para bajak laut menempati kedudukan penting dalam kegiatan penyelundupan perdagangan gelap.

Baca Selengkapnya
Kronologi Terbongkarnya Penyelundupan Narkoba Internasional Afganistan - Jakarta, Sabu 389 Kg Disita
Kronologi Terbongkarnya Penyelundupan Narkoba Internasional Afganistan - Jakarta, Sabu 389 Kg Disita

Penyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh

Baca Selengkapnya
Mengenal Batalyon Infanteri 8 Marinir, Pasukan Kuat Penjaga Wilayah Laut di Sisi Barat NKRI
Mengenal Batalyon Infanteri 8 Marinir, Pasukan Kuat Penjaga Wilayah Laut di Sisi Barat NKRI

Yonif 8 Marinir, pasukan benteng terkuat di sisi Barat wilayah NKRI.

Baca Selengkapnya
Dibekali Visa Pelancong, Belasan Warga Jambi Nyaris jadi Korban Perdagangan Orang
Dibekali Visa Pelancong, Belasan Warga Jambi Nyaris jadi Korban Perdagangan Orang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Selengkapnya