Ini kartel narkoba paling berbahaya melebihi Freddy Budiman
Merdeka.com - Banyak yang menilai kartel narkoba tersohor sedunia adalah Pablo Escobar. Orang yang paling terkenal atas kekerasannya sebagai pimpinan Kartel Medellín.
Namun sayang kisah Escobar berakhir di tangan resimen khusus polisi Kolombia yang menembak mati dirinya pada tahun 1993, dan menyebabkan kehancuran Medellin setelah meninggalnya Escobar.
Selepas Escobar, datang Juan Carlos Ramirez Abadia (44). Dia adalah gembong penyelundup kokain bernilai miliaran dolar paling bahaya dan dinilai sepadan dengan Escobar. Kartel berjuluk Chupeta atau lollipop ini adalah pemimpin pergerakan narkotika di Norte del Valle, Cali, Kolombia, Amerika Selatan.
-
Bagaimana Hari Anti Narkotika Internasional dirayakan? Melalui kampanye dan kegiatan yang diadakan di berbagai negara, Hari Anti Narkotika Internasional bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkotika serta mempromosikan solusi dan langkah-langkah pencegahan.
-
Kenapa Hari Anti Narkotika Internasional penting? Hari Anti Narkotika Internasional adalah sebuah momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan masalah narkotika dan dampak buruknya terhadap masyarakat.
-
Kapan Hari Anti Narkotika Internasional dirayakan? Tujuan utama peringatan yang diperingati setiap tanggal 26 Juni ini adalah mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba, mendorong pencegahan penggunaan narkoba, dan menggalang dukungan terhadap upaya-upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi mereka yang terjerat narkoba.
-
Apa tujuan Hari Anti Narkotika Internasional? Hari ini menjadi momen penting untuk memperkuat kerja sama internasional dalam memerangi perdagangan dan penggunaan narkoba yang ilegal.
Aksinya dinilai sangat berbahaya hingga Washington menggelontorkan USD 5 juta atau setara dengan Rp 66,4 miliar bagi siapapun yang dapat menangkap si Chupeta.
Aksi Ramirez tidak sebatas penyelundupan narkoba, tercatat 15 pembunuhan sadis di Amerika Serikat dan juga dalang dari 300 pembunuhan di Kolombia.
Ramirez berhasil dibekuk dan disidangkan pada Maret 2004 oleh pengadilan Washington, dengan tuduhan pengiriman kokain hingga 500 ton dengan nilai lebih dari USD 10 miliar (Rp 133,2 triliun).
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkiraan yang sudah masuk ke Indonesia untuk diedarkan mencapai 100 hingga 500 kilogram.
Baca SelengkapnyaGembong narkoba Fredy Pratama disebut-sebut sebagai Pablo Escobar ala Indonesia.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri membongkar sindikat narkoba internasional kelas kakap jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaFredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap masuk dalam daftar buruan Interpol.
Baca SelengkapnyaPil yaba adalah jenis narkoba yang sudah ada sejak 2002 di Bangladesh.
Baca SelengkapnyaPolri bekerja sama dengan kepolisian negara lain dalam memburu Fredy Pratama.
Baca Selengkapnyapolri menggandeng polisi di berbagai negara untuk memburu Fredy.
Baca SelengkapnyaKesulitan untuk menangkap Fredy Pratama karena dilindungi oleh gangster.
Baca SelengkapnyaPolri memburu gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama bekerjasama dengan kepolisian lintas negara.
Baca SelengkapnyaKaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaJika dikonversikan ke dalam Rupiah, narkotika jenis sabu-sabu yang disita bernilai hingga Rp85 miliar.
Baca Selengkapnya