Ini kronologi hilangnya 3 WNI di perairan Filipina
Merdeka.com - Tiga warga negara Indonesia kembali diculik kelompok separatis Islam Filipina, Abu Sayyaf. Rupanya, insiden ini terjadi di perairan Taganak, Sabah, yang memang berbatasan langsung dengan perairan Sulu, Filipina.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal membeberkan kronologi hilangnya para awak kapal tersebut.
"Pada tanggal 19 Januari, sekitar pukul 18.00 (waktu setempat), perwakilan Indonesia di Malaysia memperoleh informasi dari otoritas Malaysia mengenai ditemukannya sebuah kapal nelayan dengan nomor registrasi BN 883/4/F yang bergerak tanpa awak," ujar Iqbal dalam pesan singkat kepada awak media, Jumat (20/1).
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Siapa yang dipulangkan ke Filipina? Mary Jane Veloso, yang merupakan terpidana mati dalam kasus penyelundupan narkoba, akhirnya dipulangkan ke Filipina setelah menjalani hukuman selama 14 tahun di Indonesia.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Iqbal menyebutkan kapal tersebut ditemukan pada pukul 13.09 waktu setempat di perairan Taganak, Sabah, Malaysia. Dia menambahkan, pemilik kapal sudah mencoba melakukan komunikasi dengan awak kapal, namun tidak berhasil.
"Pemilik mengonfirmasi bahwa tiga ABK kapal tersebut adalah WNI yang bekerja secara legal," sambung dia.
Karena masih dalam penyelidikan otoritas Malaysia, maka Iqbal menegaskan jika hilangnya WNI ini belum dapat dipastikan sebagai penculikan.
Sementara itu, tim perlindungan dari Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu dan Konsulat RI di Tawau sejak Jumat pagi sudah menuju ke lokasi. Saat ini mereka sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaTotal tersangka penculikan dan pembunuhan Imam Maksyur sebanyak enam orang.
Baca SelengkapnyaKetiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaTNI berjanji mengusut kasus tersebut secara transparan.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPengadilan Militer II-08 Jakarta melanjutkan persidangan perkara pembunuhan Imam Masykur hari ini.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca Selengkapnya