Ini pembelaan diri Arab Saudi atas insiden di Mina
Merdeka.com - Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mayhen Mansour Al-Turki pada Kamis sore (24/9) pukul 18.30 waktu Makkah menggelar jumpa pers terkait kasus yang terjadi di Mina. Dalam jumpa pers tersebut, dia menyebutkan pembelaan atas apa yang sudah dilakukan Arab Saudi dalam menghadapi kasus tersebut.
"Terkait peristiwa jatuhnya korban jemaah haji dalam perjalanan menuju lokasi jumroh pada Kamis pagi, itu akibat dari berdesak-desakan dan saling dorong. Otoritas Keamanan Arab Saudi langsung mengambil tindakan pengamanan dan membantu proses evakuasi dan penyelamatan, dan sampai saat ini proses tersebut masih berlangsung," ujar Mansour Al-Turki, seperti dikutip dari siaran pers yang diberikan Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jumat pagi (25/9).
Selain itu, Mansour juga mengatakan Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Naif juga langsung memimpin rapat darurat yang melibatkan semua pihak terkait. Dia menjelaskan dalam rapat tersebut dibahas penyebab peristiwa dan prosedur penanganannya.
-
Siapa yang bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
"Dan juga telah diputuskan untuk membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab peristiwa itu dan melaporkan hasilnya kepada Raja Salman," lanjut dia.
Mansour menceritakan penyebab terjadinya peristiwa yang mengakibatkan 717 nyawa melayang ini.
"Peristiwa jatuhnya korban jemaah haji terjadi di jalan nomor 204 akibat terhalangnya gerak jalan jemaah yang menuju jalan 204 di persimpangan dengan jalan 223. Dan juga membludaknya jumlah jemaah yang menyebabkan saling dorong dan mengakibatkan jatuhnya para jemaah haji," papar Mansour.
Selain itu, masalah cuaca juga jadi penyebab peristiwa tersebut. Jubir Kemendagri Arab Saudi itu mengatakan cuaca panas dan rasa lelah yang dialami para jemaah yang sebelumnya melakukan ibadah mulai dari wukuf di Arafah, dan perjalanan dari muzdalifah ke Minah menjadi faktor lain penyebab jatuhnya korban.
Pemerintah Saudi mencatat, hingga berita ini diturunkan, sebanyak 717 jemaah haji tewas lantaran terinjak-injak. Sementara korban luka mencapai 863 orang.
Dari Indonesia sendiri tercatat tiga orang ikut tewas dalam insiden ini, sementara satu lainnya dalam kondisi kritis akibat terinjak dan tak bisa bernapas.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jeddah terus berkoordinasi dengan Panitian Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) dan otoritas terkait di Arab Saudi. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaPasukan penjaga perbatasan Arab Saudi terlibat dalam kematian "ratusan" migran dan pencari suaka asal Ethiopia di perbatasan Yaman.
Baca SelengkapnyaSatgas yang dibentuk menjelang puncak haji yakni Satgas Arafah, Satgas Muzdalifah, Satgas Mina, dan Satgas Jamarat.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal menghitung hari.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPada tahun lalu, ada keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina.
Baca SelengkapnyaHamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas buka suara terkait kondisi jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi, yang memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh Muhammadiyah dan NU sepakat menilai Pansus Angket Haji belum perlu dilakukan, kenapa?
Baca Selengkapnya