Ini pengakuan bule Belanda yang diajak damai polisi di Bali
Merdeka.com - Seorang bule asal Belanda bernama Kees van Der Spek membuat sebuah dokumentasi cukup menyentak. Dia berhasil menyorot tindakan polisi lalu lintas yang menilangnya saat berada di Bali.
Tak hanya itu, Kees juga membuat dokumentasi mengenai kecurangan kasir money changer di Bali. Ironis memang. Pulau Dewata seharusnya nyaman bagi para turis sebab daerah wisata itu paling tersohor sejagat. Ini malah menjadi ajang sebagian oknum untuk memeras dan membohongi pelancong itu.
Merdeka.com berhasil mewawancarai Kees pada Rabu (3/4), si pembuat dokumentasi soal kebobrokan moral polisi lalu lintas memerasnya hingga Rp 200 ribu dan juga membongkar praktik kotor kasir penukaran mata uang asing.
-
Kenapa Paula Verhoeven senang liburan di Bali? “MasyaAllah Tabarakallah. Kemarin dpt surprise tiba2 dateng ke Bali, seneng bgtt..disempet2in dateng 1 mlm walaupun km lg sibuk bgt… Makasih ya sayang,“ tulis Paula Verhoeven di akun Instagram pribadinya.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Bagaimana Frederik Kiran membantu di Bali? Kiran terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk membantu bayi yang baru lahir dan ibunya, mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak sekolah dasar lokal, dan mengunjungi pusat kesehatan masyarakat yang didukung oleh yayasan ibunya.
-
Siapa yang liburan di Bali? Inilah potret Putri Titian bersama Junior Liem dan kedua anak mereka tengah menikmati liburan yang menyenangkan di Bali.
-
Siapa yang liburan ke Bali? Titi Kamal tengah liburan ke Bali bersama anak-anaknya.
-
Dimana kampung Bali di Kalimantan Barat berada? Letaknya berada di Desahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.
Kees ternyata seorang jurnalis dari saluran televisi asal Belanda yakni SBS6. Dia membawakan acara berjudul Oplichters in het Buitenland. Tayangan dokumenter ini mewawancarai para turis asal Belanda yang bepergian ke pelbagai negara dan menjadi korban kejahatan di sana. Lalu Kees melakukan perjalanan ke negara yang dimaksud dan merelakan dirinya menjadi korban hanya untuk mengetahui bagaimana tindak kriminalitas itu bisa terjadi.
Berikut petikan wawancara dengan Kees.
Ceritakan bagaimana Anda bisa merekam kejadian tidak menyenangkan yang Anda alami di Bali?
Rekaman itu memang untuk kepentingan program acara televisi di mana saya menjadi pembawa acaranya, berjudul 'Oplichters in het Buitenland". Saya mencari tahu kriminalitas sering menimpa para turis, utamanya asal Belanda, dan saya rela menjadi korban untuk mengetahui kejahatan itu.
Kapan dan di mana Anda mengalami kejadian itu?
Saya memang merahasiakan nama jalan dan tempat. Tapi dokumentasi itu dibuat pada November 2012. Itu pengalaman pertama saya dan kunjungan pertama saya di Bali.
Apakah Anda tahu siapa nama polisi dan kasir di tempat penukaran mata uang asing itu?
Tidak. Saya tidak tahu nama mereka. Tapi wajah mereka tidak kami sensor dan cukup jelas terlihat.
Apa Anda tahu video dokumentasi Anda diunggah ke Youtube?
Saya tidak tahu. Tapi saya tidak masalah. Ini era modern dan banyak orang bisa mengunggah apapun yang mereka inginkan.
Apakah Anda tidak takut datang ke Bali lagi dengan pengalaman tidak menyenangkan itu?
Oh, sama sekali tidak. Saya tidak takut untuk datang ke Bali berkali-kali sebab tempat itu sangat indah. Banyak juga pengalaman yang menggembirakan di sana. Termasuk diajak minum bir oleh polisi yang menilang saya (tertawa).
Apa pesan dari program yang Anda bawakan itu?
Kami ingin memperingatkan pada para turis soal penipuan atau tindak kriminal yang bisa terjadi pada mereka kapan pun dan di mana pun, bukan hanya di Bali. Saya juga mengajak orang untuk berpikir, mereka yang melakukan penipuan sebenarnya mempermalukan diri sendiri. Itu sebabnya wajah mereka tidak disensor.
Secara umum saya menyukai Bali. Kami hanya ingin memperingatkan para pelancong di berbagai belahan dunia agar berhati-hati dengan bentuk kriminal itu dan tetap waspada.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak semua turis bule berbuat negatif di Bali. Contohnya adalah turis asal Belanda ini. Dengan suka rela dia mengumpulkan sampah yang ada di Pantai Kuta.
Baca SelengkapnyaSaking inginnya merasakan menu makanan tradisional tersebut, sampai-sampai pemuda itu membayangkan dirinya sedang menikmati sepiring nasi beserta sambal terasi
Baca SelengkapnyaSeorang turis asing terekam kamera warga mengamuk lantaran tak terima hendak ditilang polisi karena tak pakai helm.
Baca SelengkapnyaTuris asing tidak keberatan membayar sebesar Rp150.000, tetapi mereka mempertanyakan apa yang akan dilakukan pemerintah dengan uang pungutan itu.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaMenurut Koster, ciri-ciri daerah wisata yakni lingkungannya hijau, indah dan indah.
Baca SelengkapnyaPolda Bali meminta korban untuk melaporkan posisi polisi yang ngebir saat itu. Ada di pos mana atau polsek mana sehingga bisa ditelusuri.
Baca SelengkapnyaMelaney Ricardo mengunjungi rumah Indah Kalalo yang ada di Bali. Ia diajak berkeliling rumahnya yang luas dan super cozy.
Baca SelengkapnyaMemang para bule di Bali kerap bertingkah absurd. Simak yuk!
Baca Selengkapnya