Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inspirasi Pembantaian di Masjid Itu Datang dari Prancis

Inspirasi Pembantaian di Masjid Itu Datang dari Prancis Pelaku penembakan di Masjid Al Noor. ©2019 Facebook.com

Merdeka.com - Sewaktu kaum nasionalis kulit putih berkumpul di Charlottesville, Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat pada Agustus 2017 mereka menyanyikan yel-yel "mereka tidak akan menggantikan kita" dan "kaum Yahudi tidak akan menggantikan kita." Namun hanya sedikit di antara orang ekstremis saat itu paham dari mana slogan yang mereka nyanyikan itu berasal.

Sebaliknya, Brenton Tarrant, pemuda 28 tahun asal Australia yang membantai 50 orang jemaah di dua masjid dan melukai puluhan lainnya di Christchurch, Selandia Baru, Jumat lalu dengan terang-terangan mengungkap dari mana inspirasi dia melakukan aksi keji itu.

Dalam manifesto sepanjang 74 halaman yang dia unggah sebelum pembantaian, dia memuji pembunuh massal asal Norwegia, Anders Behring Breivik, mengaku mengagumi pemimpin fasis Inggris Oswald Mosley. Tapi yang paling mempengaruhi pemikiran jahat Tarrant rupanya datang dari Prancis.

Tarrant menulis dia pernah memperhatikan para 'penyerbu' di sebuah pusat perbelanjaan ketika mengunjungi sebuah kota di sebelah timur Prancis. 'Penyerbu' yang dia maksud itu adalah para imigran di Prancis. Pada saat itulah dia membulatkan bertekad melakukan aksi kekerasan. Manifesto yang ditulis Tarrant ternyata terinspirasi dari buku penulis anti-imigran asal Prancis, Renaud Camus, yaitu Le Grand Remplacement atau Penggantian Agung. Istilah itu bahkan sudah menggema dalam perdebatan soal imigran di Eropa dan menjadi kata-kata favorit aktivis ekstrem kanan yang menyebut diri mereka 'kaum identitas'.

"Saya merasakan emosi saya berganti-ganti dari marah dan putus asa yang mencekik lantaran penghinaan akibat penyerbuan di Prancis, pesimisme warganya, dan hilangnya budaya serta identitas, serta lelucon solusi politik yang ditawarkan," tulis dia, seperti dilansir laman Foreign Policy, Sabtu (16/3).

Meski Tarrant tampaknya sangat memuji Camus, tapi penulis Prancis itu menolak apa yang ditulisnya di buku itu menginspirasi orang untuk membunuh.

"Saya menganggap itu perbuatan kriminal, bodoh dan parah," tulis Camus dalam akun Twitternya.

Namun manifesto Tarrant menggambarkan apa yang ditulis Camus dalam bukunya, terutama soal ketakutan terjadinya penggantian populasi di tengah masyarakat, dalam hal ini warga imigran muslim menggantikan supremasi orang kulit putih.

Dalam esainya, Camus juga pernah memuji kelompok anti-Islam di Jerman, Pegida, yang dia sebut sebagai 'harapan besar yang terbit di Timur' dan 'barisan pembebasan'. Baginya, tidak ada harapan untuk hidup bersama di Eropa ketika ada 'penaklukan kolonial dalam proses'.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci

Bulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.

Baca Selengkapnya
Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya
Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya

Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Horor Pria Berpisau Tusuk Acak Orang-Orang di Jerman, Pelaku Ditangkap dan Berasal dari Negara ini
FOTO: Horor Pria Berpisau Tusuk Acak Orang-Orang di Jerman, Pelaku Ditangkap dan Berasal dari Negara ini

Polisi menangkap tersangka dalam penggerebekan di sebuah asrama untuk para pencari suaka.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kutuk Pembakaran Kitab Suci, Presiden Iran Angkat dan Cium Alquran di Sidang Umum PBB
FOTO: Kutuk Pembakaran Kitab Suci, Presiden Iran Angkat dan Cium Alquran di Sidang Umum PBB

Presiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya
Aneh, Polisi yang Tembak Mati Remaja 17 Tahun Malah Dapat Penggalangan Dana Sampai Rp24 Miliar
Aneh, Polisi yang Tembak Mati Remaja 17 Tahun Malah Dapat Penggalangan Dana Sampai Rp24 Miliar

Sejumlah pihak di Prancis malah melakukan penggalangan dana untuk polisi pelaku pelaku penembakan remaja 17 tahun.

Baca Selengkapnya
Macron Sebut 'Video Games' Penyebab Kerusuhan di Prancis
Macron Sebut 'Video Games' Penyebab Kerusuhan di Prancis

Macron kemarin menyebut media sosial dan video games berperan dalam memperparah kerusuhan di Parncis

Baca Selengkapnya
Terungkap Sisi Lain Akibat Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris, Banyak Orang Belajar Islam & Jadi Mualaf
Terungkap Sisi Lain Akibat Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris, Banyak Orang Belajar Islam & Jadi Mualaf

Pasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.

Baca Selengkapnya
FOTO: Alquran Dibakar di Denmark dan Swedia, Orang-Orang di Yaman Marah Besar Sampai Angkat Senjata
FOTO: Alquran Dibakar di Denmark dan Swedia, Orang-Orang di Yaman Marah Besar Sampai Angkat Senjata

Pembakaran Alquran di Denmark dan Swedia memicu kemarahan umat Islam. Di Yaman, beberapa orang tampak murka sampai mengangkat senjata. Simak foto-fotonya!

Baca Selengkapnya
Kerusuhan Semakin Meluas di Prancis Setelah Polisi Tembak Mati Seorang Pemuda di Lampu Merah
Kerusuhan Semakin Meluas di Prancis Setelah Polisi Tembak Mati Seorang Pemuda di Lampu Merah

Kerusuhan semakin memanas dan meluas ke berbagai kota di Prancis.

Baca Selengkapnya
Swedia Izinkan Alquran Dibakar di Depan Masjid Saat Hari Raya Iduladha
Swedia Izinkan Alquran Dibakar di Depan Masjid Saat Hari Raya Iduladha

Aksi pembakaran Alquran kembali terjadi di Swedia, dilakukan di depan masjid saat hari raya Iduladha.

Baca Selengkapnya
14 Juli Peringati Bastille Day, Menjadi Awal Mula Revolusi Prancis
14 Juli Peringati Bastille Day, Menjadi Awal Mula Revolusi Prancis

Selama Bastille Day, rakyat Prancis merayakan dengan berbagai kegiatan yang mencerminkan semangat kebangsaan dan persatuan.

Baca Selengkapnya
Kerusuhan Pecah di Inggris Hampir Sepekan, Masjid dan Hotel Diserang, Ini Pemicunya
Kerusuhan Pecah di Inggris Hampir Sepekan, Masjid dan Hotel Diserang, Ini Pemicunya

Kerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.

Baca Selengkapnya