Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Investigasi Reuters ungkap pembunuhan 10 warga Rohingya di Desa Inn Din

Investigasi Reuters ungkap pembunuhan 10 warga Rohingya di Desa Inn Din sepuluh warga rohingya dibunuh di desa inn din. ©Reuters

Merdeka.com - 2 September 2017. Tentara Myanmar dan sekelompok massa Buddha di Desa Inn Din, Negara Bagian Rakhine, membunuh 10 pria Rohingya. Kantor berita Reuters mengungkap cerita pembantaian itu. Dalam proses investigasi kejadian ini dua wartawan Reuters ditangkap polisi Myanmar.

Sepuluh muslim Rohingya itu dibariskan di tanah dalam keadaan tangan terikat di belakang. Tak jauh dari situ mereka melihat beberapa tetangga Buddha menggali kubur buat mereka. Tak lama kemudian, 10 orang itu dibunuh. Hari masih pagi ketika itu.

Sang penggali kubur mengatakan, dua korban dipenggal oleh penduduk Buddha. Sisanya ditembak mati tentara Myanmar.

"Satu kuburan berisi 10 mayat," ujar Soe Chay, 55, pensiunan tentara dari Desa Inn Din di Negara Bagian Rakhine. Dia mengaku membantu menggali kubur dan menyaksikan pembantaian itu. Tentara melepaskan dua atau tiga peluru ke masing-masing pria Rohingya.

"Ketika sedang dikubur, beberapa masih mengeluarkan suara, sisanya sudah mati."

Dilansir dari laman Reuters, Jumat (9/2), pembantaian di desa pesisir Inn Din menjadi rangkaian kekerasan bernuansa konflik etnis di Negara Bagian Rakhine. Hampir 690 ribu warga muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh meninggalkan desa mereka sejak Agustus lalu. Pada Oktober tak seorang pun dari 6.000 penduduk masih bertahan di Desa Inn Din.

bocah pengungsi rohingya dalam gendongan orang tua

Bocah pengungsi Rohingya dalam gendongan orang tua ©2017 AFP PHOTO/Dibyangshu SARKAR

Warga Rohingya menuding tentara membakar, memperkosa, dan membunuh untuk mengusir mereka keluar dari Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan militer Myanmar sudah melakukan genosida. Amerika Serikat menyebut kekerasan itu pembersihan etnis. Myanmar menyebut mereka melakukan 'operasi pembersihan' sebagai balasan atas serangan kelompok pemberontak Rohingya.

"Aliran besar pengungsi dari penduduk Rohingya dan penyebabnya telah memberi guncangan kepada dunia," kata Komisioner Tinggi HAM PBB (KTHAM), Zeid Raad Al Hussein, dalam forum diskusi Hari Peringatan Deklarasi HAM, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (5/2).

Rohingya punya jejak leluhur di Rakhine yang berusia ratusan tahun. Namun kebanyakan rakyat Birma menganggap mereka adalah imigran yang tak diundang dari Bangladesh. Militer menyebut orang Rohingya sebagai 'Bengali'. Kekerasan sektarian belakangan meningkat dan lebih dari 100 ribu warga Rohingya harus tinggal di kamp pengungsian dengan akses makanan, obat-obatan, dan pendidikan yang terbatas.

Reuters mengumpulkan laporan dari apa yang terjadi di Inn Din jelang pembantaian 10 pria Rohingya--delapan pria dan dua siswa SMA.

Hingga kini cerita kekerasan terhadap Rohingya di Rakhine hanya berasal dari para korban. Laporan investigasi Reuters mewawancarai warga Buddha penduduk desa yang mengaku membakar rumah orang Rohingya, mengubur dan membunuh warga muslim.

Laporan ini juga pertama kali memuat pengakuan tentara dan polisi militer. Anggota polisi militer membeberkan gambaran operasi untuk mengusir habis warga Rohingya dari Inn Din. Dia mengakui militer berperan besar dalam operasi ini.

Keluarga korban di kamp pengungsi Bangladesh mengidentifikasi mayat-mayat itu lewat sejumlah foto diperoleh Reuters. Mereka yang dibunuh adalah nelayan, penjaga toko, dua remaja, dan seorang guru ngaji.

Tiga foto diperoleh Reuters dari seorang penduduk Buddha tokoh masyarakat yang mengabadikan pembantaian di Inn Din, dari mulai saat 10 orang Rohingya itu ditahan oleh tentara pada malam 1 September hingga ke eksekusi mereka pukul 10 pagi lewat sedikit pada 2 September. Mayat mereka kemudian ditumpuk di kuburan dangkal.

Investigasi Reuters dalam pembantaian di Inn Din ini membuat polisi Myanmar menangkap dua wartawan mereka. Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, kedua warga Myanmar ditangkap pada 12 Desember karena diduga memperoleh dokumen rahasia tentang Rakhine. Mereka kemudian dijerat dengan pasal dari zaman kolonial Inggris dengan maksimum hukuman 14 tahun penjara.

Namun pengakuan versi militer bertentangan dengan apa yang Reuters peroleh dari saksi warga Buddha dan muslim Rohingya. Militer mengatakan 10 orang itu adalah bagian dari sekitar 200 'teroris' yang menyerang aparat keamanan. Tentara akhirnya memutuskan membunuh mereka karena situasi bentrokan senjata yang sengit tidak memungkinkan membawa mereka ke tahanan polisi. Pihak militer mengatakan mereka siap menindak tentara yang terlibat.

Penduduk Buddha yang diwawancara dalam laporan ini mengatakan tidak ada serangan dari pemberontak terhadap aparat keamanan di Inn Din. Saksi Rohingya mengatakan tentara mengambil 10 orang itu dari ratusan orang, pria, wanita, dan anak-anak yang sedang mencari perlindungan di pantai terdekat.

Sejumlah wawancara dengan penduduk Buddha di Rakhine, polisi militer, tentara, dan muslim Rohingya serata pejabat setempat kemudian mengungkapkan:

1. Militer dan polisi militer sengaja mengerahkan warga Buddha di Inn Din dan dua desa lainnya untuk membakar rumah warga Rohingya, kata lebih dari belasan penduduk desa warga Buddha. Sebelas penduduk desa warga Buddha mengatakan mereka mengaku melakukan kekerasan itu termasuk membunuh. Pemerintah dan militer Myanmar selama ini selalu mengatakan pemberontak Rohingya yang membakar rumah-rumah itu.

2. Perintah 'pembersihan' Inn Din dari unsur Rohingya berasal dari rantai komando militer, ujar tiga polisi para militer yang enggan diketahui identitasnya dan polisi keempat yang bertugas di uni intelijen di Sittwe. Aparat keamanan memakai pakaian sipil untuk menghindari ketahuan saat penggerebekan, kata seorang polisi paramiliter.

3. Sebagian anggota polisi militer menjarah harta benda Rohingya, termasuk sapi dan sepeda motor untuk kemudian dijual, kata pengurus desa bernama Maung Thein Chay dan seorang petugas polisi militer.

4. Operasi di Inn Din dilakukan oleh militer Divisi Infanteri Ringan 33, didukung pasukan paramiliter Batalyon Kepolisian, kata empat petugas polisi, mereka semua anggota batalyon.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pulang Sosialisasi Pemilu, Polres Rohil Temukan 11 Warga Rohingya Diduga Bakal Dijual ke Malaysia
Pulang Sosialisasi Pemilu, Polres Rohil Temukan 11 Warga Rohingya Diduga Bakal Dijual ke Malaysia

Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya
Penemuan Mayat Bongkar Penyelundupan Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan, Dipalak Biaya Perjalanan Puluhan Juta
Penemuan Mayat Bongkar Penyelundupan Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan, Dipalak Biaya Perjalanan Puluhan Juta

Para imigran Rohingya itu diduga tiba di Perairan Aceh Selatan pada Rabu, 16 Oktober, setelah dilansir dari laut Andaman.

Baca Selengkapnya
Viral 10 Pria Keroyok Pemuda Secara Brutal di Sumbar, 3 Pelaku Berstatus Anak di Bawah Umur
Viral 10 Pria Keroyok Pemuda Secara Brutal di Sumbar, 3 Pelaku Berstatus Anak di Bawah Umur

Viral pengeroyokan sejumlah pria terhadap seorang pemuda inisial RH (21 tahun).

Baca Selengkapnya
Polisi Panggil Penyebar Video Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang
Polisi Panggil Penyebar Video Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang

Dia mengatakan, Polres Metro Jakarta Selatan akan mendalami pelaku yang menyebarkan video tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta Baru Pembubaran Diskusi
VIDEO: Fakta Baru Pembubaran Diskusi "9 Orang Jadi Tersangka, Ngeri Perannya saat di TKP"

Empat tersangka baru yakni berinisial YL (24), WSL (28), FMC (24), dan RAS.

Baca Selengkapnya
Puluhan Suku Rohingya Dibawa ke Mapolres Sukabumi, Ini Alasannya
Puluhan Suku Rohingya Dibawa ke Mapolres Sukabumi, Ini Alasannya

Kasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh

Menurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh, Enam Meninggal Dunia
Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh, Enam Meninggal Dunia

Pengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).

Baca Selengkapnya
6 Mayat Perempuan Pengungsi Rohingya Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
6 Mayat Perempuan Pengungsi Rohingya Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya

Badan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).

Baca Selengkapnya
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi

Sebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Baca Selengkapnya
Tiga Mayat Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Ditemukan di Laut Aceh Jaya
Tiga Mayat Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Ditemukan di Laut Aceh Jaya

Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya
Polisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan
Polisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan

Sebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.

Baca Selengkapnya