Iran Berhasil Bikin Rudal Balistik Hipersonik, Sehebat Apa Kemampuannya?
Merdeka.com - Iran berhasil membuat rudal balistik hipersonik yang dapat terbang keluar masuk atmosfer Bumi. Demikian menurut laporan kantor berita Tasnim menguti pejabat Garda Revolusi.
“Rudal ini memiliki kecepatan tinggi dan dapat bermanuver keluar masuk atmosfer. Ini akan menargetkan sistem anti-rudal canggih musuh dan merupakan lompatan besar generasi di bidang rudal,” jelas komandan kedirgantaraan Garda Revolusi Iran, Amir Ali Hajizadeh, seperti dilansir laman South China Morning Post mengutip Tasnim, Jumat (11/11).
Keberhasilan Iran membuat rudal hipersonik ini dipandang beberapa pihak dapat meningkatkan ketegangan.
-
Kenapa Korea Utara mengembangkan rudal hipersonik? Tak puas hanya dengan rudal balistik, Pyongyang juga mengembangkan rudal hipersonik jenis baru.
-
Bagaimana rudal Hwasong-18 digerakkan? Hwasong-18 disebut ditenagai oleh tiga motor roket berbahan bakar padat, seperti halnya ICBM utama AS Minuteman III.
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Bagaimana roket ZQ-2 Y2 mencapai kecepatan tinggi? Roket ini mencapai kecepatan hingga 18.000 mil per jam tanpa memerlukan mesin udara.
-
Bagaimana roket China diluncurkan? Roket Gravity-1 diluncurkan dari sebuah kapal di lepas pantai timur provinsi Shandong untuk mengirimkan tiga satelit penginderaan jarak jauh ke orbit, kata Orienspace dalam sebuah pernyataan.
-
Siapa yang membuat rudal Israel? Berdasarkan catatan, MIL telah diizinkan mengirimkan produknya ke Israel paling lambat Januari 2024.
“Kami melihat bahwa semua pengumuman ini meningkatkan perhatian, meningkatkan kekhawatiran, meningkatkan perhatian publik terhadap program nuklir Iran,” jelas Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi.
Hingga kini belum ada laporan pasti mengenai pengujian rudal balistik hipersonik itu.
Rudal balistik hipersonik adalah rudal yang dapat terbang lima kali lebih cepat dibanding kecepatan suara pada lintasan yang kompleks. Negara-negara seperti Rusia, China, Amerika Serikat (AS), dan Korea Utara sedang mengembangkan rudal balistik hipersonik.
Bagi negara-negara Barat, Iran yang dijatuhi berbagai sanksi dan embargo kerap melebih-lebihkan kemampuan senjata buatannya. Meski dianggap melebih-lebihkan, namun negara-negara Barat seperti AS tetap memandang perkembangan senjata Iran sebagai ancaman.
Bahkan kekhawatiran rudal balistik Iran tetap berkontribusi pada keputusan AS pada 2018 lalu untuk menarik diri dari pakta nuklir yang ditandatangani Iran dan negara-negara nuklir dunia pada 2015.
AS juga menunjukkan kekhawatirannya setelah Iran pekan lalu meluncurkan roket ruang angkasa tiga tahap pertamanya, yaitu Ghaem-100. Peluncur itu sendiri dapat menempatkan satelit seberat 80 kilogram di ketinggian 500 kilometer dari permukaan Bumi.
Bagi AS peluncuran itu dapat mengganggu stabilitas kawasan. AS pun yakin jika peluncur itu dapat digunakan mengangkut hulu ledak nuklir.
Tetapi Iran tetap membantah jika mereka ingin mengembangkan senjata nuklir. Bahkan Iran menyatakan niatnya itu dengan mengundang IAEA bulan ini untuk memberi jawaban kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai temuan partikel uranium pada tiga wilayah di Iran.
“IAEA telah menegaskan kepada Iran bahwa pada pertemuan ini mereka harap untuk mulai menerima penjelasan teknis yang kredibel dari Iran tentang masalah ini, termasuk akses ke lokasi dan bahan, serta pengambilan sampel yang sesuai,” jelas salah satu dari dua laporan rahasia IAEA.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iran ternyata produksi sendiri rudal balistik yang digunakan untuk menyerang Israel.
Baca SelengkapnyaRudal hipersonik Iran yang punya kecepatan hingga 15 kali kecepatan suara ini mampu menghantam Israel dalam waktu 6,6 menit.
Baca SelengkapnyaKemampuan persenjataan Iran kembali dipamerkan. Negeri mullah itu pada hari Kamis berhasil meluncurkan rudal balistik baru Khorramshahr generasi ke-4.
Baca SelengkapnyaIni menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.
Baca SelengkapnyaHyunmoo-5, rudal monster Korea Selatan dirancang khusus untuk menembus bunker bawah tanah musuh.
Baca SelengkapnyaPerlengkapan perang terus berkembang cepat dengan terobosan baru yang diciptakan untuk pertahanan negara.
Baca SelengkapnyaIran memperlihatkan sederet koleksi drone tempur terbaru dan tercanggih yang akan memperkuat unit Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaMurah Tapi Mematikan, Ini Kehebatan Drone Shahed Iran yang Gempur Israel
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKedua negara kini sedang terlibat dalam konflik yang kian memanas.
Baca SelengkapnyaKCNA melaporkan rudal balistik generasi baru Korea Utara itu memiliki durasi waktu terbang terlama yakni 74 menit atau mampu terbang sejauh 1.001 kilometer.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.
Baca Selengkapnya