Iran dan 5 kekuatan dunia akan lakukan pembicaraan nuklir di Wina

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Iran dan lima kekuatan dunia yang masih berpihak pada perjanjian nuklir Iran, yakni Inggris, China, Rusia, Perancis dan Jerman akan bertemu di Wina pada hari Jumat untuk membahas cara-cara mempertahankan kesepakatan setelah mundurnya Amerika Serikat dari perjanjian tersebut di bawah Pemerintah Donald Trump.

"Pada pertemuan itu, yang akan diadakan atas permintaan Iran, Menteri Luar Negeri Iran dan lima kekuatan dunia akan membahas paket Eropa yang diusulkan dan langkah-langkah untuk melindungi perjanjian tersebut," menurut media Pemerintah Iran, IRNA, dikutip dari lama Reuters, Selasa (3/7).

Sejak keluar dari perjanjian sekitar dua bulan lalu, Amerika Serikat langsung memberlakukan sanksi baru terhadap terhadap enam orang dan tiga perusahaan, yang disebut memiliki hubungan dengan Korps Pengawal Revolusioner Iran (IRGC). Salah satunya yaitu perusahaan penerbangan yang secara rutin mengangkut Presiden Iran Hassan Rouhani.

Langkah yang didukung Uni Emirat Arab (UEA), melarang individu dan entitas AS berbisnis dengan mereka yang terkena sanksi.

Berbicara di sebuah rapat umum yang diselenggarakan oleh Dewan Perlawanan Nasional Iran (NCRI) di Paris, Mantan Wali kota New York, Rudy Giuliani, yang juga pengacara pribadi Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa sanksi ekonomi pada akhirnya akan menyebabkan kehancuran pemerintah Iran.

"Ketika kekuatan ekonomi terbesar berhenti berbisnis dengan Anda, maka Anda runtuh ... dan sanksi akan menjadi lebih besar, lebih besar dan lebih besar," katanya.

Giuliani juga menyerukan kampanye untuk memalukan pemerintah Eropa yang mendukung perjanjian Nuklir Iran, dengan menyebut mereka bukan pendukung kebebasan dan demokrasi.