Ironi Turkmenistan, Negara Kaya Gas Alam tapi Dibekap Hiperinflasi dan Kelaparan
Merdeka.com - Negara kaya gas, Turkmenistan sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam 30 tahun terakhir. Demikian berdasarkan laporan lembaga di Inggris, Pusat Kebijakan Luar Negeri.
Dalam laporan itu juga disebutkan, pemerintah asing dan investor harus berhenti mendekati Turkmenistan yang disebut sebagai negara yang terombang-ambing di tepi jurang bencana. Demikian dilansir dari Aljazeera, Selasa (16/7).
Turkmenistan telah lama menarik investasi asing. Dalam laporan yang dirilis di Westminster pada Senin, mengatakan negara itu memiliki "ekonomi Potemkin" karena angka produk domestik bruto (PDB) resmi menutupi sistem keuangan yang kacau.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
-
Kapan pemimpin korup berhasil meraup keuntungan? Ketika rakyat lapar, pemimpin korup bisa makan besar dengan aman.
-
Apa sektor korupsi terbanyak pada 2023? 'Dari sepuluh besar, sektor desa paling banyak dengan total 187,' kata Peneliti ICW Diky Anindya dalam rilis terkait Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2023, Senin (20/5).
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi timah? Sebagaimana diketahui, sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
-
Kenapa kerugian ekonomi negara penting dihitung dalam korupsi? Komisi III sangat mengapresiasi metode penghitungan kerugian seperti yang dilakukan Kejagung. Memang harus begini sebetulnya, karena korupsi itu tindakan yang menimbulkan kerugian berantai. Nah jadi lembaga penegak hukum lainnya bisa juga menerapkan cara yang seperti ini, biar makin kapok dan takut semua pelaku korupsi. Pengembalian kerugian negaranya pun juga jadi bisa lebih maksimal,' ujar Sahroni, Kamis (18/4).
Seperti yang ditulis oleh Departemen Perdagangan Internasional Inggris, "Tidak ada data ekonomi yang dapat dipercaya dipublikasikan di Turkmenistan".
Laporan itu juga menyebutkan risiko investasi termasuk keinginan presiden, yang mengarah pada perilaku sewenang-wenang oleh birokrasi sklerotik.
"Meskipun ada undang-undang untuk melindungi bisnis, penerapannya nihil. Segudang risiko tidak bisa dilebih-lebihkan," kata Eimear O'Casey, seorang peneliti Asia Tengah di sebuah lembaga konsultasi risiko politik.
Korupsi adalah wabah bagi perekonomian Turkmenistan, Transparency International menempatkan Turkmenistan dalam posisi 161 dari 180 negara yang disurvei. Laporan juga menyebutkan, kerabat penguasa di negara itu telah diuntungkan oleh pengeluaran negara.
Krisis Ekonomi
Turkmenistan menghadapi krisis ekonomi dalam tiga dekade terakhir, yang mengarah pada hiperinflasi dan kekurangan pangan yang meluas, meskipun negara ini memiliki perkiraan 10 persen dari semua cadangan gas alam.
Gejolak ekonomi di negara yang bergantung pada hidrokarbon didorong sebagian oleh harga gas yang rendah, penangguhan ekspor gas ke Rusia antara 2016 dan 2019 dan panen yang buruk.
Profesor Steven Hanke dari Cato Institute, menempatkan tingkat inflasi seperti yang dialami oleh konsumen di luar sektor negara setinggi 294 persen pada Juni 2018.
Sumber daya pemerintah mengalami penurunan drastis, yang akan menyebabkan gratisnya sumber listrik, air, dan gas alam dihentikan sejak awal 2019.
"Pada saat ribuan orang mengantre untuk membeli bahan kebutuhan pokok, pemerintah membelanjakan USD 2,3 miliar untuk jalan raya 'Turkmen Autobahn'," kata Luca Anceschi, dosen senior Studi Asia Tengah, Universitas Glasgow.
Jalan raya delapan jalur antara Ashgabat dan Turkmenabatis disokong penasihat teknis Austria, Vienna Consulting Engineers (VCE).
Laporan tersebut juga menyoroti kerja paksa, penindasan massal kebebasan media, dan aktivis yang hilang di penjara.
Ruslan Myatiev, pendiri dan editor Alternatif Turkmenistan News, mengatakan: "Tidak ada lanskap media di Turkmenistan. Semua surat kabar, stasiun radio dan TV mengulangi pernyataan rezim. Bahkan di Korea Utara dan Suriah yang dilanda perang, ada kebebasan pers yang lebih besar. "
Dia menambahkan, tidak ada cara untuk menentang pelanggaran hak asasi manusia seperti masalah kerja paksa dalam panen kapas.
"Orang tidak punya pilihan selain menyerah karena tidak ada peluang untuk menemukan pekerjaan lain," katanya.
Adam Hug, direktur Pusat Kebijakan Luar Negeri dan salah satu penulis laporan itu, mengatakan pemerintah dan pengusaha harus meningkatkan keterlibatan dan investasi untuk reformasi hak asasi manusia dan demokrasi yang vital. Hug menggemakan tuntutan sebelumnya yang dibuat oleh sejumlah organisasi hak asasi manusia, termasuk Human Rights Watch.
Januari lalu, HRW mengatakan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan tidak boleh memperluas pinjamannya di Turkmenistan sampai pemerintah menunjukkan kemajuan nyata dalam meningkatkan situasi kemanusiaan.
Namun pekan lalu, perwakilan kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, berada di Ashgabat untuk mengumumkan pembukaan misi diplomatik di negara itu, dan tidak menyinggung masalah hak asasi manusia.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, Turkmenistan tetap terisolasi dari seluruh dunia di bawah pemerintahan otoriter mantan presiden Saparmurat Niyazov. Tidak banyak yang berubah sejak Presiden Gurbanguly Berdimuhamedow saat ini berkuasa pada tahun 2006 setelah kematian Niyazov.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Baca SelengkapnyaJika nilai kerugian negara Rp271 triliun digunakan untuk program BLT bisa dinikmati 451.666 keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaKesenjangan mulai terasa sejak tahun 2008 hingga 2023.
Baca SelengkapnyaAngka ini hasil koreksi dari perkiraan kerugian sebelumnya, yakni Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaDia dilahirkan di Leningrad, sebuah kota yang sekarang bernama Saint Petersburg.
Baca SelengkapnyaKejagung mengungkap sejumlah fakta baru terkait sumber 109 ton emas Antam yang diduga ilegal.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian mengatakan sebanyak 700 dari 1.100 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merugi
Baca SelengkapnyaLaporan Global Finance Magazine mencatat negara ini sebagai negara paling miskin di dunia.
Baca SelengkapnyaKejagung bekerja sama dengan ahli lingkungan untuk menghitung kerugian perekonomian negara dalam korupsi tata niaga komoditas timah.
Baca SelengkapnyaPria ini ditahan karena mengganggu ketertiban umum dan peraturan dunia maya.
Baca SelengkapnyaPasalnya, kata dia, keterlibatannya dalam kerja sama dengan PT Timah dimulai atas dorongan nasionalisme.
Baca Selengkapnya