ISIS akhirnya buka suara tanggapi pengakuan Trump soal Yerusalem
Merdeka.com - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kemarin mengumumkan mereka akan merespons pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dengan melancarkan serangan ke AS.
Dalam salah satu pesan di aplikasi Telegram yang beredar tertulis ancaman ISIS untuk melancarkan serangan di daratan Amerika.
"Kami akan melancarkan lebih banyak operasi di tanah kalian hingga hari akhir dan kami akan membakar kalian dengan api dari perang yang kalian mulai di Irak, Yaman, Libya, Suriah, dan Afghan. Tunggu saja," demikian tulis pesan ISIS itu, seperti dilansir laman Sputnik News, Kamis (14/12).
-
Dimana Trump mengatakan ancamannya? Dalam pidato yang disampaikan di Arizona di hadapan para pendukungnya, Trump menegaskan pentingnya Terusan Panama sebagai aset strategis bagi Amerika Serikat.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Dimana serangan terbaru Israel terjadi? Serangan udara terbaru Israel menewaskan 10 anggota keluarga Haniyeh di kamp pengungsi Shati, Gaza utara, menurut kelompok Palestina dan badan pertahanan sipil setempat.
-
Dimana serangan Israel terjadi? Israel hari ini melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan Jalur Gaza di Rafah hingga menewaskan ratusan warga sipil Palestina.
-
Siapa yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan Tel Aviv? Kelompok perlawanan Houthi di Yaman hari ini mengklaim serangan drone ke Ibu Kota Tel Aviv, Israel yang terjadi tadi pagi.
Pesan yang beredar itu diberi tajuk 'Tunggu Kami' dan 'ISIS di Manhattan'.
"Pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel akan membuat kami mengakui ledakan sebagai ibu kota negara kalian."
Militan ISIS sebelumnya juga mengancam akan menyerang AS lewat aksi individu para anggotanya. ISIS membuat poster menggambarkan Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang berlutut di depan seorang algojo dan di belakang gambar itu ada latar Masjid Al-Aqsa.
Keputusan Trump mengaku Yerusalem sebagai ibu kota Israel pekan lalu menuai kecaman dari dunia Arab dan internasional. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) merespons pernyataan Trump itu dengan menyatakan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaSerangan ini merupakan balasan atas serangan mematikan terhadap Gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu diunggah militer Iran di platform media sosial X beberapa jam setelah terdengar sejumlah ledakan di ibu kota Iran, Teheran.
Baca SelengkapnyaAS Minta Iran Izinkan Israel Balas Serangan Secara Simbolis Agar Tel Aviv Tidak Malu
Baca SelengkapnyaSerangan dimulai pada Selasa malam, sekitar pukul 20.15 waktu setempat
Baca SelengkapnyaDonald Trump dikenal emiliki hubungan erat dengan Israel. Saat menjadi Presiden AS pada 2017-2021, ia mengeluarkan sejumlah kebijakan garis keras pro-Israel.
Baca SelengkapnyaKelompok Houthi Yaman hari ini meluncurkan rudal balistik kedua mereka ke Tel Aviv.
Baca SelengkapnyaTrump menang Pilpres AS berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, mengantong sekitar 51 persen suara.
Baca SelengkapnyaSerangan drone dan rudal ini dilancarkan Iran untuk membalas serangan Israel pada 1 April yang menewaskan tujuh anggota IRGC.
Baca SelengkapnyaSerangan ratusan drone dan rudal yang dilancarkan Iran terhadap musuh bebuyutannya, Israel, mendapat dukungan dari warganya.
Baca Selengkapnya