ISIS Bangkit Lagi, Singgung Perang di Ukraina untuk Balas Kematian Pemimpin
Merdeka.com - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah kemarin bersumpah akan membalas kematian mantan pemimpin mereka. ISIS juga menyerukan para pendukungnya untuk mengambil kesempatan atas perang di Ukraina untuk melancarkan serangan di Eropa.
"Kami umumkan, atas izin Allah, seruan untuk melakukan pembalasan atas kematian Abu Ibrahim al-Quraishi dan mantan juru bicara," bunyi pesan suara yang beredar di aplikasi pesan Telegram, seperti dilansir laman Al Arabiya, Senin (18/4).
Juru bicara ISIS yang baru, Abu-Umar al-Muhajir juga menyerukan kepada para pendukung mereka untuk melanjutkan serangan di Eropa, memanfaatkan kesempatan saat "para salibis saling berperang"--merujuk pada perang Rusia-Ukraina.
-
Siapa yang dibunuh oleh tentara Israel? Ya, mereka kembali menyerang anak-anak Gaza Palestina yang tidak bersalah dan tidak berdosa.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Siapa yang ditembak mati saat mencoba membunuh Trump? Pria bersenjata, yang ditembak mati oleh agen Dinas Rahasia, diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania.
-
Siapa pejabat senior kemlu AS yang mengundurkan diri? Pada tanggal 28 Mei, Stacy Gilbert, yang menjabat sebagai Kepala Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi di Kementerian Luar Negeri AS, menginformasikan kepada para staf mengenai pengunduran dirinya.
-
Dimana PM Israel mundur? Puncaknya adalah saat PM Golda Meir memutuskan mundur dari posisinya tanggal 11 April 1974.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Pemimpin ISIS sebelumnya tewas awal Februari lalu ketika meledakkan diri untuk menghindari penangkapan pasukan Amerika Serikat di barat laut Suriah, kata Gedung Putih dan pejabat pertahanan AS.
Pada 10 Maret lalu ISIS membenarkan kematian pemimpin mereka bersama sang juru bicara dan kemudian menyebut Abu Hasan al-Hasehmi al-Quraishi sebagai pemimpin baru.
Tak banyak yang diketahui dari sosok Abu Hasan al-Hashemi al-Quraishi yang merupakan pemimpin ketiga sejak ISIS berdiri.
Setelah mengalami kekalahan dan kehilangan wilayah kekuasaan terakhir mereka pada Maret 2019 oleh pasukan koalisi pimpinan AS, sisa-sisa militan ISIS di Suriah bersembunyi di gurun-gurun.
Mereka juga masih melancarkan serangan terhadap pasukan Kurdi dan tentara pemerintah Suriah serta Irak.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Babak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaSayap militer kelompok perlawanan Palestina Hamas, Brigade Al-Qassam, mengklaim telah memukul mundur pasukan Israel keluar dari Gaza.
Baca SelengkapnyaAksi bakar diri ini sebagai bentuk protes atas genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPerang Iran vs Israel akan meletus dalam beberapa hari sebagai bentuk pembalasan terbunuhnya Kepala Politik Hamas Ismael Haniyeh di Teheran.
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaSemasa hidup, Ismail Haniyeh ternyata sudah sangat sering menjadi target Israel.
Baca SelengkapnyaAsma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Baca SelengkapnyaPasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan serangan ke markas mata-mata Israel merupakan balasan atas kematian komandan mereka, Sayyed Razi Mousavi.
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca Selengkapnya