ISIS edarkan video daftar pelaku Teror Paris tahun lalu
Merdeka.com - Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) menyebarkan video berisi daftar orang-orang yang mereka kirim untuk menyerang Ibu Kota Paris, Prancis, tahun lalu. Sembilan sosok militan itu bertanggung jawab atas tewasnya 120 orang dalam serangan malam berdarah 13 November tersebut.
Dalam video itu, masing-masing anggota tim penyerang menyampaikan pernyataan terakhir. Mereka menegaskan Daulah Islamiyah akan tegak di muka bumi, mewanti-wanti negara Barat agar segera tunduk, sekaligus melontarkan ancaman menyerang Inggris.
Channel News Asia melaporkan, Senin (25/1), keaslian video ini dipastikan oleh Laith Alkhouri dari lembaga Flashpoint Global yang biasa memantau jejaring sosial akun-akun terorisme. "Semua kriteria video yang dibuat ISIS terpenuhi," ujarnya.
-
Siapa yang jadi ancaman bagi Prancis? Selain itu ada nama Romelu Lukaku yang berpotensi jadi ancaman bagi Prancis.
-
Siapa yang menjadi ancaman bagi Prancis? Tentu hal ini yang perlu diwaspadai Prancis jika tidak ingin terhambat langkahnya karena kejutan dari Polandia.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang diharapkan menjadi ancaman bagi pertahanan Inggris? Benjamin Sesko masih menjadi andalan di lini depan untuk mengancam pertahanan Inggris.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
ISIS tidak mencantumkan nama asli dari para penyerang. Namun sembilan orang pelaku dibedakan dari asal negaranya. Berdasarkan versi ISIS, tiga pelaku asli warga Prancis, empat warga negara Belgia, sedangkan dua lainnya asal Irak.
Dua sosok terakhir itu yang oleh Kepolisian Prancis selama ini diduga warga Suriah, menggunakan paspor palsu. ISIS menyebut keduanya Ali al-Irak dan Ukasha al-Irak, dengan tugas meledakkan diri di Stadion Stade de France.
Polisi Prancis sejauh ini berhasil mengidentifikasi tujuh pelaku penyerangan berdarah tersebut. Sampai sekarang aparat keamanan Negeri Anggur masih memburu sosok bernama Salah Abdeslam, otak serangan, yang kabur ke Belgia beberapa jam setelah para militan membantai 130 warga sipil.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menemukan beberapa foto dan lambang-lambang organisasi terorisme seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)
Baca SelengkapnyaKerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaVideo Hamas akan lakukan serangan pada Olimpiade Paris? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca Selengkapnya