ISIS kalah di medan perang tapi menang di dunia maya
Merdeka.com - Usai pasukan militer Irak merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua di negara itu, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi segera mengumumkan kemenangan atas Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Kekalahan pasukan ISIS di Mosul memang menjadi pukulan berat bagi kelompok tersebut. Bahkan Letnan Jenderal Amerika Serikat Stephen Townsend mngatakan bahwa hilangnya kekuasaan ISIS di Mosul mengancam keberlangsungan masa depan organisasi tersebut.
Kini, pejuang Kurdi dan Arab yang didukung AS tengah mengarahkan serangan kepada ISIS di Raqqa, Suriah, untuk merebut kembali kota tersebut. Presiden Donald Trump menegaskan jika itu terwujud, maka ISIS akan benar-benar hancur total.
-
Dimana internet mati berdampak pada masyarakat? 1 tahunSetelah satu tahun, adaptasi besar-besaran akan dilakukan oleh seluruh masyarakat. Di antara negara-negara berkembang, banyak negara yang telah membangun kembali jaringan telepon tetap/landline.
-
Kenapa Irak matikan internet? Dilansir dari Smex, Selasa (8/10), pemerintah Irak pertama kali memutus internet pada Juni 2014, dengan alasan 'situasi keamanan luar biasa yang dialami Irak akibat kendali ISIS atas beberapa provinsi'.
-
Apa isi konten yang viral? Terdapat banyak sekali naskah drama yang cocok untuk ditampilkan untuk menghibur penonton, salah satunya adalah naskah drama lucu.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa yang sedang populer di media sosial? Di media sosial, gambar-gambar artificial intelligence (AI) bertemakan di Disney Pixar tengah digandrungi netizen.
-
Bagaimana pengaruh Kaskus di dunia digital Indonesia? Kerja sama dengan Global Digital Prima pada tahun 2011 semakin memperkokoh posisi Kaskus di dunia digital Indonesia.
Meski kini ISIS tidak lagi memiliki basis operasi untuk melancarkan serangan dan telah kalah di medan perang, namun ISIS tetap menang di dunia maya. Setelah ISIS kalah, banyak platform media sosial yang menginspirasi para pengikutnya untuk memulai kembali teror di negara masing-masing.
"Cerita tentang mereka (ISIS)tidak akan pernah hilang. Pesan yang mereka sampaikan selalu ada di bagian terdepan. Pada akhirnya para pengikutnya akan menyesuaikan diri dan tetap selangkah di depan," kata mantan direktur senior kontraterorisme di Dewan Keamanan Nasional, Joshua Geltzer, seperti dilansir dari laman Bloomberg, akhir bulan lalu.
ISIS telah menghasilkan berbagai konten propaganda yang tersebar di media visual. Mereka mengabadikan liputan, laporan bergambar, hingga foto yang disebar melalui media sosial seperti Twitter dan Facebook. Namun kini perusahaan teknologi memiliki tim yang bertugas sebagai polisi platform untuk menghapus semua konten teroris yang dibuat dalam 30 bahasa.
Yang jadi masalah adalah, mengejar ISIS di dunia maya sama dengan mengejar hantu. Anggota ISIS selalu mahir dalam menciptakan media sosial yang tidak terdeteksi. Bahkan badan intelijen kesulitan untuk melacaknya.
Tahun lalu operasi intelijen dari Badan Keamanan Nasional AS dan Komando Cyber berhasil menghapus sejumlah video ISIS dan media sosial mereka. Namun selang beberapa hari, semua konten itu muncul kembali.
"Bahkan saat kita mengembangkan kemampuan baru untuk menjaga agar platform kita tetap aman, kelompok teroris selalu bisa mengawasi dan melakukan tindakan penanggulangan. Kami menghadapi musuh yang cerdas, berdedikasi, dan fokus," kata Brian Fishman, kepala kebijakan kontraterorisme Facebook.
Kampanye militer yang dipimpin AS untuk melawan ISIS mungkin sudah mendekati klimaks, namun mengalahkan ideologi teroris akan membutuhkan seperangkat alat kebijakan yang lebih luas. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak Suriah akhirnya berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad setelah upaya dilakukan sejak 2011.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu meluruskan narasi beredar soal konflik Suriah di media sosial agar tidak menyesatkan masyarakat
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaTentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaSetelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, Presiden Suriah Bashar Al-Assad kabur ke Rusia.
Baca SelengkapnyaMedia Israel Akhirnya Akui Negaranya Kalah Perang di Gaza
Baca Selengkapnya