ISIS kembali culik 35 warga Kristen Koptik Mesir di Libya
Merdeka.com - Setelah memenggal 21 warga Kristen Koptik di sebuah pantai, kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan organisasi Ansar al-Sharia kembali menculik 35 orang Kristen Koptik di Libya.
Tindakan itu diyakini sebagai balasan atas serangan udara pesawat jet tempur Mesir kemarin, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (17/2).
Penculikan 35 orang itu dikhawatirkan akan memunculkan pembantaian baru. Menurut laporan koran The Libya Herald, awalnya ada tujuh orang yang ditangkap ISIS, tapi pada siang hari kemarin angka itu menjadi 35 orang.
-
Apa tujuan utama serangan Mesir? Presiden baru Mesir, Anwar Sadat bertekad membalas kekahahan tersebut.
-
Siapa yang memimpin serangan Mesir? Jenderal Ali bertanggung jawab merencanakan penyerbuan ke Israel.
-
Kapan serangan Mesir dan Suriah ke Israel? Tanggal 6 Oktober 1973, pasukan Mesir menyerang posisi Israel di SInai.
-
Bagaimana Mesir dan Suriah menyerang Israel? Mesir akan menyerbu melalui SInai, sementara Suriah akan menyerang Israel melalui Dataran Tinggi Golan.
-
Kenapa Mesir menyerang Israel pada Yom Kippur? Mesir menduga orang Israel akan lengah dalam perayaan hari suci tersebut.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
Pemerintah Mesir sudah meminta pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk menyerang ISIS di Libya.
Serangan pesawat jet tempur Mesir itu terjadi sehari setelah muncul video pembantaian pekerja Mesir.
Sebanyak 21 warga Kristen Koptik berpakaian tahanan warna jingga itu dikawal masing-masing oleh seorang anggota ISIS berpakaian serba hitam di pinggir sebuah pantai sebelum dipenggal.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya Hizbullah juga menargetkan pangkalan udara militer Israel di Haifa.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaTeror pager pertama terjadi pada Selasa (17/9) sekitar pukul 15.30 waktu Lebanon.
Baca SelengkapnyaIsrael memperluas serangannya di Lebanon dengan membombardir Kota Aitou yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Serangan brutal ini menewaskan 21 orang.
Baca SelengkapnyaSerangan Hizbullah ke Tel Aviv membuat sekitar 4 juta warga berlindung ke bunker-bunker.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang dievakuasi ke Amman tersebut berasal dari dua gelombang evakuasi WNI yang dilakukan oleh Kemlu RI melalui jalur darat dari Beirut di Lebanon.
Baca SelengkapnyaTim medis Palestina mengatakan sedikitnya satu orang tewas dalam serangan itu.
Baca SelengkapnyaPemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaIsrael mengerahkan puluhan pesawat, termasuk jet tempur, untuk membombardir fasilitas-fasilitas di kota pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi.
Baca SelengkapnyaHouthi menyerang Israel sebagai balasan atas perang genosida mereka di Gaza, membunuh hampir 39.000 warga sipil Palestina.
Baca SelengkapnyaKebrutalan agresi Israel di Jalur Gaza masih berlanjut kendati Mahkamah Internasional mengeluarkan perintah untuk menghentikannya.
Baca SelengkapnyaWNI yang terjebak telah dievakuasi melalui jalur darat dari Damaskus menuju Beirut, Lebanon, sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Baca Selengkapnya