ISIS Klaim sebagai Pelaku Pengeboman Gereja di Filipina
Merdeka.com - Bom meledak di Gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel di Jolo, Sulu, Filipina, Minggu (27/1). Sekitar 18 orang dinyatakan tewas dan seratus lebih terluka dalam kejadian tersebut. ISIS pun mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Demikian menurut Kelompok Intelijen SITE yang memantau kegiatan jihadis.
Dilansir dari South China Morning Post, Senin (28/1), ISIS mengeluarkan komunike resmi yang mengklaim dua pembom bunuh diri telah meledakkan sabuk peledak pada Minggu di dalam gereja dan tempat parkir mobil di Jolo.
Sementara itu, dilansir dari Strait Times, ISIS mengklaim bertanggung jawab beberapa jam setelah serangan. Klaim ini disampaikan melalui kantor berita Amaq sebagaimana disampaikan Kelompok Intelijen SITE. Penyidik di Filipina sejauh ini belum menemukan bukti bom yang meledak kemarin adalah serangan bom bunuh diri.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
Laporan awal menyatakan bom kedua meledak di tempat parkir tepat di luar halaman Katedral Our Lady of Mount Carmel. Penyidik mengatakan bom kemungkinan dipasang pada sebuah sepeda motor. Sedangkan bom pertama diperkirakan ditanam di sekitar bangku di dalam gereja.
Serangan tersebut merupakan serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di kawasan yang telah lama mengalami instabilitas. Kepala Kepolisian, Direktur Jenderal Oscar Albayalde yang mengunjungi lokasi ledakan menyampaikan dua bom tersebut dikendalikan melalui ponsel.
Juru Bicara Komandan Militer Mindanao Barat, Kolonel Gerry Besana menyampaikan dalam sebuah wawancara radio, rekaman CCTV menunjukkan militan dari sub-kelompok Ajang-ajang Abu Sayyaf yang kemungkinan besar berada di balik serangan mematikan itu. Abu Sayyaf, kelompok Islam militan dibentuk pada 1990 dengan aliran dana dari jaringan Al Qaeda Osama bin Laden. Kelompok ini sejak lama berbasis di Sulu, terlibat dalam berbagai kasus penculikan dan pengeboman. Kelompok ini pun telah bersumpah setia kepada ISIS.
Kendati kelompok ini secara resmi memiliki agenda separatis, mereka juga memanfaatkan instabilitas di Mindanao selama puluhan tahun untuk menghasilkan puluhan juta dolar dari pembayaran pembajakan kapal dan uang tebusan. Abu Sayyaf dipercaya menjadi dalang berbagai serangan teror terburuk dalam sejarah Filipina, termasuk pengeboman kapal penumpang di Teluk Manila yang menewaskan lebih dari seratus orang pada 2004.
Faksi Ajang-ajang diyakini terdiri dari ayah, anak laki-laki dan saudara laki-laki dari anggota militan Abu Sayyaf yang dibunuh pasukan keamanan. Ajang-ajang adalah istilah etnis yang berarti "putra para pejuang" atau "putra para martir".
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Palestina menyebut sedikitnya satu orang Palestina tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.
Baca SelengkapnyaSerangan terjadi hanya tiga bulan setelah kelompok ISIS membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser Moskow.
Baca SelengkapnyaTim medis Palestina mengatakan sedikitnya satu orang tewas dalam serangan itu.
Baca Selengkapnya3 Bulan Agresi, Israel Hancurkan Lebih dari 1.000 Masjid dan Puluhan Kuburan di Gaza
Baca SelengkapnyaIsrael telah menghancurkan 1.000 masjid di Gaza sejak Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca Selengkapnyagedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Baca SelengkapnyaSerangan-serangan udara Israel di Gaza, juga menghantam sebuah Gereja Ortodoks Yunani di Gaza.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut menelan 18 korban jiwa. Operasional PT ITSS kini disetop sementara
Baca SelengkapnyaOperasional PT ITSS disetop sementara buntut peristiwa yang menewaskan 18 orang tersebut
Baca Selengkapnya