ISIS klaim serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu
Merdeka.com - Dua hari setelah ledakan bom bunuh diri di halte Kampung Melayu, Jakarta Timur, kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim serangan itu.
Melalui media propaganda mereka, Amaq, ISIS hari ini mengatakan mereka bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang menewaskan tiga anggota polisi dan dua terduga pelaku itu.
"Pelaku serangan terhadap polisi Indonesia di Jakarta adalah pejuang ISIS," kata pernyataan Amaq, seperti dilansir koran the Straits Times, Jumat (26/5).
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Selanjutnya Amaq tidak memberikan penjelasan lagi atas klaim mereka.
Rita Katz, direktur SITE Intel Group, organisasi pengawas aktivitas jaringan militan di dunia maya, dalam akun Twitternya mengatakan ISIS sejak Senin lalu sudah mengklaim sejumlah serangan di Inggris, Filipina, Somalia, Afganistan, Sinai. Mereka mengancam serangan akan lebih gencar menjelang bulan suci Ramadan.
"Belum tahu mengapa perlu sampai lebih dari 24 jam buat ISIS mengklaim serangan di Jakarta," tulis Katz di akun Twitternya.
Polisi mengaku sudah mengantongi identitas dua terduga pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu. Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan menyampaikan itu saat menjenguk korban ledakan bom di RS Polri, Kramat Jati, Kamis (25/5).
Kapolda menyebut inisial dua terduga pelaku yakni AS dan I (INS). Polisi sudah menggeledah rumah salah satu terduga pelaku yakni INS di Bandung. "Kita juga sudah tahu nama perorangan, bisa menjelaskan secara resmi. Inisial nama sudah ada, AS tapi DNA-nya belum dicek, jangan sampai ada kekeliruan. Termasuk pelaku satu lagi juga berinisial I," ungkap Iriawan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaDugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca Selengkapnya