Ismail Sabri Kandidat Kuat Perdana Menteri Baru Malaysia

merdeka.com Sekitar 3 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob menjadi kandidat terkuat PM baru Malaysia setelah mengamankan mayoritas suara parlemen dari koalisi yang sama yang bubar awal pekan ini.

Pada Senin, Muhyiddin Yassin mengundurkan diri sebagai PM setelah mengakui telah kehilangan dukungan dari aliansinya, mengakhiri 17 bulan masa jabatannya dan melemparkan negara itu ke dalam kekacauan politik lebih lanjut di tengah gelombang Covid-19 dan kemerosotan ekonomi.

Jika terkonfirmasi, kemenangan Ismail Sabri akan menandai kembalinya partai United Malays National Organization (UMNO) ke tampuk kekuasaan, tiga tahun setelah kalah dalam pemilu karena tuduhan korupsi, terutama seputar skandal multi-miliar dolar di dana investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Orang lain juga bertanya?

Muhyiddin, yang sekarang menjabat sebagai PM sementara, mengatakan pada Kamis (19/8) seperti dilansir Reuters, koalisinya dengan suara bulat mendukung mantan wakilnya untuk memastikan keberlanjutan kebijakan penanganan Covid-19 dan pemulihan negara sampai dilaksanakannya pemilu baru.

Dalam sebuah pernyataan, Muhyiddin mengatakan dukungan itu tergantung pada Ismail Sabri yang memastikan bahwa anggota kabinet baru bebas dari tuduhan korupsi. Beberapa politikus UMNO didakwa melakukan korupsi setelah kalah dalam pemilu 2018.

Anggota parlemen UMNO, Ahmad Maslan menyampaikan di Twitter, Ismail Sabri (61) mendapat dukungan dari 114 anggota dari 222 kursi parlemen.

Raja Al-Sultan Abdullah, raja konstitusional yang akan menunjuk perdana menteri baru, dijadwalkan bertemu dengan bangsawan senior negara lainnya pada Jumat. Keputusan tentang kepala pemerintahan baru kemungkinan akan diumumkan setelah itu.

Dalam pemerintahan Muhyiddin, Ismail Sabri termasuk di antara menteri yang bertanggung jawab atas penanganan pandemi.

Kemarahan publik meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena buruknya penanganan krisis oleh pemerintah ketika infeksi terus menyebar dengan cepay meskipun beberapa lockdown diperpanjang dan program vaksinasi ditingkatkan.

Menjadi anggota parlemen sejak 2004, Ismail Sabri menjabat sebagai menteri di bawah dua perdana menteri lainnya sebelum Muhyiddin dan memegang berbagai portofolio termasuk pembangunan pedesaan dan regional, pertanian dan perdagangan domestik.

(mdk/pan)