Israel Bakal Musnahkan 800.000 Vaksin Covid-19 yang Hampir Kedaluwarsa
Merdeka.com - Israel akan memusnahkan sebanyak 800.000 dosis vaksin COVID-19 yang hampir kedaluwarsa jika tidak ada negara yang mau membelinya, demikian laporan Perusahaan Penyiar Publik Israel (KAN), Senin (28/6).
Meski KAN tidak menyebutkan perusahaan mana yang memproduksi vaksin tersebut, namun Tel Aviv sebelumnya telah membeli vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech.
Dilansir dari laman Antara mengutip Anadolu, Selasa (29/6), pada 18 Juni Israel bersedia untuk mengirim sedikitnya 1 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech kepada Otoritas Palestina berdasarkan kesepakatan, di mana otoritas akan memberikan jumlah dosis yang setara kepada Israel dari pembelian vaksin Pfizer. Rencananya vaksin tersebut akan diterima pada September atau Oktober.
-
Kenapa Israel bagi-bagi senjata ke penduduknya? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu. Di mana, 10.000 senjata tambahan tengah dalam pembelian. Senjata ini akan dibagikan kepada penduduk Israel yang menjadi komponen cadangan di perbatasan Jalur Gaza dan Tepi Barat. Menhan Itmar mengatakan, diharapkan warga dapat mempertahankan diri jika terjadi serangan dari kelompok hamas.
-
Di mana Israel kekurangan amunisi? Penembak tank yang ditempatkan di Gaza diperingatkan untuk menghemat peluru untuk digunakan di wilayah utara Israel, di mana kemungkinan perang skala penuh melawan Hizbullah di Lebanon semakin meningkat.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Kenapa Israel butuh senjata dari luar negeri? Konflik bersenjata dengan Palestina membuat Israel terus memborong senjata paling canggih dari luar negeri.
-
Mengapa Israel menyerang rumah sakit? Militer Israel berdalih Hizbullah menyimpan emas, uang, dan bunker rahasia di bawah Rumah Sakit Sahel di Haret Hreik di pinggiran selatan Beirut.
-
Apa perintah yang dikeluarkan Israel? Israel juga memerintahkan satu-satunya rumah sakit yang masih berdisi di Gaza, RS Eropa Gaza di Khan Younis, untuk dikosongkan.
Namun, Otoritas Palestina membatalkan kesepakatan itu karena dosis vaksin dari Israel tampaknya sudah kedaluwarsa dan juga tidak memenuhi kriteria teknis Kementerian Kesehatan.
Sejak Desember 2019 pandemi virus corona telah menelan lebih dari 3,92 juta jiwa di 192 negara dan kawasan, dengan 181,3 juta lebih kasus dilaporkan di seluruh dunia, menurut Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan warga Gaza terancam penyakit menular termasuk polio, akibat perang genosida Israel di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaIsrael menargetkan klinik kesuburan terbesar di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSituasi kesehatan di Jalur Gaza sangat buruk, sangat berbahaya.
Baca SelengkapnyaSelain senapan serbu, Israel juga membagikan helm dan rompi anti peluru.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Israel Rayu Mesir Agar Terima Pengungsi Gaza dengan Imbalan Ini
Baca SelengkapnyaDana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.
Baca SelengkapnyaPerang genosida Israel di Gaza telah berlangsung selama hampir 10 bulan.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel pada klinik bayi tabung terbesar di Jalur Gaza membuat mimpi ratusan pasangan untuk memiliki anak sirna.
Baca SelengkapnyaPasien dan staf medis sedang dalam proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaIsrael juga kekurangan material mentah untuk memproduksi amunisi.
Baca SelengkapnyaJumlah pasien korban serangan Israel yang ditangani RS Indonesia di Gaza melampaui kapasitas dan terus berdatangan setiap waktu.
Baca SelengkapnyaPenjajah Israel mulai menyerang Jalur Gaza, Palestina, pada 7 Oktober lalu.
Baca Selengkapnya