Israel Bom Rumah Pemimpin Hamas di Gaza
Merdeka.com - Pada Minggu (16/5), Israel mengebom rumah pemimpin Hamas di Gaza dan menghancurkan rumah sebuah keluarga di Gaza saat Hamas meluncurkan lebih dari 100 roket ke Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyampaikan pihaknya mengebom rumah Yahya Sinwar, pemimpin Hamas sejak 2017, di lingkungan Khan Yunis, Gaza selatan pada Minggu subuh. Juru bicara IDF, Brigjen Hidai Zilberman mengatakan Sinwar tidak mengalami luka dalam serangan tersebut.
Dua serangan udara Israel pada Minggu subuh di Gaza menewaskan sedikitnya 43 warga Palestina, termasuk delapan anak-anak, dan melukai 50 orang lainnya, paling banyak perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
-
Bagaimana Israel menghancurkan rumah warga Palestina? Buldoser mengobrak-abrik tanah, mencabut banyak sel surya, tangki air, dan pagar, serta pepohonan.
-
Kapan Hamas serang Israel dengan roket? Warga Israel dihantui serangan roket dari Jalur Gaza sejak kelompok bersenjata Hamas berhasil melancarkan serangan besar mengejutkan pada Sabtu (7/10) lalu.
-
Siapa yang menghancurkan rumah warga Palestina? Pasukan penjajah Israel menghancurkan 17 rumah warga Palestina di Tepi Barat yang dijajah pada Rabu (26/6).
-
Mengapa rumah warga Palestina dihancurkan? Di Yerikho, pembongkaran dilakukan atas dasar rumah-rumah tersebut dibangun tanpa izin dari Israel.
-
Kenapa Hamas menyerang Israel? Pada tanggal 7 Oktober 2023, organisasi ini meluncurkan serangan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah Israel yang berada di sekitar Jalur Gaza.
-
Di mana rumah-rumah warga Palestina dihancurkan? Pasukan penjajah Israel menghancurkan 17 rumah warga Palestina di Tepi Barat yang dijajah pada Rabu (26/6).
Dikutip dari CNN, Senin (17/5), tim medis dan pertahanan sipil Palestina mengatakan mereka menyelamatkan lima anak-anak dari reruntuhan pada Minggu pagi. Operasi penyelamatan di TKP menunjukkan seorang gadis kecil dengan kepala berdarah diangkat dari reruntuhan oleh tim medis.
IDF mengatakan di Twitter pada Minggu pagi, sayap Hamas menembakkan 120 roket antara pukul 19.00 pada Sabtu dan 07.00 pada Minggu, di mana 11 roket jatuh di Gaza. Zilberman mengatakan, pihaknya menargetkan puluhan peluncur roket, yang mampu menembakkan beberapa roket sekaligus.
Jumlah korban jiwa di Gaza terus bertambah, saat ini jumlahnya menjadi 197, termasuk 58 anak-anak dan 34 perempuan, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina. Sejak awal serangan udara Israel di Gaza sejak Senin lalu, sedikitnya 1.225 orang terluka, diperkirakan jumlahnya terus bertambah karena paramedis masih terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan.
Pada Minggu, IDF merilis foto-foto yang diduga instalasi roket Hamas dan terowongan yang dekat dengan infrastruktur sipil seperti sekolah dan rumah sakit, menuduh Hamas sengaja dan secara sistematis menempatkan target militernya di tengah populasi sipil dan membahayakan warga.
Dalam sebuah pernyataan, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan dirinya cemas dengan meningkatnya korban sipil. Guterres mengingatkan semua pihak bahwa menargetkan warga sipil tanpa pandang bulu dan media melanggar hukum internasional dan harus dihindari.
10 anggota keluarga terbunuh
Sebelumnya pada Sabtu, bayi lima bulan bernama Omar merupakan satu-satunya yang selamat setelah sebuah rumah dihantam serangan udara Israel di kamp pengungsi Al-Shati, menewaskan 10 orang anggota keluarganya, termasuk delapan anak-anak, menurut ayahnya, Mohammad Hadidi. Sedikitnya 20 warga Palestina lainnya terluka setelah beberapa rumah di sekitarnya hancur dihantam serangan udara Israel.
Kepada CNN, Hadidi menyampaikan istrinya membawa empat anaknya – yang masih berduka karena kehilangan anggota keluarga lainnya – ke rumah paman mereka pada Sabtu untuk merayakan Idulfitri.
“Kami punya martir dalam keluarga yang terbunuh pada hari pertama Idulfitri, jadi anak-anak tidak punya kesempatan merayakan atau memakai baju baru, jadi ibunya membawa mereka ke rumah kakaknya dan menginap di sana,” jelas Hadidi.
“Mereka sangat bahagia bisa mengatasi dukacita, tapi mereka tidak tahu kemudian giliran mereka,” lanjutnya.
Hadidi kehilangan istrinya, tiga anak, kakak ipar laki-laki dan istrinya, dan empat anak kakak iparnya dalam serangan tersebut.
“Mereka tidak melakukan hal buruk kepada siapa pun, mereka mencari tempat yang aman untuk merayakan Idulfitri,” ujarnya sembari menangis.
“Untuk apa mereka dihukum?”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada April lalu, Israel juga membunuh tujuh anak dan cucu Ismail Haniyeh di Gaza.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Israel telah ke Gaza menyebabkan kerusakan parah hingga ratusan korban tewas melayang.
Baca SelengkapnyaMenurut PBB, sedikitnya 42 persen unit perumahan di Jalur Gaza hancur atau rusak dihantam bom Israel.
Baca SelengkapnyaKomandan Israel Perintahkan Pasukannya Bakar Rumah-Rumah Warga Palestina di Gaza
Baca SelengkapnyaHamas Ledakkan Rumah Berisi Pasukan Israel yang Terjebak, Sejumlah Tentara Tewas dan Luka
Baca SelengkapnyaIsrael mengatakan, pihaknya masih memerangi Hamas di delapan wilayah.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Israel menyasar pada bangunan tinggi di Gaza yang padat penduduk. Al Jazeera menyebut 232 warga Palestina tewas dalam serangan itu
Baca SelengkapnyaPasukan Hamas di Palestina melancarkan serangan mengejutkan ke Israel. Tak hanya menembakkan 5.000 roket, mereka juga menyusup ke wilayah Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan membabi buta Israel masih berlanjut sampai saat ini.
Baca SelengkapnyaKondisi di lapangan semakin mengkhawatirkan, dengan statistik korban yang belum sepenuhnya tercatat karena intensitas serangan yang terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu pasokan listrik, air, makanan, dan bahan bakar, juga sudah disetop Israel sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBerikut momen jeritan pilu perempuan di Gaza rumahnya hancur tak tersisa akibat bom Israel.
Baca Selengkapnya